K

1.8K 102 6
                                    

23
-- ○ --

Jin mi sedang menyiram bunga di belakang rumahnya, dulunya ibunya yang merawat semua bunga ini sekarang Jin mi yang bertanggung jawab untuk hal ini.

"Jin mi!! Aku punya berita panas!!" Jin mi membalik matanya bosan, sahabatnya ini sekarang mudah sekali termakan gossip tidak penting.

"Jin mi putra mahkota akan menikah sebentar lagi! Ratu sedang mencari calon pengantinnya!" Jin mi terlihat tidak peduli dengan berita itu, "Rou Rou sudah seratus kali aku mengatakan hal ini kepadamu aku tidak peduli!" Rou Rou kesal dengan Jin mi dan meninggalkannya sendiri. Jin mi merasa tenang Rou Rou sudah pergi ia sudah selesai dengan bunganya dan ingin beristirahat di kursi belakang itu.

"Apa yang sedang dilakukannya? Sebagai perdana menteri pasti dia sibuk dengan persiapan pernikahan putra mahkota." Jin mi memetik salah satu bunga di samping kursinya dan menghirup wangi harum bunga itu. Kepakan sayap yang anggun membuat mata Jin mi beralih ke burung elang yang membawakan surat untuknya.

"Kau datang lagi? Surat dari ibu?" Elang itu langsung menghilang setelah Jin mi mengambil surat dikakinya.

"Maafkan aku, aku sudah berbohong kepadamu. Aku lelaki bodoh yang masuk kedalam kehidupanmu. Kau selalu bertanya siapa namaku, tapi aku tidak pernah menjawab pertanyaan mudah itu. Aku bukan seorang perdana menteri, semua identitasku hanyalah kebohongan semata. Namaku Uchiha Daisuke, seorang putra mahkota yang akan segera menikah. Maafkan aku, aku juga yang menulis surat balasan di lampionmu."

Tes, tes, tes. Air mata Jin mi membasahi sebagian surat Daisuke. Selama ini ia bertemu dengan putra mahkota. Jin mi mengingat semua kejadian yang sudah terjadi sebelumnya. Semua pertanyaan yang ingin ia katakan sudah terjawab dengan sendirinya. Ia sudah menaruh hatinya ke Daisuke. Semua hancur dengan satu fakta. Kepala Jin mi sakit, ia berlari menuju ke kamarnya mencari obat. Dibuka lacinya di acak-acak semua sampai tidak berbentuk. Jin mi menemukannya dan segera meminumnya.

"Jin mi ini ayah, ada yang ingin ayah bicarakan!" Jin mi sontak langsung menghapus air matanya dan pura-pura sedang membaca buku. "Masuk!" Lie Ji membuka pintu dan menemukan anaknya sedang membaca, terukir sebuah senyum di wajahnya yang sudah mulai keriput.

"Jin mi, ayah ingin bicara sesuatu. Kemari lah!" Jin mi langsung duduk di samping ayahnya. "Anakku besok kita akan pindah untuk tinggal di dalam istana. Karena ayah sudah diangkat menjadi tabib pribadi ratu. Kau bereskan bajumu dan barang-barang yang kau perlukan!" Lemas sudah kaki Jin mi mendengar penuturan sang ayah. Bagaimana dia bisa hidup di dekat pria itu? Dan menyaksikan dia menikah dengan gadis lain? Gila! Dia sudah gila!

Jin mi berjalan-jalan di sekitar rumahnya untuk mengingatnya agar dia tidak terlalu merindukan rumah ini. Setelah puas dengan rumahnya dia pergi ke makam ibunya. "Ibu aku datang, apakah kau baik-baik saja Bu? Jin mi rindu ibu" Jin mi meletakkan kepalanya di batu nisan ibunya sambil menceritakan apa yang terjadi dan yang akan terjadi nanti. "Jin mi harap ibu tenang di alam sana, aku berjanji akan hidup dengan baik disini."

Keesokan harinya.
"Jin mi! Ayo cepat kereta kuda sudah datang" Jin mi sedang berpelukan dengan sahabatnya, Rou Rou. "Rou Rou suatu hari nanti kita akan bertemu kembali. Aku janji." Jin mi berlari ke kereta kuda bersama ayahnya dan berangkat ke istana. "Ayah kenapa kita harus tinggal disana? Apakah itu penting?" Lie Ji diam sebenarnya rumahnya dan istana hanya memakan waktu 15 menit saja. "Anakku, ayah harus siaga kalau ratu kenapa-napa, wajar saja beliau membuatkan kediaman di istana agar ayah bisa cepat bergerak" Jin mi mengerti dia terus memikirkan bagaimana nasibnya nanti.

Kediaman ratu

"Ino apakah kau sudah punya kekasih?" Sakura memulai percakapan dengan Ino yang sudah lama sendiri. "Ah saya masih menunggunya Mama, dia sudah berjanji akan kembali setelah masalahnya selesai." Sakura kaget, "kau masih menunggu lelaki itu? Ino sadarkah kau ini sudah tua, waktunya menikah!" Ino meringis mendengar Omelan sakura. "Saya akan segera menikah dengannya, sebentar lagi dia pasti datang" sakura memutar matanya bosan.

Beautiful Blue Moon [美しい青い月] 🌑 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang