N

2.6K 175 3
                                    

16
—— ○ ——

Satu Minggu kemudian.

Daisuke tengah berlatih bermain pedang, dia menatap tajam prajurit yang menjadi lawan bermainnya. Ayunan pedang Daisuke secepat kilat membuat prajurit itu kewalahan menahan serangan yang ia terima. Pedang prajurit itu dengan mudah Daisuke jatuhkan. Keringat membasahi tubuhnya yang sempurna. Kedua adiknya sampai membuka mulut mereka karena kagum, Daisuke sedang marah selama seminggu karena tidak di izinkan bertemu sang ibu.

"Putra Mahkota, anda dipanggil Jungjeon Mama untuk menemuinya" Daisuke melirik tajam sang dayang, sudah lama ia menantikan hari ini. Daisuke bergegas menemui sang ibunda, ia mengabaikan semua orang yang memberikan salam kepadanya. "Ibunda!!!" Daisuke membuka pintu kamar Sakura memanggilnya sambil menangis.

"Anakku.. kemari lah, ibu merindukanmu." Sakura memeluk Daisuke yang menangis. Rasanya sesak tidak bertemu anaknya seminggu dia seperti dikurung di penjara.

"Ibunda baik-baik saja? Daisuke rindu. Aku tidak mau menikah, aku ingin terus menemani Ibunda" Sakura mengelus kepala anaknya, "Kau harus menikah anakku, tanggung jawabmu sangat besar dimasa depan. Banyak nyawa yang harus kau tanggung, kau tidak bisa menghadapi semua sendirian, kau memerlukan seorang wanita hebat disampingmu." Daisuke diam memeluk ibunya erat.

Sasuke dan tabib istana menuju ke kediaman ratu untuk melakukan pemeriksaan tentang sang ratu. Sasuke masuk duluan, dia melihat sakura dan Daisuke menangis hal itu membuat dadanya sesak. Kedua orang yang ia sayangi menahan rindu yang begitu besar tapi dilarang untuk bertemu. Sasuke merasa bersalah. "Ratuku, anakku maafkan aku." Mendengar suara Sasuke, Sakura mendongak dan menatap Sasuke dengan air mata yang tak bisa di bendung. Sasuke ikut memeluk sakura dan Daisuke. "Maafkan aku" Sasuke menangis membasahi baju sakura. "Yang Mulia, jangan meminta maaf anda adalah suami dan ayah yang baik untukku dan Daisuke. Tetaplah begini, sebentar saja. Kalian adalah harta yang berharga bagiku" Sakura memeluk kedua lelaki yang begitu berharga baginya dengan erat seakan tidak ingin melepaskan mereka walau satu detik saja.

Tabib memeriksa keadaan sakura, wajahnya berubah senang dan segera memberitahukan Sasuke apa yang terjadi. "Selamat Yang Mulia, Jungjeon Mama sedang mengandung." Sasuke sangat senang mendengarnya, seperti ada ribuan kupu-kupu di perutnya. Daisuke senang ia akan memiliki satu orang saudara lagi, Sakura yang dikamarnya tidak tahu apa yang akan dikatakannya, dia menangis bahagia. Dia bisa mengandung anak Sasuke lagi. Sasuke membuka pintu kamar Sakura perlahan, ia melihat Sakura menangis menatapnya. Dia langsung memeluk Sakura, "terimakasih" Sasuke menangis karena Sakura mengandung anaknya, keturunannya. Untuk kedua kalinya Sasuke merasakan kebahagiaan yang membuatnya sampai menangis. Dia bersyukur memiliki ratu seperti sakura.

Deonwa mendengar kabar ini ikut menangis bahagia. Dia bahkan sangat bahagia melihat raja dan ratu kerajaan ini saling mencintai. Jarang sekali hubungan antara raja dan ratu seharmonis ini. Biasanya raja lebih mencintai para selirnya karena raja memilih selir berdasarkan keinginannya sementara ratu dipilih karena perjodohan politik.

***

Sasuke dan Daisuke bersiap-siap berangkat berburu. Prajurit yang menemani menyiapkan kuda untuk mereka, Sasuke yang gagah memakai baju berburunya, diikuti anaknya yang juga membawa baju khusus berburu. Sakura menyaksikan keberangkatan mereka, sambil memegang perutnya yang mulai membesar.

Sasuke mendekati Sakura, "Jaga dirimu baik-baik, aku tidak ingin mendengar hal buruk tentangmu". Cup, satu kecupan mendarat di kening Sakura, wajahnya sudah merah sekarang. Sasuke langsung berbalik menuju kudanya, di sana Daisuke hanya menyaksikan kedua orang tuanya sambil menunggu. Sakura mengamati punggung lebar Sasuke sampai tidak terlihat olehnya. Sakura berniat untuk membicarakan hal yang tertunda kemarin bersama Deonwa.

[ Sasuke dan Daisuke ]

"Ayahanda dimana kita akan berburu?" Daisuke yang mengendarai kuda disampingnya ayahnya bertanya letak dimana mereka akan berburu.

"Aku pikir kita akan berburu di hutan sebelah selatan" Daisuke langsung mengarahkan para prajurit yang ikut ke sebelah selatan.

"Menuju ke selatan!!!" Mereka mengendarai kuda dengan kecepatan tinggi sehingga baru beberapa jam saja sudah sampai.

"Berhenti!!" Daisuke mengintruksikan mereka untuk berhenti. Mereka membangun tenda disini untuk beristirahat dan tanda awal mereka sampai.

"Daisuke ayo memulai perburuan ini, jangan sampai tersesat atau terluka. Gunakan ilmu bela dirimu saat terjadi bahaya!" Daisuke mengangguk. Mereka dibagi menjadi dua kelompok Daisuke menuju kekiri dan Sasuke ke kanan.

I Sasuke I

Mata tajam bagaikan elang mengincar seekor rusa yang sedang makan. Ia mengambil anak panahnya membidik dengan hati-hati. Lepas. Anak panah itu mengenai sasaran, prajurit di belakang Sasuke mengambil rusa itu. Kemampuan sang raja tidak bisa diremehkan lagi.

I Daisuke I

Daisuke melihat seekor rusa yang sedang minum air. Seperti ayahnya matanya yang setajam elang mengawasi gerak gerik sang rusa. Dia menyiapkan anak panahnya dan bersiap membidik sang rusa dalam hitungan 1.2.3... anak panahnya sudah terlepas dari tangannya menuju perut rusa itu. Tidak usah di tanya bidikannya tepat sasaran, Daisuke menuruni sifat dan kemampuan Sasuke dengan sempurna. Wajahnya memiliki garis yang tegas dan tentu saja tampan. Seluruh gadis di semua penjuru mengetahui rahasia umum ini.

Saat Daisuke kembali Sasuke sudah berada di tenda, dia sedang minum air yang di bawa dari istana. "Ayah aku berhasil membawa seekor rusa" Sasuke tersenyum tipis dan mengelus kepala Sasuke. "Kau benar-benar menjiplak kemampuanku Daisuke dulu kau hanya bisa menangkap kelinci sekarang meningkat rusa, apakah tahun depan harimau?" Daisuke tertawa mendengar hal itu, ayahnya terkadang tidak sedingin yang dipikirkan orang orang.

I Perjalanan Pulang Ke istana I

Dayang Sakura memberitahu kepulangan sang suami dan anak. Sakura menuju gerbang utama untuk menyambut mereka, dari kejauhan sakura melihat mereka. Wajah mereka tidak jelas karena dibelakang mereka terdapat matahari yang sedang tenggelam. Semakin dekat terlihat Sasuke yang basah karena keringat, di sampingnya terdapat anaknya yang juga basah diguyur keringat. Sakura tersenyum melihat mereka pulang dengan selamat, Deonwa melihat adegan itu bersama Hikaru dan Yume ikut bahagia. Sakura telah menderita, dia pantas mendapatkan semua kebahagiaan ini.

TBC

Beautiful Blue Moon [美しい青い月] 🌑 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang