4

972 47 7
                                    

Natha melangkahkan kakinya memasuki kelas yang bertuliskan '12IPA1'.
"Hmm." Dehem Natha,yang sukses membuat semua orang yang berada dikelas itu berhenti dari kegiatannya kecuali seorang cowok yang sedang asik dengan hpnya di pojok kanan kelas.

"Meja Gio mana?" Tanya Natha santai.
"Tuuh..." jawab laki laki culun berkacamata tebal.Tanpa ragu Natha melangkahkan kakinya menuju meja yang ditunjuk cowok tadi, disana ada Gio yang lagi asik dengan aktifitas biasanya mendengarkan lagu lewat earphone,mengangkat kedua kakinya keatas meja dan menutup matanya rapat.
Natha sekarang berdiri disamping Gio yang sedang tenteram dengan dunianya.
"Hmmm" dehem Natha keras yang tidak didengar oleh Gio karna memakai earphone ditelinga nya.
Natha yang melihat itu mencabut earphone yang dipake Gio. "Kalau orang ngomong tuh di denger" ucap Natha di depan telinga Gio.
Gio menatap malas kearah Natha dan memasang earphonenya kembali melanjutkan aktifitasnya yang tertunda karna diusik oleh cewek yang menurutnya lambang dari masalah.
Natha mencabut earphone yang dipake Gio kembali.
"Lo gabisa seenaknya dong!gaminta maaf sama gue!otak lo dimana?"oceh Natha ditelinga Gio.
Gio memalingkan wajahnya menatap jendela,berharap cewek di depannya saat ini beranjak dari mejanya.
"iiiiihhh..gue ngomong sama loo.." umpat Natha kesal."Iyain kek gue ngomog" lanjutnya.
Lagi lagi Gio tetap diam tak menjawab yang membuat Natha jengkel.
Baru kali ini ada cowok yang ga tertarik sedikitpun sama gue..batin Natha.

"Sebagai gantinya,lo temenin gue ke kantin hari ini!!"Lontar Natha dengan senyum manisnya.
Gio menatap malas kearah Natha yang sedaritadi mengusik rutinitasnya.

Gio berdiri dari terapat duduknya dan berjalan melalui Natha yang sedari tadi memasang raut muka jengkel padanya.
"Iiiih,,Gioo tungguin!!" Rengek Natha tak terima.
Sorakan Natha membuat seisi kelas hening,dan terfokus dengan apa yang terjadi antara Natha dengan seorang Gio.

Natha berlari menyamakan langkahnya dengan Gio yang masih tetap memasang wajah datarnya.
"Lo emang gabisa senyum ya?"tanya Natha polos.
Lagi lagi Gio tetap diam tidak membalas perkataan dari Natha.
"Dan lo emang ga punya suara buat bales perkataan gua?"lanjut Natha dengan nada bicara mulai menurun.
Yaelah,ketus banget sih ni cowok.batin Natha.

"Lo harus temenin gue ngantin hari ini!titik!!" Sorak Natha dan menarik pergelangan tangan Gio secara paksa.
Gio yang tidak terima dirinya ditarik paksa oleh cewek Dihadapannya saat ini pun menarik tangannya sehingga terlepas dari genggaman Natha.
Gio meninggalkan Natha dengan beribu pertanyaan di otaknya.
'
"Tu cowok normal gasi?"
"Lebih dingin dari kutub es anjir!"
"Gue kurang apa lagi sampe dia segitu cuek ke gue??"
"Gue tambah penasaran sama lo"
"Cepat atau lambat,lo akan luluh Gio!"
Batin Natha.

*
"Lo yakin bakalan jadiin Gio target lo yang selanjutnya?" Tanya caca ragu.Mereka sedang berjalan beriringan di sepanjang koridor kelas 12.
"Tentu saja" jawab Natha dan menarik ujung bibirnya keatas.
"Dia beda..gaa ka—"ucap caca terpotong oleh sorakan maut dari buk Wati.
"Vernatha Revaliaaaaa........." sorak buk Wati selaku guru BP SMA Garuda. Natha yang mendengar suara yang tidak asing lagi ditelinganya pun memutar balik badannya menghadap belakang.
Natha mengembangkan senyumnya.
"Eehh ibukk cantik.Ada urusan apalagi buk sama cewek cantik?" Ceplos Natha asal.
"Kamu ikut saya sekarang keruangan BP. SEKARANG...!" Sorak buk Wati ditelinga Natha.Natha mengerutkan dahinya berpura pura tidak mengerti.
"Aduh bukk,kayanya barusan ibuk pemborosan kata deh" cengir Natha dengan senyum yang dibuat buatnya.
"Kamu bisa sopan dengan orang yang lebih besar dari kamu?" Lontar buk Wati tegas.
"Besar dari saya?ohhh,,maksud ibuk badan ibuk besar dari saya?Emang sih buk,,jauh lagi!"Jawab Natha santai.
Caca dan Pricill saling tatap keheranan dengan sikap Natha pada gurunya.

"Ikut saya SEKARANG !" Sorak buk Wati dan menarik pergelangan tangan Natha menuju ruangannya.

"Kasi ke orang tua kamu." Ucap buk Wati seraya menyodorkan sebuah amplop kearah Natha.Natha langsung mengambil amplop itu dari tangan buk Wati dan beranjak pergi dari hadapan gurunya itu.
.
.
.
.
Gimana?maaf masii amatiran😂 Because,ini cerita pertama Akuu,
Enjoy🤙🖤

I'm YoursTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang