3

56 18 5
                                    

Seperti tugas gue hari ini, yaitu jaga bazar stand kelas gue. Tapi, karena gue harus ikut juga jalan santai yasudahlah gue ngikut aja apa yang di suruh panitia HUT sekolah. Gue pun, berlari menuju jalan keluar gerbang sekolah dimana semua orang sudah berkumpul disana. Gue lihat banyak para undangan HUT sekolah juga mengikuti acara jalan santai, seperti guru - guru dan anak - anak murid dari tetangga sekolah kami, seperti SD dan SMP. Langkah kaki gue yang melebar serta pandangan gue yang fokus ke depan, membuat gue tidak sadar kalau gue berpapasan dengan Kak Darma. Setelah gue sadar, gue pun menatap mukanya sampai ia mulai benar - benar jauh dari posisi gue berdiri sehingga gue cuman bisa lihat punggung nya dari belakang. Gue gak nyangka, gue bisa se kangen ini sama dia. Tapi, apa daya. Dia juga gak perduli sama gue, buktinya dia melirik gue aja gak apalagi kangen sama gue.

Dasar bego,-Batin gue

Belum juga gue selesai mengumpat diri sendiri Tawar sudah memanggil nama gue buat nemenin dia baris.

Di sepanjang jalan, Tawar menceritakan berbagai cogan. Tapi, dipikiran gue cuman satu gue pengen ketemu Kak Darma sekarang. Seakan - akan jalan yang gue tempuh bersama Tawar cuman muter - muter saja tanpa ada titik tujuan yang memberhentikan langkah kami, yaitu sekolah. Sebenarnya, gue sudah lelah jalan. Pikiran gue juga udah kemana - mana jadi otomatis gue sedikit bicara gak nyambung sama Tawar. Tapi, untunglah dia gak nyadar kalau dari tadi kami ngobrol gue nya yang gak nyambung. Jadi, gue gak malu deh sama Tawar.

Sudah dua jam kami jalan santai, akhirnya kamipun sampai juga di sekolahan. Gue langsung ke bazar stand kelas gue. Tanpa permisi, gue langsung ngambil es buah yang di jual oleh bazar stand kelas kami. Jujur, gue aus banget saat itu. Namun tiba tiba perhatian gue teralihkan ke seorang cowok yang naik ke atas panggung dengan almamater osis untuk memberikan sambutan - sambutan, siapa lagi kalau bukan Kak Dzul Darma.

" Ish, gak usah ngeliatin dia kayak gitu kalee " Ucap Pay sambil menyenggol lengan gue.

" Aaapaan sih lo "

Andai, gue bisa mengatakan kalau gue kangen sama dia. Andai, gue bisa mencurahkan semua perasaan gue selama ini di tinggal sama dia. Andai, gue bisa memeluk dia sebagai tanda kerinduan gue. Tapi, itu cuman andai - andai belaka. Gue yakinkan sama diri gue sendiri gue bukan cewek murahan yang bisa langsung kayak gitu ke Kakak Darma. Gue yakin, semua itu butuh proses agar Kak Darma bisa suka sama gue.

Lama gue mengamati dirinya dari kejauhan. Gue lihat dia sangatlah rindu dengan sahabat - sahabatnya sampai tertawa terbahak - bahak sambil sesekali memeluk sahabat - sahabatnya. Melihat dia bahagia, gue jadi ikut bahagia atas apa yang dia capai sampai saat ini. Dia rela ngorbanin waktu belajar, waktu luang sama keluarga sampai waktu bermain sama sahabat - sahabatnya cuman untuk menghadiri suatu karantina untuk membawa pengalaman dan penghargaan bagi sekolah. Jujur, gue salut sama dia.

Lagu dangdutpun berkumandang, membuat beberapa penyuka lagu dangdut bergoyang di tengah - tengah lapangan sekolah sebab panggung yang digunakan tidak bisa menampung banyaknya orang yang bergoyang. Salah satu teman Kak Darma gue lihat menarik Kak Darma untuk berjoged bersama, tidak bisa menolak Kak Darmapun ikut berjoged di tengah lapangan. Melihat itu, gue langsung tertawa geli melihat ia berjoged ria.

Setelah acara hiburan, gue tidak lagi memperhatikan dirinya. Gue cuman sibuk melayani pembeli yang menyinggahi bazar stand kelas kami. Tiba - tiba, tak sengaja gue mau mengangkat nampan berisi beberapa box kecil pembungkus pisang keju tibalah Kak Darma dan Kak Lala yang menawarkan makanan yang mereka jual. Kebetulan, Kak Darma juga memegang nampan seperti yang gue pegang. Namun bedanya, isi dari nampan yang ia bawa adalah beberapa box sedang yang berisi pisang karamel.

" Adik - adik, ada yang mau beli pisang karamel stand bazar Kakak?" Tawar Kak Darma disertai senyum Kak Lala.

" Beli, Nad. Lumayan bisa deket tuh sama Kak Darma " Pinta Pay yang mungkin juga di dengar Kak Darma ataupun Kak Lala.

BIG BANGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang