Sakura mendobrak pintu kediamannya dan membanting meja di depan futonnya. Dia masih tidak percaya ada manusia sekejam itu terhadap sahabatnya sendiri. Dayang sakura takut dan hanya bisa bersujud sambil memohon sakura untuk tenang. Sakura memilih untuk mandi air hangat menenangkan dirinya. "Siapkan air hangat aku ingin mandi"
Setelah berendam perasaannya lebih baik. "Yang Mulia Ratu Putri Sarada terkena cacar, bunuh saya yang mulia." Tubuh Sakura bergetar lemas dia menangis, "C..cacar? kau bilang cacar?" Dayang yang memberi tahu sakura hanya bisa menunduk menyesal karena Sarada terkena penyakit yang sekarang ini sulit untuk di obati. Sangat kecil kemungkinannya untuk sembuh. Sakura berlari sambil mengangkat gaunnya. Sakura membuka kasar pintu kediaman Sarada.
"Sarada! Hiks kenapa bisa begini? Tubuhnya panas! Panggil tabib! Cepat panggil tabib!" Pelayan Sarada dan sakura panik memanggil tabib istana.
"Tabib Lie Ji! Cepat! Putri Sarada terkena cacar!" Ayah Jin mi langsung bergegas membangunkan anak buahnya untuk bersiap.
Setelah Lie Ji pergi Jin mi terbangun, dan melihat rumahnya sudah sepi, "Aneh? Ayah dan yang lain kemana?" Jin mi keluar dari kediamannya dan berjalan-jalan di sekitar rumahnya untuk mencari ayahnya.
"Kenapa disini sepi? Apa aku ditinggalkan di sini dan ayah pulang ke rumah?" Jin mi duduk di kursi depan rumahnya dan memandangi bintang dan bulan yang sedang bertengger di angkasa.
Sasuke yang sedang menghadiri rapat mendengar anaknya terkena cacar air, sontak ia membatalkan rapat dan akan diadakan besok. Sasuke berlari diikuti oleh Kasim dan dayangnya menuju ke kediaman Sarada.
"Yang Mulia Raja telah tiba!" Kasim disana menyampaikan kedatangan Sasuke. Semua orang menunduk dan melanjutkan pekerjaannya menyiapkan obat dan keperluan Lie Ji . Sakura berlari memeluk Sasuke sambil sesenggukan karena menangis.
"Yang mulia selamatkan lah Sarada! Aku mohon yang mulia" Sasuke memeluk sakura dan mengelus punggungnya, "tenanglah ratu, aku yakin Sarada akan sembuh!" Sasuke mengatakan hal itu dengan tidak yakin karena dia sendiri sedang bingung. Dada Sasuke untuk yang pertama kalinya merasakan takut kehilangan anak, dia sekarang tau dulu ayahnya sangat khawatir saat dirinya menderita demam tinggi.
Sakura bergetar hebat di pelukan Sasuke yang sedang berusaha menenangkannya. Sementara Daisuke yang sedang pulang sehabis belajar dengan gurunya di kabari kalau adiknya terkena cacar. Daisuke menuju ke kediaman Sarada yang kebetulan melewati kediaman kediaman tabib Lie Ji yang baru saja di bangun. Jin mi menunduk ketakutan karena sendirian di rumah barunya yang asing. "Hei kau siapa!" Daisuke memang tidak mengetahui kalau Jin mi adalah anak dari tabib Lie Ji. Jin mi mengangkat kepalanya karena mendengar suara yang sangat familiar untuknya. Saat melihat penampilan Jin mi yang berantakan Daisuke langsung menghampirinya dan menangkap bahunya. "Kau kenapa? Apa ada yang menakutimu? Kenapa kau ada disini?" Jin mi menangis saat di tanya oleh Daisuke. Daisuke duduk di samping Jin mi Dan berusaha agar Jin mi tenang terlebih dahulu.
"Yang mulia lebih baik anda pergi, hiks dan istirahat. Saya akan pergi tidur kembali" Jin mi menyeret kakinya menuju ke dalam kediamannya sambil menangis
Daisuke mengusap wajahnya kasar.Kakashi melihat Daisuke yang sedang mengusap wajahnya kasar di kursi depan kediaman tabib Lie Ji, "yang mulia putra mahkota! Apa yang anda lakukan disini?" Daisuke menatap Kakashi dan memperbaiki mukanya, "aku hanya lelah dan duduk disini sebentar" Kakashi ber oh ria. "sebaiknya anda menjenguk adik anda yang mulia!" Daisuke mengangguk dan melanjutkan perjalanannya menuju ke kediaman Sarada.
"Putra mahkota telah tiba!" Sakura yang menangis di pelukan Sasuke langsung bangun dan memeluk anaknya Daisuke, "Daisuke! Adikmu sakit Daisuke!" Daisuke merasakan sesak melihat ibunya berantakan seperti ini, sementara ayahnya hanya bisa menunduk diam tidak tahu harus apa.
"Ibunda, tolong jangan terlalu khawatir, Sarada pasti akan sembuh" tabib Lie Ji membutuhkan Jin mi untuk ini. Karena anaknya yang bisa membuat obat khusus ini. Mendiang ibunya yang mengajarkannya waktu kecil. "panggil Jin mi!" Dayang Lie Ji langsung berlari menjemput Jin mi.
"Nona Jin mi! Tolong ayah anda! Cepat!" Jin mi langsung bangkit menghapus air matanya. "Ada apa dengan ayah?" Dayang itu tidak menjawab dan langsung meminta Jin mi ikut dengannya. Jin mi mengikuti dengan membawa baju pink kalemnya. "Nona Jin mi telah tiba!" Jin mi menghormat ke Sasuke, sakura, dan Daisuke. Daisuke memperhatikan Jin mi terus sampai Sasuke curiga dengan anaknya. Jin mi langsung mengerti dan membuatkan obat untuk Sarada. Sarada yang dari tadi menangis langsung diam saat di gendong Jin mi. Jin mi meminumkan obat ke Sarada, dan memberikan beberapa ramuan pendukung. Panas Sarada mulai menurun dan itu disyukuri oleh tabib Lie Ji. Sakura memeluk Jin mi mengucapkan terimakasih sebanyak-banyaknya.
Maaf ya lama up cerita. Author lagi banyak urusan dan harus di selesaikan. 🙏❤️
KAMU SEDANG MEMBACA
Beautiful Blue Moon [美しい青い月] 🌑
Historical Fiction[S A S U S A K U O N T H E P A S S A D O ] Abad ke-12 kerajaan uchiha yang dipimpin oleh Uchiha Fugaku, memiliki satu orang anak bernama Sasuke Uchiha bersama Permaisuri Mikoto. Sedangkan anak pertama yaitu Itachi Uchiha dilahirkan oleh sang seli...