Keesokan harinya sesuai tradisi pengantin pria dan wanita harus menghadiri pertemuan pagi dengan raja dan ratu. Menyerahkan bukti kalau mereka sudah melakukannya. Jin mi terbangun, rasanya berbeda. Hangat, gulingnya sangat nyaman berbeda dengan biasanya. Jin mi membuka matanya dan menemukan ia sedang memeluk Daisuke, sontak ia melepaskannya karena kaget. Jin mi ingat dia sudah menikah dengan Daisuke.
Jin mi mencoba berjalan pelan-pelan sampai akhirnya sampai ke kamar mandi Jin mi mandi air hangat dari saluran dari pengunungan langsung. "Ah ini sangat menyenangkan. Mulai hari ini hariku akan terasa berat" Daisuke mencari keberadaan istrinya itu, tetapi tidak ada. Ia melihat pintu kamar mandi tertutup yang kemungkinan besar istrinya sedang berada di sana. Daisuke menunggu Jin mi di jendela kamar, ia memanggil pelayan untuk menyiapkan alat pemanggang daging di kamarnya.
Kriet...
Pintu kamar mandi terbuka menampilkan Jin mi yang memakai gaun berwarna merah muda menambah kesan keanggunan. Daisuke tidak bisa melepaskan pandangannya dari sang istri. "Apa aku aneh?" Jin mi merasa sedikit terganggu oleh tatapan Daisuke. "Ah tidak!! Bukan, kau terlihat cantik" Daisuke berusaha mengungkapkan apa yang ingin ia katakan. Jin mi tersenyum, "mari berangkat putra mahkota" Daisuke bangkit dan menggenggam tangan Jin mi, ia sudah tidak peduli bagaimana pandangan keirian para dayang.
Sasuke dan sakura sedang sarapan di ruang makan utama kerajaan, karena hari ini bukanlah hari biasa. Anak pertama mereka sudah menikah dan sekalian menyambut putri mahkota baru. "Putra dan putri mahkota telah tiba" sakura melihat sepasang kekasih yang tengah berjalan mendekati meja makan. Jin mi dan Daisuke menundukkan tubuh mereka sebelum duduk di meja makan. "Salam untuk ibu dan ayah mertua" Jin mi menyerahkan kotak yang berisi tanda bukti mereka sudah melakukan tradisi itu.
"Jin mi kau harus semakin patuh pada suamimu. Layani dia dengan baik, aku yakin kau bisa melakukannya." Jin mi mengangguk tanda mengerti. "Daisuke, sebentar lagi kau akan menjadi seorang raja. Aku harap dengan adanya Jin mi disampingmu kau bisa melakukan tugasmu dengan baik" Daisuke hampir tak percaya dengan ucapan ayahnya, "umur ayah masih muda masa kejayaan ayah juga pasti masih lama. Ayah masih layak menjadi seorang raja" Sasuke tertawa, "aku tahu, tapi aku bukan orang yang bodoh sampai kau harus menjelaskannya anakku. Aku ingin tinggal di rumah sederhana bersama sakura, Sarada, Deonwa, Yume dan Hikaru . Di sana aku pikir bisa hidup lebih tenang dan damai." Daisuke mengerti kan keningnya tidak percaya apa yang dikatakan oleh ayahnya.
"Anakku ayahmu berencana mengundurkan diri satu bulan lagi. Ibu harap kau siap menjadi seorang raja. Ibu akan selalu mengunjungimu." Jin mi tidak percaya, ia baru saja menikah dan belum sempat menikmati kebersamaan bersama Daisuke. Jika suaminya diangkat menjadi raja maka dia juga akan menempati posisi seorang ratu, yang dimana akan sangat sibuk mengurus istana bagian dalam. Jin mi memilih untuk diam daripada berbuat hal yang lancang.
Sarapan pagi hari yang memiliki banyak hal penting. Daisuke mulai hari ini lebih giat untuk belajar buku-buku ayahnya, para menteri sudah setuju jika dia mengantikan ayahnya, apalagi kalau bukan karena kekuatannya dan kepintarannya. Jin mi sebagai putri mahkota diajak sakura berjalan-jalan sambil belajar sesuatu. Sasuke, dia sedang mengawasi pembangunan kediaman pribadinya di dekat danau.
Sakura & Jin mi.
"Jin mi, aku tahu kau kaget mendengar hal ini. Tapi ini sudah di pikirkan matang-matang oleh yang mulia. Dia menginginkan kehidupan yang sederhana bersama anak-anaknya. Dia sangat berat melepas Daisuke, menjadi seorang raja bukanlah hal yang mudah. Banyak sekali kejadian yang dilalui oleh yang mulia. Aku berharap kau bisa menemaninya dalam situasi apapun, jangan pernah kau lepaskan jabatanmu sebagai ratu, apapun yang terjadi kau harus mempertahankannya." Jin mi terpukau dengan kata-kata sakura.
"Ibu mertua, aku akan selalu menjaga posisi ratu, dan akan menemani suamiku selama hidupku" Jin mi dan Sakura memutuskan untuk minum teh bersama.
"Ibu mertua, apa anda akan sering berada di istana setelah ini?" Sakura menyeruput tehnya dengan anggun. "Tentu, aku akan mengerjakan beberapa hal sebagai Ibu suri istana. Bukan berarti tugas ratu masih berada di tanganku Jin mi. Tugas itu tetap untukmu" Jin mi agak kecewa, ia sangat berharap tidak di Bebani oleh tugas ratu yang hampir selangit itu. "Aku juga akan menjadi nenek disini, jangan lupakan itu Jin mi" ia hampir tersedak mendengar penuturan sakura, "ibu mertua, itu masih lama" sakura meletakkan cangkirnya. "Jika kau hamil saat menjadi putri mahkota, itu semakin baik. Posisi putra mahkota semakin kuat!" Jin mi ragu ia bisa mengandung secepat itu. Sakura melihat wajah Jin mi yang sedikit mulai tidak nyaman, "tenang saja, aku tidak memaksamu hamil dalam kurun waktu yang dekat, Pepet saja suamimu agar prosesnya cepat." Wajah Jin mi sudah seperti kepiting rebus sekarang.
"Sepertinya ibu dan istriku memiliki hal yang menarik untuk dibicarakan" Suara itu membuat Jin mi semakin panik. "Daisuke ibu ingin segera punya cucu, sekarang ibu ingin mengerjakan hal lain kalian yang semangat ya!" Seperti tidak punya dosa sakura meninggalkan Daisuke dan Jin mi yang sedang mematung mencerna ucapan seorang ratu terhormat. "Jin mi? Kau tidak apa-apa ? Ibu memaksamu ya?" Jin mi menggeleng dan menceritakan semuanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Beautiful Blue Moon [美しい青い月] 🌑
Historical Fiction[S A S U S A K U O N T H E P A S S A D O ] Abad ke-12 kerajaan uchiha yang dipimpin oleh Uchiha Fugaku, memiliki satu orang anak bernama Sasuke Uchiha bersama Permaisuri Mikoto. Sedangkan anak pertama yaitu Itachi Uchiha dilahirkan oleh sang seli...