22

16 7 0
                                    

Tak terasa ulangan tengah semester 1 sudah berlalu dan akan disambung dengan Latihan Dasar Perkemahan Bakti SMAN 1 BHENIKA TUNGGAL IKA atau bisa disebut LATDAS PERBASA dimana semua siswa dan siswi kelas sepuluh diwajibkan untuk mengikuti acara tersebut yang bertujuan untuk menjadikan siswa dan siswi tau akan pengetahuan pramuka sebagai gugus depan. Begitulah yang bisa gue cerna dari penjelasan Ibu Ayu selaku pembina pramuka di sekolah kami, seusai beliau masuk memberikan pengumuman di kelas kami.

" Gimana Nad, apa yang mau kamu persiapkan buat latdas?" Tanya Rusda sambil berjalan bersama gue menuju parkiran sekolah.

" Itu mah urusan sangga, gue ngikut aja apa yang mau dipersiapkan sama sangga " Jawab gue sambil tersenyum tipis.

" Kamu mau pulang sama aku, Nad?" Tawar Rusda.

" Gak ah, gue gak mau pulang. Rus, gue mau nunggu disini aja. Lagi pula bentar lagi sangga gue ngumpul " Tolak gue halus.

" Yaudah deh, aku kumpul sangga ajah. Gak jadi pulang. Daaah " Pamit Rusda sambil melambaikan tangannya meninggalkan gue.

Sebenarnya gue benar - benar bingung dengan Rusda. Ia mau pulang atau tetap di sekolah saja. Tidak ingin berpikir terlalu panjang, gue pun memilih untuk tidak memikirkan Rusda. Belum gue beranjak pergi dari parkiran untuk menunggu teman - teman satu sangga lainnya, datanglah Kim salah satu teman sangga gue.

" Lo gak pulang dulu?" Tanya Kim sambil berjalan mendekat ke arah gue berada.

" Gak gue disini ajah "

" Oh, gue boleh nemenin lo kan disini? Btw, lo sendiri?"

" Yaudah mending kita nunggu yang lain sama - sama disini. O, ya gue sama Melati juga kok " Jawab Kim sambil duduk di motor orang yang ada di parkiran.

Guepun tidak keberatan untuk duduk juga di salah satu motor yang ada di parkiran tanpa ijin. Di kejauhan ada suara teriakan dari orang yang tak asing lagi buat gue. Gue, Melati dan Kimpun menoleh ke sumber suara untuk memastikan pemilik suara tersebut.

" Astagaa, ternyata Kak Darma " Ucap Melati sambil menggelengkan kepalanya.

" Sumpah gue kaget " Sahut Kim sambil mengelus - elus dadanya beberapa kali.

" Biasa aja jangan hiraukan " Sambung gue sambil membalikkan pandangan dari Kak Darma.

Sedangkan yang disana hanyalah bisa memang gue yang seakan - akan tidak perduli akan kehadirannya di parkiran.

" GUEEE PERGI DULU YAH RUL " Teriak Kak Darma menggelegar sambil menaiki motornya.

" Ok " Sahut Kak Irul dari kejauhan.

Motor Kak Darmapun melalui kami dengan kecepatan yang cukup sedang. Gue hanya bisa memandang kepergiannya tanpa tau apa yang gue rasakan sendiri saat melihat Kak Darma.

Melati yang melihat pandangan gue yang penuh artipun mulai curiga akan gelagat gue. Ia hanya bisa menatap gue dengan tatapan mencurigakan. Sedangkan Kim hanya bisa diam seolah tak terjadi apa - apa.

" Lo udah move on dari Kak Darmakan?" Tanya Melati mengejutkan gue dengan pertanyaannya yang sambil menepuk pundak gue.

" Wow, berarti gosip yang mereka katakan itu benar lo suka sama Kak Darma, Nad? Terus sekarang lo mau move on dari dia?" Tanya Kim bertubi - tubi.

Gue dan Melati hanya bisa terdiam tak bisa menjawab pertanyaan Kim.

" Jawab gue!! Terus bener kata mereka lo murahan, keganjenan terus kegatelan sampai chatin Kakak Darma terus menerus yakan? Terus katanya lo.... " Tanya Kim terhenti saat Melati menutup mulutnya paksa dengan kedua tangan Melati.

BIG BANGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang