18

18 9 4
                                    

Hari ini gue pulang ke rumah kemaleman. Sempat di introgasi memang dengan orangtua, tapi syukurnya gue bisa meyakinkan orangtua gue bahwa gue pulang malam karena tugas sekolah bukan keluyuran kemana - mana.
Selesai diintrogasi, gue langsung pergi ke kamar mandi untuk menyegarkan diri gue.

Seusai mandi dan memakai piyama tidur gue langsung saja merebahkan tubuh gue di tempat tidur. Merasa penasaran dengan apa reaksi Kak Darma saat mendapat chat dari Tya. Gue pun langsung beranjak dari tempat tidur, kemudian mengambil handphone gue yang terletak di nanas kecil bersebelahan dengan tempat tidur gue.

Nadiella_ : Gimana reaksi Kak Darma saat lo chat? Terus, apa bener kalau yang nelpon gue itu pacar Kak Darma?
Tya           : Sebelum gue ngirim screenshot chat gue sama Kak Darma gue mau menilai dia dulu dimata gue ke elo
Nadiella_ : Emang lo menilai dia gimana orangnya?
Tya            : Dia itu yah gak sesempurna yang lo lihat. Dia itu penakut. Ngakunya mantan ketos, ketua ambalan pula. Tapi, cupu takut buat minta maaf langsung sama lo.
Tya              : Pokoknya dia gak banget deh buat gue. Gue saranin ajah jauhin dia!

Namun, gue tidak bisa lagi membalas chat dari Tya. Gue hanya bisa meread chat dari Tya, tak tau harus menjawab apa. Tidak berapa lama, Tyapun mengirimkan screenshot chat dia dan Kak Darma.

Gue pun membaca chat itu dengan teliti. Benar yang dikatakan Tya bahwa Kak Darma terlalu cupu untuk minta maaf secara langsung kepada gue sesuai dengan permintaan Tya. Namun, disisi lain gue menyadari bahwa Kak Darma tidak salah. Memang yang dikatakannya itu semuanya benar, bahwa ia tidak memiliki seorang pacar. Buktinya, yang menelpon gue semalam adalah temannya yang iseng membajak handphone miliknya. Tya berusaha menjelaskan dampak gue mendapatkan telepon dari pembajak handphone yang ngakunya pacar Kak Darma, membuat gue tertekan yang hanya bisa menangis membenarkan yang orang lain katakan kalau gue murahan, kegatelan, keganjenan dam mimpi terlalu ketinggian untuk mendapatkan hati Kak Darma. Tetapi, Kak Dari hanya bisa membalas chat Tya dengan rasa bersalah yang besar. Ia juga mengaku sangatlah hilaf karena teledor untuk meletakkan handphone di sembarang tempat, sehingga menyebabkan kejadian itu terjadi dan menyakiti hati gue dengan sangatlah kejamnya.

Tya           : Dia janji bakalan minta maaf sama lo lewat chat
Nadiella_ : Bener kata lo dia terlalu cupu untuk hanya sekedar minta maaf secara langsung. Padahal dia itu mantan ketos terus ketua ambalan pramuka. Tapi, takut untuk minta maaf.
Tya          : So, lo gak pantes dapetin cowok kayak gitu. Move on yah, gue gak mau liat lo kayak orang depresi kayak gituh nangisin Darma ngeselin itu!
Nadiella_ : Okeh, gue coba
Tya           : Kalau dia belum minta maaf, bilang ke gue. Biar gue gampar tu orang kalau ingkar janji
Nadiella_ : Siap, pasti.

Setelah, chattingan dengan Tya. Gue pun menunggu semalaman chat dari Kak Darma. Namun, apa yang gue dapat hanyalah kantuk untuk menunggu satu kata, yaitu MAAF dari seorang cowok brengsek seperti Dzul Darma itu.

-

-

-

Kesalnya keesokan harinya gue bertemu Kak Darma dan kawan - kawan untuk melatih petugas upacara bendera di kelas gue yang diminta oleh Bu Liber. Meskipun ada kesempatan untuk dia bisa minta maaf secara langsung, tetapi kesempatan itu tidak digunakan olehnya. Ia hanya bisa mengacuhkan gue daripada berusaha memperbaiki hubungan pertemanan antara gue dengan dirinya.

Tiba - tiba Ibu Liberpun menghampiri gue dan teman - teman panduan suara.

" Gimana persiapan panduan suara sudah ok?" Tanya Ibu Liber memastikan.

" Belum, bu. Jujur saja saya belum hafal lagu Mars SMAN 1 BHENIKA TUNGGAL IKA dan saya gak bisa mempaskan ketukan kalau lagunya saja saya tidak hafal " Jelas gue panjang lebar dengan nada keras supaya Kak Darma dapat mendengar yang gue katakan.

BIG BANGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang