L

3.6K 236 7
                                    

9
—— ○ ——

Sakura melamun sepanjang perjalanan. Deonwa yang melihatnya merasa kasihan.

"Jungjeon Mama anda jangan sedih, dan jangan terlalu stress karena ini menyangkut dengan kandungan anda" Ucap Deonwa berusaha membuat Sakura mengingat kondisi bayinya

"Suk Won, aku hanya takut Yang Mulia melupakanku, aku memang tidak mempunyai tubuh seperti Sang Goong dan aku tidak bisa membuat Yang Mulia senang" kata Sakura yang sedih

"Mama jangan memikirkan itu, sekarang anda harus menenangkan pikiran anda" Kata Deonwa yang berusaha merubah topik pembicaraan.

Mereka sampai di penginapan kerajaan. Mereka di pulau pribadi yang sangat indah, anginnya sejuk  menyegarkan. Sakura diikuti dayangnya menuju ke kamarnya. Deonwa juga masuk ke kamar.

Karena mereka sampai di pulau siang jadi mereka tidak kepantai.

Malam pun tiba, di kerajaan Sasuke mengurung dirinya dikamar. Shion menemui Sasuke.

"Kasim tolong panggilkan Yang Mulia aku ingin bertemu dengannya" Pinta Shion

Kakashi masuk dan memberitahu keinginan Shion ke Sasuke.

"Suruh dia pergi, aku lelah" Kata Sasuke dengan keras.

Shion mendengarnya, dia shock sekali, ia kira Sasuke menyukainya tetapi dia salah.

"Maaf Mama-nim tapi Yang Mulia Sasuke sedang tidak ingin diganggu" ucap Kakashi.

Shion pulang dengan kecewa dan marah,dia minum sampai 5 botol.

Ditempat Sakura, Sakura merenung, dia sedang memikirkan Sasuke sedang apa dia sekarang? Apakah dia mencemaskannya? Atau justru tidak peduli sama sekali?

Sakura keluar dari villa dan menuju ke laut. Dia menikmati pemandangan laut yang indah. Bulan yang baru muncul berwarna biru. Sakura menangis, hatinya seperti diremas. Sakura duduk dipasir putih yang dingin. Angin menerpa wajah ayunya. Dia menatap lurus ke arah laut.

Keesokan Harinya

Semua penghuni villa dihebohkan oleh hilangnya sang ratu. Mereka langsung meminta bantuan ke istana. Sasuke yang mendengar berita itu marah, rahangnya mengeras. Dia langsung memacu kudanya menuju ke pulau. Sasuke memisah dari anak buahnya,ia menyusuri pantai dan melihat seorang wanita memakai rok putih pendek tergeletak dipasir. Dia langsung turun dari kuda dan menghampirinya. Dan ternyata...

Sakura tergeletak tak sadarkan diri, Sasuke yang menemukannya langsung turun dari kuda dan berlari menuju ke Sakura.

"Sakuraaaa bangun!! Kau dengar aku!?" Sasuke panik karena tubuh sakura yang dingin.

'bertahanlah Sakura' batin Sasuke. Sasuke memacu kudanya menuju ke istana. Sampai di istana Sasuke langsung berteriak memanggil tabib, dengan sigap Tabib Istana memeriksa denyut nadi Sakura.

"Bagaimana keadaannya?" Tanya Sasuke sedikit bergetar.

"Denyut nadi bayinya lemah, dan kondisi Jungjeon Mama kritis." Jelas Tabib Istana.

Sasuke syok berat mendengar hal itu. Sakura bermimpi bertemu dengan ayahnya.

"Anakku berhati-hatilah, karena sulit sekali membedakan mana yang baik dan mana yang jahat." Setelah Ayah Sakura mengatakan hal itu dia menghilang. Sakura terbangun dan menangis, dia melihat para dayangnya sedang berputus asa.

"Jungjeon Mama, syukurlah anda sudah sadar" Ucap para dayangnya.

Sasuke belum boleh menemui sakura. Sang Goong Shion menemui Sakura.

"Mama apakah anda sudah baikan?" Tanya Shion dengan tersenyum.

Sakura menyembunyikan amarahny.a

"Ya aku baik-baik saja, bahkan bayiku sudah mulai bergerak-gerak" kata Sakura dengan lembut.

Shion sedikit tersinggung karena omongan sakura,tapi dia langsung tersenyum.

"Kalau begitu semoga cepat sembuh, saya pamit dulu" Ucap Shion dibuat semanis mungkin.

Ingin sekali sakura melemparnya dengan meja. Sakura sekarang bertekad untuk membangun kekuasaannya untuk melindungi anaknya.

[Ok tahan dulu. Kalian masih ingat sakura yang masih menjadi pelayan Sasuke dulu? Disana sakura sangat pendiam karena sebenarnya sakura mempunyai dendam? Dan mulai chapter ini sakura menjadi ingin menguasai kerajaan ini]

Flashback

" tolong aku ayah!!" Teriak gadis berumur 10 tahun itu.

"Anakku!!! Lepaskan anakku dasar kalian baj*ng*n!!" Ayah satu anak ini ditangkap oleh prajurit kerajaan karena difitnah sudah memonopoli uang kerajaan.

"Paman apakah benar anda sudah memonopoli uang kerajaan" tanya Itachi.

"Pangeran jaga bicara anda!! Saya tidak pernah melakukan hal sekeji itu!" Bentak pria berumur 35 tahun itu.

"Tapi semua bukti memberatkan anda paman, anda akan dihukum mati karena telah memonopoli uang kerajaan" Itachi langsung menyuruh prajurit membawa ayah sakura ke istana.

"Tunggu!! Kau boleh membawaku tapi lepaskan anakku dan jangan pernah menyentuhnya sedikit pun!!!" Ucap Kizashi.

"Diterima!! Bawa dia" perintah Itachi

"Pangeran tolong jangan bawa ayahku,tolong selidiki masalah ini lebih dalam. Aku yakin ayahku tidak berbuat seperti itu!" Ucap sakura dengan menangis keras.

"Tapi ayahmu sebagai menteri keuangan dan semua bukti menuju ke ayahmu!! Aku tidak bisa membiarkan hal itu" ucapan Itachi sudah tidak bisa diganggu gugat. Itachi meninggalkan sakura sendirian.

"Ayahhhhhhhhh!!"sakura berteriak memanggil sang ayah

Kizashi memandang anaknya dari jauh. Air matanya sudah tidak bisa terbendung lagi. Tiba-tiba hujan turun pandangannya mengabur dia tidak bisa melihat anaknya.

'anakku tolong tegakkan kebenaran' kata-kata itu seperti terhubung ke sakura. Sakura menangis dan bersumpah.

"Aku bersumpah akan menegakkan kebenaran yang sebenarnya ayah". Ucap sakura sambil terisak.

End Flashback

Mengingat kejadian 10 tahun yang lalu membuat Sakura menangis lagi. Dia memegang perutnya dan berjanji akan melindungi anaknya.

TBC

Beautiful Blue Moon [美しい青い月] 🌑 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang