11
—— s ——3 Bulan usia kandungan Sakura, perut Sakura kian membesar membuat Sakura sedikit kesulitan untuk tidur, karena mengganjal. Sasuke yang melihat Sakura kesulitan merasa kasihan, tapi dengan sifat Sakura kepadanya selama 3 bulan terakhir ini membuatnya mengurungkan niatnya untuk menghibur istrinya itu, Sasuke takut itu malah membuat Sakura marah.
Paviliun Permaisuri
"Suk Won, karena kau sudah
mengerjakan tugasmu dengan baik dan menjadi teladan bagi wanita di sini, aku pikir kau pantas mendapat gelar Suk Yeong" Sakura membuka pembicaraan dengan membahas kenaikan pangkat Deonwa. Tentu saja Deonwa sedikit terkejut."Mama saya tidak melakukan tugas yang layak untuk mendapat gelar Suk Yeong" Sakura yang mendengar Deonwa berbicara seperti itu langsung kesal, "kau ini bicara apa? Kau sudah banyak membantuku dan melindungiku juga, kau pantas mendapatkannya. Bersiaplah besok adalah acara kenaikanmu" Deonwa hanya bisa menatap Sakura dengan pasrah karena wanita satu ini tidak bisa dibantah.
Sakura menemui Sasuke di kediaman utama. Sasuke mengetahui hal itu dan merasa senang karena setelah sekian lama akhirnya sakura menemuinya.
"Yang Mulia Ratu telah datang" Sakura masuk ke dalam kamar Sasuke dan melihat Sasuke sedang meminum tehnya. Sakura melakukan penghormatan untuk Sasuke dan duduk didepan meja yang menjadi pemisah antaranya dan Sasuke.
"Sebenarnya kedatangan saya kemari untuk meminta persetujuan anda" Sakura membuka pembicaraan dengan raut muka yang datar dan terkesan dingin. Sasuke kecewa karena ternyata sakura belum berubah. Sasuke menanyakan persetujuan apa yang ia maksud.
"Saya rasa Suk Won sudah banyak membantu saya dalam menyelesaikan tugas dan saya ingin Suk Won naik tingkat dengan gelar Suk Yeong" jelas sakura dengan tenang. Sasuke mengangguk dan menyerahkannya kepada Sakura.
Keesokan harinya, Sakura sudah memakai baju resminya untuk memberikan gelar ke Deonwa yang akan menjadi Suk Yeong.
"Yang Mulia, apakah anda sudah siap?" Tanya Ino. Sakura mengaca sekali lagi dan berangkat ke halaman kerajaan.
Kamar Shion bagaikan kapal pecah, Shion membanting semua perabot di kamarnya. Dayangnya berusaha menghentikannya malah kena semprot Shion.
"Brengs*k bagaimana mungkin Suk Won mendapatkan gelar Suk Yeong? " Shion sangat marah dan kembali merusak apa yang ada didekatnya.
Halaman kerajaan
Deonwa juga memakai baju resminya menuju ke tempat ratu berada untuk menerima titah. Setelah sampai dia menghormat ke ratu, Sakura lalu menyerahkan gulungan yang berisi perintah untuk Suk Won."Suk Won kau adalah teladan bagi para wanita di istana dan aku harap kau menjadi istri raja yang baik dan dapat melindungi keluarga kerajaan." Ucapan Sakura membuat Deonwa tersenyum dan mengangguk sebagai jawaban.
Setelah acara kenaikan pangkat Deonwa yang sekarang menjadi Suk Yeong, Sakura dan Deonwa menikmati teh bersama di paviliun ratu. Tiba-tiba dayangnya mengumumkan kedatangan Sang Goong.
"Sang Goong Mama-nim ada di sini." setelah Ino mengumumkan kedatangan Shion tak lama kemudian muncullah wanita memakai dangui berwarna hitam dan Chima berwarna biru tua, wanita itu menghormat kepada ratu dan Shion dengan wajah yang dingin. Wanita itu tak lain adalah shion.
"Sang Goong ada perlu apa kau datang kemari?" Pertanyaan Sakura membuat Shion mencengkram chimanya dengan kuat tapi dia menahan amarahnya dan berusaha tersenyum. "Saya kemari untuk mengucapkan selamat kepada Suk Yeong Mama yang mendapat kenaikan pangkat" Sakura tersenyum dan menyuruh Shion untuk duduk, setelah Shion duduk di samping Deonwa, Sakura melanjutkan perkataannya. "Aku sebagai ratu di kerajaan ini ingin sekali kalian mempunyai anak, walaupun aku sudah mengandung penerus tahta tapi aku ingin anakku mempunyai saudara yang menemaninya tumbuh sampai naik tahta" Shion dan Deonwa kaget dengan ucapan Sakura, melihat ekspresi keduanya sakura melanjutkan,
"Apakah kalian bersedia?"
Sakura menanyakan pertanyaan ini agar anaknya tidak kesepian dan memiliki teman untuk tumbuh, konsekuensinya adalah perang saudara untuk memperebutkan tahta. Deonwa menjawab, "Saya bersedia yang mulia, tapi apakah raja bersedia tidur dengan saya?" Ratu sakura tersenyum, "Tentu saja, bagaimana denganmu Sang Goong?" Shion yang dari tadi diam menjawab, "Saya bersedia" setelah itu ratu ingin beristirahat dan kedua selir raja itu diminta pulang kekediaman masing-masing.
Sakura mengundang Sasuke untuk datang ke paviliun ratu, Sasuke datang dan bertanya apa yang ingin dibicarakan sakura. "Jadi begini Yang Mulia saya ingin anda bermalam dengan Suk Yeong dan Sang Goong, saya harap mereka bisa memberikan keturunan dan menemani anak saya nanti" Sasuke terkejut, dadanya sesak dan dia ingin marah ke sakura, "APAKAH KAU TIDAK SADAR ITU MENYAKITIKU RATUKU? aku selama ini hanya ingin mencintaimu, menyayangimu, dan aku hanya ingin menyentuhmu, tapi kau ingin aku bermalam di kediaman mereka?" Sasuke akhirnya marah dan Sakura menangis, "Yang Mulia saya mohon, saya ingin anda melakukannya malam ini dan malam yang akan datang, mereka juga istri anda jadi anda harus adil dalam memperlakukan mereka" Sasuke menahan amarahnya dan mencengkram erat bajunya, Sakura menggenggam lengan Sasuke dan memohon agar Sasuke melakukannya. Sasuke memeluk sakura dan mencium kepalanya, "tapi ini untuk pertama dan terakhir kalinya aku melakukannya" Sakura tersenyum dan memeluk Sasuke karena Sakura sangat merindukan suaminya ini.
2 Malam terlewati.
Sakura memanggil kedua selir ke paviliun ratu. "Apakah kalian melakukan tugas kalian dengan baik?" Deonwa dan Shion mengangguk, "katakan apakah kalian berpotensi untuk hamil?" Shion menjawab "Benar Mama, saya kira saya akan hamil" Sakura menoleh ke Deonwa, "Saya tidak begitu yakin Mama karena malam itu sangat kaku sekali" Sakura tertawa mendengarnya dan dia menenangkan Deonwa yang khawatir. Shion tidak tahan berlama-lama disini karena dia tidak suka dengan Sakura, akhirnya dia mengundurkan diri dengan alasan lelah. Sakura dan Deonwa berbincang-bincang sampai malam.
Sasuke yang lelah karena pekerjaan hari ini memilih untuk ke taman istana. Disini tempatnya dan Sakura bertemu, dia mengenang masa lalunya yang sulit itu. "Apakah kau masih mengingatnya ratuku?" Sasuke yang merindukan Sakura menghayal Sakura berada disampingnya dan siapa sangka pertanyaannya dijawab, "Tentu saya mengingatnya Yang Mulia" Sakura berada di belakang Sasuke, mengunakan dangui berwarna merah dan Chima berwarna hitam, rambutnya di sanggul dan diberi hairpin emas bercorak naga. "Sakura?" Ekspresi kaget Sasuke membuat sakura tertawa dan menggengam tangan Sasuke yang besar itu, sakura melihat keatas, disana bulan biru yang dalam bentuk sempurna memantulkan sinarnya ke air kolam di taman. Suasana yang hangat itu membuat nyaman Sasuke dan melupakan rasa lelahnya.
Sasuke menginap di kediaman ratu. Mereka kembali memperbaiki hubungan mereka yang retak.
Mina-san saya membuat cerita baru tapi cerita itu terlepas dari SasuSaku, ceritanya lebih fokus ke kerajaan Korea era Joseon.
KAMU SEDANG MEMBACA
Beautiful Blue Moon [美しい青い月] 🌑
Historical Fiction[S A S U S A K U O N T H E P A S S A D O ] Abad ke-12 kerajaan uchiha yang dipimpin oleh Uchiha Fugaku, memiliki satu orang anak bernama Sasuke Uchiha bersama Permaisuri Mikoto. Sedangkan anak pertama yaitu Itachi Uchiha dilahirkan oleh sang seli...