Jika diibaratkan dengan sesuatu, sepertinya takdirku ini mirip seperti puzzle,
aku sedang menyusun takdirku yang begitu rumit,
agar mendapat pemahaman tentang arti sesungguhnya,
dan jika sudah selesai, takdir ini akan tersusun menjadi sesuatu yang indah bukan?
Vancouver, Canada.
Ada salah satu rumah paling mencolok di antara jejeran rumah lainnya. Rumah itu berwarna putih─terlihat bersih karena tidak adanya tambahan warna lain ataupun noda-noda di sekitarnya. Seperti terlindung oleh cahaya, rumah itu selalu bersinar di setiap waktunya.
Pemiliknya adalah seorang laki-laki berusia 23 tahun, laki-laki yang sudah tiga tahun lebih berada di negara ini, Canada.
Mark namanya.
Semua orang Vancouver mengganggapnya sebagai God of light from the future, bagaimana dirinya yang mampu bersinar dan juga memiliki kemampuan untuk melihat masa depan seseorang hanya dengan bersentuh tangan.
"Kak Mark, bagaimana masa depanku? Apakah masih sama?" Seorang bocah perempuan menatap Mark dengan serius, sebelah tangannya sedang digenggam oleh Mark─perantara untuknya jika ingin melihat masa depan seseorang.
Sampai beberapa detik selanjutnya, Mark tidak kunjung menjawab. Laki-laki itu masih menggenggam tangan si bocah perempuan sambil terus memandangnya dengan tatapan yang sulit untuk di mengerti. Hingga ketika suara bocah perempuan itu menyentaknya lagi, Mark langsung tersadar.
"Bagaimana?" Tanyanya ulang, membuat Mark tersenyum tiba-tiba─senyum penuh arti.
"Ya, Raiz. Laki-laki itu akan menyatakan perasaannya di bulan Agustus."
"Kak Mark, itu semua benar kan?!" Tanya Raiz girang, dan Mark hanya tersenyum seraya mengangguk kecil untuk menjawabnya.
Raiz adalah gadis kecil berusia 12 tahun, dia sering mengunjungi Mark hanya untuk menanyakan perihal kisah cintanya dengan seorang laki-laki bernama Aidera yang sudah dikaguminya bertahun-tahun. Raiz juga orang pertama yang menyambut kehadiran Mark di Canada, seperti layaknya seorang adik─gadis kecil itu selalu mengunjungi Mark setiap hari hanya untuk mengantarkan makanan dari ibunya.
"Apa Kak Mark tidak menemukan masa depan kita?" Raiz tersenyum malu-malu setelah melontarkan pertanyaan itu.
Dahi Mark berkerut, "Ah, jangan lagi Raiz. Perbedaan umur kita sebelas tahun, kamu yakin masih mau menikahiku?" Ada tawa kecil yang lolos dari bibir Mark ketika mengingat kejadian tiga tahun lalu, dimana pertama kali gadis kecil itu bertemu dengannya, lalu langsung berkata aku ingin bilang pada ibuku, bahwa ketika aku dewasa, aku ingin menikahimu, ketika Mark bertanya kenapa, hanya ada satu alasan lucu dari jawaban Raiz.
KAMU SEDANG MEMBACA
(✓) [1] STARA : Discovery of Seven Companion Stars
Fanfiction# Fantasi Langit ─ (𝘉𝘪𝘯𝘵𝘢𝘯𝘨 Series I)✨ 𝘸𝘪𝘵𝘩; 𝗡𝗖𝗧𝗗𝗥𝗘𝗔𝗠 and 𝗝𝗢 𝗬𝗨𝗥𝗜 𝘢𝘴 𝑺𝒕𝒂𝒓𝒂 ⁽⁽ 𝘋𝘪 𝘭𝘶𝘢𝘳 𝘴𝘦𝘮𝘶𝘢 𝘬𝘶𝘢𝘴𝘢-Nya, 𝘢𝘬𝘶 𝘵𝘦𝘳𝘤𝘪𝘱𝘵𝘢. 𝘔𝘦𝘯𝘫𝘢𝘥𝘪 𝘱𝘦𝘯𝘦𝘳𝘢𝘯𝘨 𝘶𝘯𝘵𝘶𝘬 𝘮𝘦𝘯𝘨𝘦𝘮𝘣𝘢𝘭𝘪𝘬𝘢𝘯 𝘫�...