27

19 7 0
                                    

Sesampainya Darma di rumah orangtuanya, belum sampai dia masuk ke rumah tubuhnya sudah di peluk oleh seseorang yang sangat ia rindukan. Tapi, orang itu bukanlah orangtuanya ataupun keluarganya. Orang itu adalah Nindia sahabat semasa kecilnya dulu. Berhubungan rumah Darma dan Nindia bertetanggaan sehingga mudah untuk mereka bermain maupun belajar. Namun, seiring berjalannya waktu Darma mulai jatuh hati terhadap Nindia. Tapi, payahnya Darma dan Nindia beda agama. Sehingga tidak mungkin untuk mereka bisa bersatu. Payahnya, Darma tidak perduli akan hal itu. Sedangkan Nindia dari dulu hingga sekarang perasaan itu tetap sama, perasaan sebatas sahabat tidak kurang dan tidak lebih.

" Gue kangen sama lo, kenapa lo baru pulang sekarang?" Tanya Nindia sambil melepaskan pelukannya.

" Yah, gue baru sempet pulang sekarang. Emang kenapa lo kangen yah sama gue?" Goda Darma sambil menunjukkan jari telunjuknya ke arah Nindia.

" Iya, emang kenapa? Hah, ada masalah gak kan?"

" Ish, pake nyolot lagih " Kesal Darma, " Tapi, lo gak pernah berubah ya. Ini mau tahun 2019 lo, lo gak mau berubah juga. Lo masih jadi Nindia yang gue kenal tau "

" Berubah kayak apa juga, power ranger, wonder woman atau gimana?"

Darmapun tak kuat lagi menahan tawanya.

" Ngapain pake acara ketawa juga "

" Udah - udah mendingan lo bantuin gue bawain barang - barang gue ke dalem " Pinta Darma mengalihkan pembicaraan.

Saat mereka sudah tiba di depan teras rumah, nyokap Darma langsung saja berteriak heboh menyambut kedatangan putranya. Sedangkan bokap nya terlihat sangatlah biasa saja meskipun di dalam hati ia sangatlah rindu dengan putranya yang satu ini.

" Dzul Darma Sati? Gimana kamu capek? Untung kamu sampe dengan selamat, nak " Ucap Mama Darma sambil memegang kedua pipi anaknya dengan kedua tangannya.

" Gak kok, Ma. Dzul malah gak ada berasa capek - capeknya "

Melihat kehadiran Nindia, nyokap Darma langsung merasa canggung di depan cewek berkulit putih yang satu ini.

" Ok, mama papa bawain barang - barang kamu di dalem. Kamu temenin Nindia aja disini " Pinta sang Mama.

" Siap " Ucap Darma tak lupa dengan gaya hormat layaknya anak paskibra.

Orangtua Darmapun langsung meninggalkan mereka berdua, tanpa ingin mengganggu mereka.

" Yaudah ngapain lo berdiri, ayo sini duduk " Pinta Darma sambil duluan duduk di kursi yang terbuat dari kayu jati.

Tidak menunggu aba - aba lagi, Nindiapun langsung duduk di kursi kosong di dekat Darma.

" O, ya gue denger lo mau pulang jadi gue bawa sesuatu buat lo " Ucap Nindia sambil mengarahkan sesuatu yang dibungkus dengan kresek berwarna putih.

Darmapun langsung membuka isi kresek putih tersebut.

" Cakwe? Lo bawa cakwe buat gue?"

" Yah, emang masalah yah?"

" Gak, lo jadi ngingetin gue saat kita masih kecil dulu makan cakwe " Jawab Darma dengan wajah yang sangatlah serius.

" Hmm, baguslah kalo lo masih inget masa kecil kita "

" Tapi bentar " Ucap Darma sambil mengambil sesuatu di saku jaketnya.

Awalnya Nindia berpikir Darma akan memberikannya sesuatu, tapi ternyata dia mengambil handphone dari dalam saku jaketnya untuk sekedar membuat SW. Nindia yang teramat kesal disana, langsung saja mengambil handphone dari tangannya Darma.

BIG BANGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang