Huang Renjun
Jilin, Januari 2001.
"Mama ... hiks ... Renjun nggak dibolehin bawa alat lukis sama papa! Ma─hiks ... Renjun nggak mau ikut hari ini!" Seorang anak laki-laki─yang menyebut dirinya dengan nama Renjun, terus menerus menarik ujung baju Ibunya, terlihat sedang mengadu.
"Jun," Sena memegang masing-masing bahu anak sulungnya, mencoba memberikan sebuah pengertian. "Jangan marah ya. Nanti kan setelah pulang dari sana kamu bisa ngelukis lagi, jadi ikut Papa pergi, ya?"
"Nggak mau!"
"Sebentar aja kok, Mama denger hari ini ada anak baru yang seumuran sama kamu." Bujuknya lagi.
Renjun kembali merengek, "nggak mau Mama!"
"Kamu anak baik, dan anak baik nggak boleh?"
Anak laki-laki itu menghembuskan napas pasrah. "Anak baik nggak boleh ngelawan."
Sena tersenyum lalu mengusap kepala Renjun, "Siap-siap sekarang ya." Perkataan itu diangguki oleh Renjun dengan setengah hati.
*
Awalnya, Renjun kira hari ini akan berjalan seperti biasanya─membosankan. Datang ke Aula ini sudah menjadi rutinitasnya setiap tahun. Hanya mengikuti Ayahnya, lalu mendengar perbincangan para orang tua itu, yang bahkan Renjun sendiri tidak begitu mengerti dengan apa yang mereka bahas.
Ketika pertama kali datang, yang dia ketahui hanya satu hal, yaitu pertemuan ini diadakan sebagai ajang pertarungan.
Namun karena terlalu sering mengikuti Ayahnya, Renjun jadi benar-benar paham tentang dunia bisnis. Para orang tua selalu sibuk berebut tahta untuk mempertahankan siapa yang paling berkuasa di negara ini, dan ketika waktunya tiba─untuk memperkenalkan penerus kepada para pesaingnya, maka anak laki-laki dari keluarga mereka yang akan dijadikan boneka selanjutnya─diperintah dan diperalat untuk melakukan semua yang mereka ucapkan, dan tak lupa bahwa masa depan mereka sudah terencanakan, dimana artinya tidak akan berjalan sesuai keinginan mereka sendiri.
Dan semua itu terlalu menyeramkan, Renjun tidak suka dunia seperti itu.
Tapi sialnya, dia justru menjadi salah satu anak dari seseorang yang berkuasa di Jilin.
Di umurnya yang sekarang sudah menginjak angka ke-lima, Renjun tidak pernah memiliki teman, dia hanya bermain dengan adiknya─Reana. Waktu bermain mereka pun dibatasi, Renjun sudah dituntut untuk lebih menekuni dunia bisnis daripada membuang waktunya untuk bermain-main. Dan seketika mimpinya untuk menjadi seorang pelukis harus dia telan mentah-mentah.
Namun hari ini, pertemuannya dengan seorang anak laki-laki dari salah satu Rival Ayahnya mengubah semuanya. Renjun merasa bahagia sekaligus sedih di saat yang bersamaan, karena faktanya, anak laki-laki yang telah memberikan seperangkat alat lukis untuknya dan yang menjadi teman pertamanya ... adalah seseorang yang harus dia lawan di masa depan.
KAMU SEDANG MEMBACA
(✓) [1] STARA : Discovery of Seven Companion Stars
Fanfiction# Fantasi Langit ─ (𝘉𝘪𝘯𝘵𝘢𝘯𝘨 Series I)✨ 𝘸𝘪𝘵𝘩; 𝗡𝗖𝗧𝗗𝗥𝗘𝗔𝗠 and 𝗝𝗢 𝗬𝗨𝗥𝗜 𝘢𝘴 𝑺𝒕𝒂𝒓𝒂 ⁽⁽ 𝘋𝘪 𝘭𝘶𝘢𝘳 𝘴𝘦𝘮𝘶𝘢 𝘬𝘶𝘢𝘴𝘢-Nya, 𝘢𝘬𝘶 𝘵𝘦𝘳𝘤𝘪𝘱𝘵𝘢. 𝘔𝘦𝘯𝘫𝘢𝘥𝘪 𝘱𝘦𝘯𝘦𝘳𝘢𝘯𝘨 𝘶𝘯𝘵𝘶𝘬 𝘮𝘦𝘯𝘨𝘦𝘮𝘣𝘢𝘭𝘪𝘬𝘢𝘯 𝘫�...