U

3.4K 212 4
                                    

12
-- + --

Paviliun Ratu

"Suk Yeong, bagaimana malam mu dengan Yang Mulia?" Deonwa kaget Sakura menanyakan hal itu, "Maaf Mama saya hanya melakukan tugas yang diperintahkan anda" Sakura tersenyum, Sakura tahu Deonwa takut kalau Sakura marah. "Aku senang kau bersedia melakukannya untukku, aku yakin kau akan melahirkan anak Yang Mulia dan menjadi saudara yang baik untuk anakku nanti" Deonwa tersenyum, "Ya Mama, saya akan melahirkan anak yang akan menjadi saudara yang baik untuk anak anda" mereka berdua berbincang-bincang secara random sampai larut malam.

Deonwa pamit untuk istirahat karena sudah malam, entah kenapa dia memang sering lelah beberapa hari ini. Saat sudah sampai di depan kediamannya, tiba-tiba dia pingsan, hal itu membuat pelayannya panik dan langsung menghubungi tabib istana. Sakura mengetahui Deonwa pingsan langsung menuju ke kediamannya.

Ditempat lain

"Mama, mama!!!" Seorang dayang berlari tergesa-gesa menuju ke tempat majikannya.

"Ada apa kau berteriak seperti itu? Apakah kau tahu aku sedang ingin makan?" Ucap Shion sewot

"Maafkan saya Mama-nim tapi ada kabar penting yang saya ingin beritahukan" Ya shion juga mengetahui kabar ini dari dayangnya itu, setelah mengetahui kabar itu Shion menyeringai karena ia pikir Deonwa akan mati. Tetapi apa yang sebenarnya terjadi dengan Deonwa?

Kediaman Suk Yeong

Sang ratu menemani Suk Yeong yang sedang tak sadarkan diri, sang tabib datang menghormat ke ratu lalu dia segera memeriksa Deonwa. Tabib itu memeriksa denyut nadi Deonwa dan dengan raut wajah kaget dia memberi tahu sakura apa yang terjadi, "Mama, Suk Yeong Mama sedang mengandung anak yang mulia raja" Sakura terkejut dan merasa senang akhirnya anaknya akan mempunyai saudara, Sasuke datang karena mengetahui selirnya pingsan. "Apa yang terjadi ratuku?" Sakura menghormat ke Sasuke dan dengan wajah yang senang dia memberitahu kalau Deonwa hamil, "Selamat yang mulia, sekarang ini Suk Yeong sedang mengandung anak anda" Sasuke entah harus senang atau apa tapi dia langsung duduk di samping Suk Yeong yang sedang tidur di futonnya. Sasuke mengengam tangan Suk Yeong dan mengucapkan terimakasih, dia juga mencium Sakura karena senang akan memiliki dua orang anak.

Shion kembali mendengar kabar tentang Deonwa, betapa terkejutnya dia karena mengetahui Deonwa hamil. Dia khawatir kalau raja akan mengusirnya karena belum memberikannya keturunan. Akhirnya dia berencana untuk membuat kehamilan palsu.

Seminggu berlalu, Sakura mengadakan pesta teh di paviliun ratu, dia mengundang Deonwa dan Shion.

"Suk Yeong bagaimana dengan kandunganmu? Apakah baik-baik saja?" Deonwa meletakkan cangkir tehnya, "Ye mama, kandungan saya baik-baik saja, terimakasih sudah peduli dengan saya" Sakura tersenyum dan berkata, "tentu saja aku peduli karena kau sudah seperti kakakku sendiri Suk Yeon", sakura mengengam tangan Deonwa dan sebaliknya. Hal itu membuat shion kesal, karena dia ingin mengumumkan kehamilan palsunya dia menahannya, Shion pura-pura mual-mual, hal ini membuat sakura dan Deonwa bingung. "Ada apa dengan mu Sang Goong? Apakah kau sakit?" Shion langsung menjawab, "akhir-akhir ini saya sering mual-mual Jungjeon Mama" Sakura langsung menyimpulkan kalau Shion hamil tanpa curiga kalau dia berbohong.

Sakura langsung memanggil tabib yang ternyata sudah dibayar shion untuk mengatakan kalau dirinya sedang hamil. Tabib seperti biasa memeriksa denyut nadinya, sang tabib berpura-pura memasang ekspresi kaget dan memberitahukan kalau Shion sedang mengandung. Sakura berterimakasih ke Shion dan menganugerahinya pangkat Suk Won. Shion tertawa dalam hati betapa bodohnya Sakura langsung mempercayai kalau dia sedang hamil.

1 Minggu kemudian

Setelah acara penobatan Sang Goong yang naik pangkat menjadi Suk Won-kini Shion resmi jadi keluarga kerajaan. Sakura berencana untuk mengajak 2 selir itu untuk memberi makan ulat sutra. Deonwa senang, tapi Shion malah mendengus kesal karena ia menganggapnya kegiatan ini memotong waktu bersenang-senang yang menurutnya sangat berharga.

Sasuke mengajak ratu dan kedua selirnya untuk makan malam bersama di taman istana. Sakura mengunakan hanbok yang biasa di kenakan oleh para ratu, hanbok itu berwarna merah. Sakura mengunakan hairpin emasnya yang bercorak naga. Sakura berangkat dari paviliun ratu ke taman dengan diikuti oleh pelayannya. Sasuke sudah sampai di sana dulu, saat Sakura masuk di kaget melihat penampilan Sakura yang terlihat mencolok dengan hanbok merahnya itu.

Sasuke POV

Aku sedang meminum tehku sembari menunggu ketiga istriku itu, dan ternyata Sakura datang duluan. Aku kaget karena dia begitu menarik perhatianku, biasanya dia akan memakai hanbok yang berwarna kalem. Dia malam ini terlihat cantik, bibirnya yang semerah mawar, kulitnya putih seputih mutiara, dan tatapannya yang sejuk seperti berada di pegunungan.

End Sasuke POV

"Yang Mulia" Sakura membungkukkan kepalanya sedikit karena terganjal oleh perutnya yang besar itu. Sasuke langsung mengajak Sakura untuk duduk, "Ratuku penampilanmu terlihat mencolok malam ini" Sakura tersenyum,"Benarkah Yang Mulia? Saya kira penampilan saya biasa saja" Sakura merendah karena memang benar kalau Sakura hanya memakai bedak tipis, lipstik merah mawar, dan hanbok merah barunya. Sasuke tersenyum lembut dan meraih tangan Sakura.

Lama mereka menunggu Suk Yeong dan Suk Won akhirnya mereka datang.

"Yang mulia raja dan yang mulia ratu maafkan hamba yang membuat kalian menunggu" Deonwa memberi hormat dan meminta maaf atas keterlambatannya. Sasuke dan sakura hanya mengangguk dan menyuruh Deonwa untuk duduk. Tak lama kemudian Shion datang, shion melakukan hal yang sama seperti Deonwa.

Setelah merasa semua tamu sudah datang, Sasuke membuka suara. "Ratuku, Suk Yeong, Suk Won, kalian semua sedang mengandung darah dagingku. Aku ingin kalian menjaganya dengan baik, aku sangat berterimakasih karena kalian akan melahirkan darah dagingku" Sasuke mengucapkan hal yang sangat panjang, itu adalah pertama kali didengar oleh Deonwa dan Shion, Sakura sudah pernah mendengar Sasuke berbicara panjang lebar kepadanya.

Makan malam itu terasa sangat nikmat, sampai akhirnya selesai dan Sasuke kembali ke kediamannya bersama ratu. Deonwa yang hendak pulang ke kediamannya harus berpas-pasan dengan shion. Shion memberi hormat kepada Deonwa. Untungnya Shion langsung pergi meninggalkan Deonwa tanpa mengucapkan satu kata pun. Deonwa bersyukur untuk itu.

9 bulan kandungan, Sakura sekarang ini sangat berhati-hati dalam melakukan hal. Sasuke juga enggan untuk meninggalkan istana, Deonwa yang kandungannya mulai membesar lebih sering menemani sakura, dan Shion sibuk memilih bayi yang akan diangkatnya sebagai anak. Sakura sedang membaca buku di paviliunnya  bersama Deonwa. Shion menemukan bayi yang sangat menarik perhatiannya, ia ingin dayangnya mengambil bayi ini dan menyembunyikannya sampai saatnya tiba.

Sakura merasa perutnya nyeri seperti saat datang bulan, sekarang ini Deonwa mengaktifkan mode siaga satunya. Sasuke juga mendapat kabar kalau sudah mulai ada tanda-tanda dengan Sakura langsung menuju ke istana ratu. Tabib istana sudah siap kapanpun juga untuk membantu melahirkan sang putra mahkota.

Udah ah cape....

~Bersambung~

Beautiful Blue Moon [美しい青い月] 🌑 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang