3
——— ooo ———"Kau akan menikah dua minggu lagi, jadi sepertinya Tou-sama akan segera melakukan suksesi." Itachi menatap adiknya itu dengan senyuman khas miliknya.
"Ya."
"Apakah Karin-san sudah siap?" Tanya Itachi.
"Kau tidak perlu memanggilnya secara formal seperti itu." Kata Sasuke dengan nada tidak sukanya.
Itachi tidak mengerti, kenapa adiknya tidak suka jika dia memanggil Karin dengan formal.
"Oh iya, bagaimana kabar gadis itu?" Tanya Itachi lagi.
"Gadis yang mana?"
"Gadis yang melukai dirinya sendiri itu, sekarang bagaimana kabarnya?" Itachi menatap keluar jendela.
"Baik, dia mulai bekerja di istanaku besok." Jawab Sasuke singkat.
"Lalu sampai mana Karin-san belajar etika di Istana?" Sasuke menatap Itachi tidak suka. Lagi-lagi Itachi memanggil Karin seperti itu.
"Tidak tahu."
Itachi memegang dagunya. Ia tampak berpikir keras.
"Kenapa mukamu begitu?"
"Aneh, kau justru lebih tahu kabar dari gadis itu daripada calon istrimu sendiri ya?" Ucapan Itachi membuat Sasuke tertegun. Lalu Itachi melanjutkan, "Apa kau—?"
"Jangan sembarangan menyimpulkan! Itu tidak seperti yang kau pikirkan."
"Aku hanya ingin bertanya apakah kau akan pergi berlatih saja, kenapa jadi menyimpulkan?" Pipi Sasuke bersemu. Dia memalingkan wajahnya dan memilih untuk tidak melanjutkan perdebatannya dengan sang kakak.
Sementara itu.....
"Hebat. Kita akan bekerja di sini!?" Seru Ino tidak percaya, ia terpesona dengan keindahan istana milik Sasuke.
"Iya, benar." Sakura terkekeh geli melihat reaksi Ino.
"Huh, tapi pasti melelahkan jika kita harus menyapu seluruh ruangan." Ino terus mengoceh di sepanjang jalan menuju kamar baru mereka.
"Sampai." Sakura berhenti, ternyata dia sudah di sambut oleh Kurenai—Kepala Dayang di Istana Sasuke. Sakura dan Ino menyapa Kurenai dengan sopan. Sebelum mereka masuk Kurenai sempat memberikan beberapa pengarahan kepada mereka. Mereka di antarkan ke kamar baru.
"Kalian suka kamarnya?"
"Sangat indah, terimakasih Kurenai-san!" Kurenai melambaikan tangannya, itu bukan apa-apa.
"Jika kalian ingin bertanya, ruanganku ada di sebelah sana."
"Baik!" Sakura dan Ino mulai menata pakaian dan barang-barang mereka.
"Ingat, karena dua minggu lagi pesta pernikahan Sasuke-sama akan segera di laksanakan. Istana ini akan sangat sibuk. Jadi semangat ya Sakura!" Ino bersorak ria.
"Cha- semangat!"
— D-D Pernikahan —
Kurenai sibuk mencatat segala barang yang akan di pakai oleh Sasuke. Sakura membantu menyiapkan air hangat untuk mandi. Ino bersama yang lainnya juga tak kalah sibuknya. Tapi di istana ini ada satu orang yang tengah berkelana di alam mimpi. Sasuke Uchiha. Pemeran utama yang hari ini akan menikah. Masih terlelap tidur.
"Bagaimana ini, Sasuke-sama belum bangun. Siapa yang berani membangunkannya?" Kurenai menatap anak buahnya. Semuanya menggeleng tidak berani. Tapi Sakura dengan tegas mengajukan dirinya.
"Hati-hati Sakura!" Seru Ino.
Sakura mengomel, teman-temannya itu seperti tengah melihatnya akan masuk ke kandang singa.
"Sasuke-sama, bangun. Hari ini adalah hari pernikahan anda!" Sakura dengan pelan menguncangkan tubuh Sasuke. Tapi nihil, Sasuke bahkan tidak bergerak satu milpun. Sakura kembali mencoba. Kali ini dia menguncangkan tubuh Sasuke lebih keras. Hasilnya ia malah di tarik ke dalam pelukan sang pangeran.
"Hei! Kurang ajar, dia kira aku ini guling ya?" Guratan kesal muncul di jidat lebar Sakura.
"SASUKE-SAMAA!!! BANGUN, BANGUN, BANGUN!!!"
Telinga Sasuke terasa ngilu mendengar teriakan Sakura. Kurenai yang sedang menunggu diluar juga para pelayan yang lain ikut terkejut. Mereka cemas setelah ini Sakura keluar hanya tubuh saja, nyawanya sudah hilang. Sasuke menatap Sakura yang berada di dalam pelukannya. Ia sontak melepaskannya. Sakura memberi tatapan membunuh.
"Maaf suara saya sedikit keras, tetapi hari ini adalah hari pernikahan anda Sasuke-sama." Sakura mengatakannya dengan penuh penekanan.
Sasuke yang sadar berusaha kembali terlihat berwibawa. Ia berdehem. Lalu menyuruh Sakura keluar. Melihat Sakura keluar dengan baik-baik saja yang lain menghela napas lega.
"Mari kita mulai persiapannya."
Kurenai memilih untuk melupakan kejadian itu. Sasuke mulai di rias oleh pelayan dan memakai pakaian mewah berlapiskan emas. Mahkotanya yang berkilau terbuat dari berlian. Hari ini dia memilih emerald sebagai hiasan utama mahkotanya. Sakura dengan teliti memasang manik-manik hijau yang mirip dengan matanya itu.
"Semua sudah siap, Sasuke-sama. Mari berangkat ke altar pernikahan."
Sakura ikut lega persiapan pernikahan pagi ini lancar. Ia masih kesal karena di peluk oleh Sasuke tadi. Sedangkan Ino berdecak kagum melihat ketampanan Sasuke. Ia tidak berhenti memujinya daritadi.
Altar pernikahan sudah ramai oleh para tamu. Sakura hanya bisa melihat dari jauh bersama pelayan yang lain. Ini sudah menjadi sebuah kehormatan bagi para pelayan bisa melihat acara pernikahan kerajaan. Sasuke berdiri gagah di atas altar menunggu mempelai wanita. Cukup lama mereka menunggu. Karin telat tiga puluh menit dari waktu yang telah di tentukan.
"Uzumaki Karin putri dari Perdana Menteri Danzo telah tiba!"
Semua mata tertuju ke pintu masuk ruangan. Betapa terkejutnya mereka sampai ada yang tak sadarkan diri. Mulut mereka terbuka lebar. Bukan karena terpesona melihat Karin yang cantik. Tapi lihatlah sekarang, Karin memakai riasan yang sangat menor. Gaun pernikahan yang norak dan sangat tidak elegan. Sakura mati-matian menahan tawanya agar tidak pecah. Wajah Sasuke terlihat masam di atas sana. Itu membuat Sakura tambah merasa sangat senang.
Kaisar dan Pemaisuri saling menatap satu sama lain. Mereka khawatir Karin akan di anggap remeh oleh publik. Dan Danzo juga tidak kalah malu karena anak semata wayangnya itu.
Sasuke menatap Karin tajam seakan berkata, ada apa dengan wajahmu?!
Karin sadar dan segera tahu riasannya terlalu mencolok. Ia terlalu banyak menggunakan riasan wajah. Bibirnya terlalu merah merona. Pipinya juga sangat merah. Ia sadar ternyata tatapan orang-orang padanya itu bukanlah tatapan kagum. Namun pernikahan keduanya tetap berlangsung dengan lancar. Sepanjang ritual Sasuke hanya melamun. Dalam otaknya ia berpikir bagaimana cara menghindari malam pertamanya.
"Selamat anda berdua resmi menjadi suami-istri!"
Sorakan meriah terdengar, rakyat ikut memeriahkan hari itu.
"Hidup Putra Mahkota Sasuke!"
"Hidup!"
"Hidup Putri Mahkota Karin!"
"Hidup!"
Begitu melegakan sampai Danzo tidak sanggup lagi melihat wajah putrinya lagi.
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
Beautiful Blue Moon [美しい青い月] 🌑
Historical Fiction[S A S U S A K U O N T H E P A S S A D O ] Abad ke-12 kerajaan uchiha yang dipimpin oleh Uchiha Fugaku, memiliki satu orang anak bernama Sasuke Uchiha bersama Permaisuri Mikoto. Sedangkan anak pertama yaitu Itachi Uchiha dilahirkan oleh sang seli...