Sasuke bersama rombongannya sampai di sebuah danau dekat istana. Sasuke melihat sekeliling untuk memeriksa keadaan sekitar.
"Yang mulia, apakah ada masalah dengan tempat ini? Kita bisa pindah ke danau yang lain kalau terdapat sesuatu yang kurang" Kakashi menyarankan karena melihat Sasuke yang melamun dari tadi. "Ah tidak usah, tempat ini cukup untuk membuat kediamannya." Sasuke memberi isyarat ke Kakashi untuk memulai membangun proyek ini. Sakura yang masih berada di istana bermain dengan Sarada. "Ibu? Apa kita akan meninggalkan kakak sendirian di istana?" Sarada masih terlalu kecil untuk memahami masalah ini. "Tidak, rumah kakakmu memang disini Sarada, kita meninggalkan istana karena ada sesuatu hal yang harus ayah selesaikan"
Sarada memilih untuk bermain bersama pengasuhnya karena dia juga tidak paham sama sekali dengan urusan mereka. Sakura membaca buku yang ia baca saat menjadi seorang selir. "Aku merindukan saat bertengkar dengan mereka, aku harap kalian tenang disana"
Jin mi melihat sakura sedang membaca buku kesayangannya saat menjadi selir, ini sudah menjadi rahasia umum penghuni istana, "aku tidak tahu bagaimana perjuangan bertahan di istana menjadi seorang selir, apakah Daisuke juga akan begitu?" Pelayan Jin mi menenangkan Jin mi Dan memintanya untuk tidak memikirkannya.
"Pelayan! Aku ingin menyusul yang mulia siapkan tandu untukku" sakura bergegas Menganti bajunya menyusul Sasuke. Sakura berdandan layaknya gadis desa yang belum memiliki suami. Saat melihat tandunya siap sakura berubah pikiran dan memilih untuk berjalan bersama Ino saja. Para pelayan yang lain mengkhawatirkan sakura.
Sakura berjalan menyusuri pasar, rakyat tidak tahu kalau yang lewat sekarang ini adalah ratu mereka. "Wah pasar sangat berbeda. Aku ingin mengajak yang mulia kemari nanti, Ino nanti kau pulang saja dulu" Ino mengangguk. Sasuke sedang berteduh di bawah pohon dekat danau, ia memantau pekerjaan anak buahnya. "Sasuke-kun!!" Suara ini sangat familiar di telinga Sasuke dia menoleh dan menemukan sakura sedang berlari menuju ke arah dirinya berada. "Sakura kau menyusulku hn" sakura bergelayut manja di lengan Sasuke. Ino menunggu di belakang bersama Kakashi.
"Ini hampir malam kenapa nekat kemari? Tidak ditemani tandu juga?" Nakal sekali!" Sakura tersenyum manis sekali.
Malam ini sangat indah, mereka berdua menghabiskan malam ini bersama. Semua rasa khawatir mereka hilang digantikan rasa nyaman yang mereka dapat. "Sasuke-kun perjalanan ini sangat panjang. Sampai aku tidak sadar sudah menjadi seorang ibu" Sasuke mengelus rambut sakura, "kau sudah banyak berjuang sakura. Aku ingin kau istirahat dan menikmati hidupmu dengan normal."
Sakura menatap bintang di malam ini, mereka bertaburan di langit. Sakura berpikir, apakah pemandangan ini akan bisa ia lihat lagi bersama Sasuke?
Di istana.
Jin mi sedang di jembatan para pelayannya berada tak jauh darinya berbaris rapi setia menunggunya.
' Tunggu aku, itu akan segera tiba. '
Pasar di Konoha sangat ramai malam ini. Entah ada acara apa sakura juga tidak tahu, yang terpenting dia bisa makan malam di pasar bersama Sasuke sekarang. "Sasuke-kun! Aku ingin makan daging malam ini" Sasuke melihat arah yang ditunjuk sakura, "rumah makan itu terlalu sederhana, ada yang lebih mahal dari itu!" Sakura menatap tajam Sasuke.
"Apa maksud anda? Yang mulia? Apa anda belum juga mengerti? Anda mengusulkan rumah makan yang lebih mahal lagi saya tahu anda ingin rumah makan yang paling mahal disini. Tetapi masih ada yang lebih mahal lagi dari rumah makan itu, sedangkan rumah makan sederhana itu juga menjual menu yang sama. Yang mulia, yang terpenting sekarang ini adalah hamba bisa bersama anda" Sasuke tersenyum tipis dan menggandeng sakura menuju ke rumah makan itu.
"Selamat datang tuan dan Nyonya mari saya antar ke meja." Seorang pelayan yang ramah ini mengantarkan Sasuke dan sakura ke meja makan yang masih kosong. "Jadi mau pesan apa tuan?" Sasuke memilih milih menu yang ada, "aku pesan 1 daging sapi, 1 daging ayam, 2 teh, 2 sup, dan 2 nasi" pelayan itu mencatat pesanan Sasuke dengan benar. "Baik tuan mohon di tunggu pesanannya akan tiba sebentar lagi" sakura tersenyum melihat perlakuan sopan disini. "Lihat yang mulia, pelayan disini tidak kalah sopan dari rumah makan mahal sekalipun." Sasuke membenarkan, "benar aku akan memberi bantuan untuk rumah makan ini"
"Silahkan menikmati makanan kami, semoga tuan dan nyonya menyukainya" sakura mengangguk dan mulai memakan daging sapinya, "woah yang mulia dagingnya enak sekali" dengan mata yang berbinar sakura mempromosikan daging sapi ini ke Sasuke. Sasuke mendengus "dasar!!"
Setelah kenyang makan sakura ingin membeli beberapa perhiasan di pasar. "Yang mulia lihat giok itu cantik sekali"
Sasuke menanyakan harga cincin ini dan membelinya dua. "Terimakasih yang mulia" Sasuke tersenyum dan mengajak sakura melihat-lihat lagi. "Yang mulia sepatu itu sepertinya cocok untukku dan Jin mi. Bagaimana kalau kita beli?"
Sasuke juga membelikan 2 pasang sepatu untuk sakura dan menantunya. "Sepatu ini sangat cocok untuk gadis manis itu. Dia pasti suka" mereka kembali melihat lihat barang barang yang dijual oleh pedagang. " Norigae kupu-kupu ini juga sangat cantik sakura, aku akan membelikannya untukmu"
Sasuke juga memberikan binyeo kepada sakura saat mereka menuju ke istana. "Tetaplah di sampingku, jangan pernah sekali-kali mencoba meninggalkanku apapun yang terjadi. Kau adalah istriku! Wanitaku!" Sasuke mencium sakura yang kaget dengan sikap Sasuke.
Kediaman Daisuke...
Jin mi menunggu kepulangan Daisuke yang sedang berburu. "Huh bosan sekali, aku ingin melakukan sesuatu" Jin mi memilih untuk melukis sesuatu. Dia melihat burung Phoenix yang sedang bertengger di pohon persik. "Lapor putri mahkota. Putra mahkota telah kembali dari berburu." Mata Jin mi berbinar-binar mendengar suaminya sudah pulang. Jin mi mengangkat gaunnya dan berlari menuju ke gerbang utama. "Putra mahkota!! Anda kembali!" Jin mi menunduk 30 derajat kepada suaminya.
"Ada apa? Kau sepertinya sangat bahagia?" Jin mi tersenyum. "Hamba bosan di istana, lebih baik kalau kita jalan-jalan ke pasar. Kudengar ada festival disana." Sebenarnya Daisuke lelah sekarang tapi melihat Jin mi yang bersemangat membuatnya lupa. "Kalau begitu bersiaplah dan kita berangkat. Aku ingin mandi dulu" Jin mi berlari dengan cepat karena tidak sabar melihat pasar lagi.
"Ah aku ingin pakai bajuku yang lama rambut yang disanggul dan sepatu ibu!" Jin mi selesai bersiap dan menunggu Daisuke yang sedang mandi. Daisuke terkejut melihat Jin mi dengan penampilan seperti ini. Ia terlihat dewasa dan cantik. "Apa kau siap jadi seorang ibu?" Jin mi melotot ke Daisuke. "Apa maksud anda berbicara seperti itu?" Daisuke terkekeh dan meminta Jin mi melupakan ucapannya tadi.
Jin mi dan Daisuke berangkat ke pasar berdua tanpa pengawal. Jin mi mengunjungi toko bibinya di pasar yang menjual beberapa aksesoris. "Bibi aku ingin beli yang ini 5 ya ini uangnya" bibi Jin mi tersenyum dan membungkus kan untuknya. "Lain kali jangan mengunjungi bibi di pasar tapi dirumah saja agar bisa berbincang lebih lama" Jin mi sedang melihat lihat toko lain dan melihat siluet dua orang yang mirip dengan Sasuke dan sakura. "Putra mahkota bukankah itu ayahanda dan ibunda?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Beautiful Blue Moon [美しい青い月] 🌑
Historical Fiction[S A S U S A K U O N T H E P A S S A D O ] Abad ke-12 kerajaan uchiha yang dipimpin oleh Uchiha Fugaku, memiliki satu orang anak bernama Sasuke Uchiha bersama Permaisuri Mikoto. Sedangkan anak pertama yaitu Itachi Uchiha dilahirkan oleh sang seli...