1

96 30 12
                                    

Sungguh hari ini adalah hari yang sangat melelahkan. Sepulang sekolah gue langsung melompat ke tempat tidur masih lengkap memakai seragam sekolah. MPLS itu sangatlah melelahkan, serasa gue pengen tidur saja dengan tak memperdulikan bau tubuh yang sudah sangatlah menyengat.

Sejam dua jam sudah berlalu. Hingga adzan magrib pun berkumandang. Dengan langkah cepat nyokap gue menuju kamar gue yang terletak di sebelah kamarnya.

" Naaaadiiil, baaaanguuuun " Teriak nyokap gue hingga gue terbangun dengan posisi tidur tengkurap.

" Aaapa sih mam? Nadil lagi capek nih " Rengekku sedih sambil meletakkan bantal di atas kepalaku.

Nyokap gue pun langsung memasang muka merah ciri khasnya kalau marah. Dengan kasar nyokap gue pun menarik bantal yang menutup wajah gue.

" Heeeeh udah magrib juga, gak bangun. Sholat, masa masih tidur nanti gak berkah lo hidupnya " Omel nyokap gue sambil menarik lengan gue keras.

" Ok Ok Nadil bangun "

" Mandi dulu abis azan ya baru sholat "

Gue cuman menganggukkan kepala tandanya paham apa yang di perintahkan nyokap gue. Seusai azan magrib, gue pun melaksanakan perintah dari nyokap gue. Setelah itu, gue kembali ke tempat tidur. Bukan malahan gue tidur, bokap malah masuk ke kamar gue nyuruh makan. Yah, kalo udah bokap yang nyuruh gue pasti turutin.

Gue pun keluar kamar untuk pergi ke ruang makan menyusul keluarga kecil gue yang terdiri dari Papa, Mama, serta adik laki - laki gue yang bernama Akbar. Dengan suapan pelan tak bernafsu makan, semua mata pun tertuju kepadaku.

" Capek banget ya?" Tanya bokap gue sambil tetap memperhatikan diri gue.

Gue cuman mengangguk dan langsung pergi ke kamar tanpa menghabiskan makanan gue yang masih ada di piring.

Sebelum gue lanjut tidur, gue ngecek handphone gue dulu kalo ada chat masuk. Ternyata benar, ada chat masuk dari Bima. Yang banyak sekali dan gue langsung bingung jawabnya.

Nadil_ : Aku capek mau tidur besok masih MPLS. Kamu juga tidur jangan main game terus ya!
Bima   : Maaf yah ganggu, ok deh

Selesai balas chat dari Bima, gue pun langsung kembali ke alam mimpi untuk memulihkan kepenatan gue akibat menjalani MPLS pertama hari ini.

Keesokan harinya, gue bangun kesiangan. Saat tau jam handphone gue menunjukkan angka 07.00 gue pun langsung berlari menuju kamar mandi. Gue gak perduli gue mandi bersih atau enggak, yang penting cepet dan gue gak telat masuk sekolah.

Ish sial HP gue masih di charger, yaudahlah gue tinggal sarapan bentar,- Batin gue.

Namun, bokap gue maksa gue untuk berangkat cepet soalnya dia gak bisa lama - lama nungguin gue soalnya bokap gue harus stand by di tempat ia bekerja. Dengan menggunakan motor gue dan bokap gue pun pergi ke sekolah gue yabg hanya berjarak 2 KM dari rumah gue.

Sesampai di sekolah, gue baru inget kalau handphone gue ketinggalan di rumah. Sialnya lagi, di rumah gak ada siapa - siapa lagi. Bisa berabekan kalau handphone gue baterainya gembung terus gue gak bisa chattan lagi sama pacar gue, yang gilanya lagi gue pulang sama siapa temen - temen yang gue kenal pulangnya gak searah sama gue terus gue mikir gimana caranya gue hubungin bokap nanti.

Gue pun berinisiatif menunggu salah satu teman gue yang lewat memakai motor agar gue bisa minta tolong dia buat bantuin gue pulang ke rumah. Langkah kaki gue melebar agar bisa melaju lebih cepat ke depan pagar sekolah. Tiba - tiba, Kak Darma lewat dengan menggunakan motornya. Gue pun menatap dia dengan tatapan penuh arti, berniat membuatnya respect ke gue buat bantuin pulang ke rumah. Tapi, apa yang gue dapat, cuman tatapan sinis dia terus ia tinggal gue tanpa menatap ke belakang lagi.

BIG BANGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang