ありがとう 28

1.6K 110 6
                                    

Terimakasih banget untuk temen-temen semua yang udah support cerita ini, sekarang pembacanya udah 20rb+ yang tadinya hanya beberapa yang baca. Terimakasih yang udah vote ceritanya, itu juga penting banget. Love u all ❤️🙏

"Jin mi!" Daisuke memanggil Jin mi karena tidak sengaja (reflek) dan sialnya Jin mi menoleh karena mendengar namanya dipanggil. Jin mi yang menyadari Daisuke memanggilnya memberi hormat. "Ada apa putra mahkota butuh bantuan?" Sebenarnya Jin mi sedikit tidak nyaman saat berbicara dengan Daisuke. "Ah tidak apa-apa aku hanya memastikan itu adalah kau" Jin mi menghela nafas lega. "Kalau tidak ada yang diperlukan saya mohon diri untuk beristirahat" Daisuke hanya mengangguk karena dia juga tidak bisa melarang Jin mi untuk beristirahat.

Kediaman Ratu.

"Ino apakah pernikahan putra mahkota sudah ditetapkan?" Ino mengambil kertas yang berisi tanggal pernikahan Daisuke dan perlengkapan pernikahan. "Oh sudah jadi? Cepat sekali dia menetapkan tanggal pernikahan" Ino tersenyum, "ini karena putra mahkota dengan calonnya cocok dari segi tanggal lahir dan nama" sakura tidak menyangka akan secepat ini. "baiklah berarti kita harus bersiap mulai hari ini"

Ratu bersama rombongannya menuju ke kediaman Phoenix Utama, ini adalah kediaman Sasuke yang baru. Seorang Kasim melihat kedatangan sakura dan mengumumkannya, "Yang Mulia Ratu berada disini!" Pelayan Sasuke membungkuk hormat kepada sakura dan membukakan pintu masuk untuknya. Sakura tetap memberi senyum tanda terimakasih. Sasuke membaca buku di ruang kerjanya. "Yang mulia!" Sasuke menatap sakura datar, "yang mulia? Ada apa?" Sasuke memasang muka tambah datar, "istriku tidak pernah memanggilku dengan sebutan 'yang mulia' tapi Sasuke-kun!" Sakura hanya bisa melongo melihat suaminya ini tidak terima ia panggil dengan formal.

"Sasuke-kun anak kita akan segera menikah dan kau hanya membaca buku disini?" Sasuke menutup bukunya dan mengembalikannya di rak. "Ada kau yang mengurusnya, kenapa harus aku?" Sakura merasakan ada sesuatu yang aneh dengan Sasuke. Dia tidak pernah secuek ini padanya. Setidaknya dia akan bergelayut manja di bahunya. "Apa aku mempunyai kesalahan Sasuke-kun?" Hanya ada satu cara untuk membujuk Sasuke, yaitu puppy eyes sakura. Sasuke melihat mata emerald milik sakura berkaca-kaca ingin sekali dia mencubit pipi sakura tapi dia harus menahannya. Oke tatapan sakura semakin menjadi-jadi Sasuke menghela nafas mengalah.

"Aku tidak marah! Tapi kau tidak mengunjungiku berapa tahun istriku?"  Kau hanya sibuk dengan anakmu itu!" Sakura sekali lagi dibuat terkejut oleh sifat kekanakan Sasuke. "Sasuke-kun aku hanya menjalankan tugasku sebagai seorang ibu! Dia akan menikah dan seorang ibu harus menyiapkan seorang anaknya untuk melangkah ke jenjang yang lebih tinggi" Sasuke menatap sakura tajam dan mendekati sakura dengan cepat. "Di istana ini masih memiliki 1juta lebih pelayan! Kau adalah wanita nomor satu disini. Kau hanya perlu menyuruh mereka melakukan keinginanmu." Sakura mundur satu langkah dari Sasuke. " Yang mulia, sebanyak apapun pelayan di istana ini Daisuke tetap membutuhkan seorang ibu untuk mengajarinya betapa beratnya tugasnya setelah berumah tangga. Saya bukanlah ibu yang baik, anak itu akan menikah dan ini adalah suatu tugas yang harus saya jalani" air mata sakura membasahi pipi putihnya. Sasuke sadar sudah membuat sakura takut dan sedih.

Saat sakura pamit untuk pergi Sasuke memeluk sakura dari belakang dan mencium bahunya. "Maaf sakura" sakura hanya bisa menangis karena masalah ini dan masalah dia tidak bisa menjadi ibu yang baik untuk anaknya. "Kau adalah ibu yang baik untuk Daisuke. Jangan khawatir, aku akan selalu membantu disisimu." Lampu kediaman Phoenix utama dimatikan yang berarti raja dan ratu bermalam kediaman ini.

I will do my best.

Daisuke mendapat surat pernikahannya. Calon istrinya belum diketahui olehnya dan pernikahannya akan dilaksanakan 3 hari lagi? Ini gila. Daisuke membakar surat itu dengan menatapnya saja, dan bergegas ke kediaman Phoenix utama saat mengetahui orang tuanya berada disana. "Yang mulia putra mahkota telah tiba!" Kasim yang berjaga mengumumkan kedatangannya. Sasuke menghisap teh hijaunya dengan santai dengan raut wajah yang datar. Daisuke sudah menatap tajam kedua orang didepannya. "Apakah ayah dan ibu bisa menjelaskan ini?" Sakura hendak buka mulut tapi di cegah oleh Sasuke. "Ini hal yang biasa terjadi di istana Daisuke. Kau sudah besar, kau punya tanggung jawab disini, sekarang ini sebaiknya kau mengesampingkan perasaanmu dulu! Cinta bisa kau cari setelah ini sebanyak yang kau mau!" Daisuke menahan emosinya. "Mengesampingkan perasaan? Ayah tidak tahu apa itu cinta! Aku mencintai seseorang dan karena posisiku ini dia menjauh dariku dan meninggalkanku!" Daisuke memendam lama kata-kata ini. "Kau mencintai seseorang?" Daisuke mengangguk. "Siapa?" Mungkin ia sudah gila membeberkan rahasia ini. "Jin mi, putri dari tabib Li Jie." Sakura membelalakkan matanya kaget. "Sebaiknya kau pulang dan jangan bermimpi untuk menikahi gadis itu."

Beautiful Blue Moon [美しい青い月] 🌑 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang