E

5.6K 363 3
                                    

2
——— ooo ———


[ R U A N G A N  S E B E L A H ]

"AAAAAKHHH!!!"

Suara teriakan terdengar nyaring dari ruangan sebelah. Tempat dimana Sakura di bawa. Ino mendengar itu ikut terkejut. Ia khawatir terjadi apa-apa kepada sahabatnya.

"DARAHHH!!!" Seru Kepala Dayang ketakutan.

Pengawal masuk dan melihat Sakura yang tergeletak lemas berlumuran oleh darah. Satu di antara mereka berlari kalang kabut menuju tempat seleksi permaisuri.

"CEPATT PANGGIL TABIB ISTANA!" Ino menerobos masuk dan membantu Sakura berdiri.

Semua orang panik dan saat ini masih bertanya-tanya kenapa Sakura bisa sampai seperti itu. Tabib datang segera membabat luka di tangan Sakura. Dia masih beruntung karena pendarahan bisa di hentikan. Ino menatap Sakura dan berharap dia segera sadar dari pingsannya.

"Permaisuri! Maaf hamba lancang, tapi di tempat pemilihan pelayan terjadi masalah yang serius. Salah satu gadis upeti yang di pilih menjadi selir Kaisar menyayat tangannya sendiri."

"Apa!?" Permaisuri Mikoto bangkit dari duduknya, tanpa berlama-lama ia pergi menuju tempat pemilihan pelayan.

"Permaisuri!" Karin berseru, ia tidak terima di tinggal begitu saja tanpa perayaan setelah di angkat menjadi Putri Mahkota. Karin hendak menahan Permaisuri.

Tangan besar Sasuke menghadangnya dan memberikan tatapan membunuh ke Karin. "Dayang, bawa dia ke kediaman barunya. Ajari dia etika di Istana." Perintah Sasuke tidak terbantahkan. Setelah mengurusi Karin dia menyusul ibunya untuk melihat gadis itu.

"Kurang ajar!" Gumam Karin yang menahan amarahnya.

"Permaisuri dan Putra Mahkota ada di sini!" Semua orang menyingkir memberi jalan. Di sana terlihat Sakura yang masih tergeletak tak sadarkan diri bersama Ino yang tengah mengompres dahi lebarnya.

Kepala Dayang buru-buru menghadap. Tubuhnya bergetar hebat takut akan di bunuh. Permaisuri sampai datang ke tempat kumuh seperti ini itu artinya masalah serius. "A-Anu, maafkan saya Permaisuri! Tetapi saya benar-benar tidak menduga gadis itu sampai nekat begitu."

Permaisuri tidak menanggapi laporan Kepala Dayang. Dia menghampiri Sakura dan bertanya kepada Ino. "Dia belum sadar? Apa panas tubuhnya belum juga turun?" Ino menggeleng, ia juga tidak tahu harus apa sekarang.

"Tidak berguna, kenapa kalian semua membiarkan gadis ini tergeletak di lantai!? Lantainya dingin bodoh!"

Sasuke melesak maju dan menggendong Sakura.

"Tunjukkan dimana kamarnya." Semua terlalu mendadak. Pikiran para pelayan kosong dan mereka seketika linglung.

Tidak sabar. Sasuke sembarangan dan masuk ke kamar terdekat. Sakura terbaring lemah di sebuah kasur. Dan tabib mulai melanjutkan pengobatan. Erangan kecil mulai terdengar dari mulut kecil Sakura. Matanya perlahan terbuka. Pandangannya yang mengabur di terpa cahaya. Ia mengerjapkan kedua matanya. Pertama kali ia melihat Sasuke, kemudian Sang Permaisuri yang berada di sampingnya.

"Bisakah kalian meninggalkan kami berdua saja?" Pinta Permaisuri Mikoto.

Awalnya Sasuke ragu, tetapi setelah itu dia pun keluar menyusul tabib. Semua orang tampak penasaran dengan situasi ini. Bagaimana nasib Sakura kedepannya?

Beautiful Blue Moon [美しい青い月] 🌑 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang