16 - Three Days

4.2K 1K 925
                                    

Semesta mungkin saja tidak bicara,

tapi ketahuilah

baik buruknya setiap hal yang kita perbuat

tentu tidak pernah luput dari pengawasannya

Udara pagi ini begitu sejuk, sehingga membuat Stara enggan beranjak dari tempat duduknya sekarang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Udara pagi ini begitu sejuk, sehingga membuat Stara enggan beranjak dari tempat duduknya sekarang. Sejak subuh tadi, Stara sudah mengangkat salah satu kursi rumah Haechan─walaupun dengan susah payah, lalu memindahkannya ke halaman depan, dan kini berakhir menjadi tempat duduknya.

Beberapa orang yang melewati rumah Haechan selalu memandang Stara aneh, pasalnya, untuk apa gadis itu meletakkan kursi di tengah halaman depan rumah Haechan, lalu duduk di sana berjam-jam sambil memejamkan mata, apalagi para tetangga tidak mengenal siapa Stara. Namun, dari sekian banyak orang yang sudah mengabaikannya, ternyata masih ada satu orang yang mau mengajak Stara bicara.

"Nak, kamu siapa?" Seorang wanita dengan tubuh berisi berhenti di depan pintu gerbang rumah Haechan, keningnya berkerut tak kala melihat seorang gadis sedang duduk di halaman depan dengan sebuah kursi. "Kamu ngapain? Kamu tidur di luar?"

Kedua mata Stara yang semula terpejam kini mulai terbuka perlahan, sekilas mengedar hanya untuk memastikan sudah berapa lama dia mendekam di sini ... dua jam? ... atau mungkin tiga?

"Nak? Kamu dengar saya kan?"

Stara menoleh cepat, baru sadar kalau ada seseorang yang mengajaknya bicara. Tadi, sebelum Haechan pergi, laki-laki itu sempat memberikan saran untuk menjawab pertanyaan jika ada seseorang yang mengajak Stara bicara, dan beginilah jawaban yang di ajarkan oleh Haechan.

"Hallo miss! Aku Stara, aku star yang fall dari sky. Jangan Ta─aduh! Tadi apa ya? ... Ah! Jangan talking kepadaku, because you mengganggu program semedi-ku!" Seperti saran Haechan juga, kini Stara berusaha melotot kepada wanita tersebut.

Lipatan pada kening wanita tadi semakin bertambah, kemudian tanpa bicara lagi, wanita itu segera berbalik dan pergi meninggalkan Stara bersamaan dengan suara tawa Jaemin yang terdengar menggelegar dari depan pintu.

Stara menoleh, mendapati Jaemin sedang bersandar pada daun pintu sambil bersidekap dada. Bibir gadis itu semakin mengerucut begitu Jaemin berjalan mendekat ke arahnya. Masih dengan sisa tawanya, Jaemin merunduk, mensejajarkan wajahnya dengan wajah Stara lalu berucap dengan entengnya. "Tolol."

"Siapa yang tolol?!" Tanya Stara kesal.

Jaemin kembali menegakkan tubuhnya, kedua tangannya di masukkan kedalam masing-masing saku celana, "Lo lah." Jawabnya, tanpa mengalihkan sedetikpun tatapannya dari Stara. "Mau aja di begoin sama Haechan."

"Dusun." Seru Stara tak tanggung-tanggung, "Kamu nggak tau aja! Kata Ecan, itu-tuh bahasa jaman now tau!"

Jaemin memutar bola matanya. "Bodo amat."

(✓) [1] STARA : Discovery of Seven Companion StarsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang