18 - Window Of The World

3.9K 997 475
                                    

Berhati-hatilah terhadap mata,

dia bisa menjadi salah satu indera yang mampu berbohong

karena dia hanya bisa melihat keindahan yang tampak dari luar

tanpa bisa mengenal apa yang sebenarnya ada di dalamnya

tanpa bisa mengenal apa yang sebenarnya ada di dalamnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Itu apa?"

Stara yang pertama kali buka suara, setelah lima menit lebih waktu mereka didominasi oleh hening. Ketiga laki-laki itu saling tatap, bingung bagaimana caranya menjelaskan pada Stara.

Renjun mengusap tengkuknya, "Jujur aja, gue nggak pinter yang kayak ginian."

"Apalagi gue!" Haechan membalas cepat, "Walaupun waktu itu gue pernah bilang, lebih baik nyelesain soal fisika yang bertumpuk-tumpuk daripada ngertiin penjelasan Stara tentang Bintang, tapi sekarang gue berubah fikiran lagi ... Fisika, Matematika dan teman-temannya─gue nyerah! Mendingan gue belajar mengenal anggota keluarga Budi dipelajaran Bahasa, ini ibu Budi ... ini bapak Budi─seenggaknya Budi masih punya bapak, nggak kayak Khong Guan yang─"

"Diem, Chan! Kalo nggak gue lem─nah! Lo mau gue lempar?!" Jaemin sudah mengambil ancang-ancang untuk melemparkan bantal ke arah Haechan, namun Stara bergerak lebih gesit hingga berakhir berdiri di depan Haechan, seolah menjadi tameng.

Tangannya terkepal di udara, lalu di arahkan ke arah Jaemin. "Tonjok nih." Katanya dengan wajah galak yang dibuat-buat.

Haechan langsung terbahak, begitupula dengan Renjun. Wajah Stara sungguh tidak cocok untuk dikategorikan dalam nominasi galak, karena Stara terlalu menggemaskan untuk menjadi galak. Alih-alih disebut galak, bagi Haechan, Stara lebih cocok disebut bodoh.

Iya, bodoh karena percaya dengan semua perkataannya.

Jaemin kembali menyenderkan tubuhnya ke sofa, "Terserah Kakanda dan budak-nya aja, terserah." Pasrahnya, tidak mau perduli lagi dengan kebodohan Stara akibat ulah Haechan.

"Jadi, itu apa?" Stara kembali melemparkan pertanyaan yang sama, suasana kembali hening beberapa detik. Jaemin yang merasa kasihan karena Stara terus di abaikan, akhirnya menjawab dengan ogah-ogahan.

"Itu pesan─pesan yang berbentuk kode, Chenle kirim ini ke Renjun─dan lo nggak usah sok mikir tentang jawabannya. Karena kami yang manusia aja pusing, apalagi lo yang cuma ... benda langit."

Bibir Stara mengerucut, merasa kesal tiap kali Jaemin menyebutnya sebagai benda langit, tapi bukan itu yang membuatnya lebih kesal, melainkan perintah laki-laki itu─oh, atau mungkin bisa Stara artikan sebagai ejekan?

Nggak usah sok mikir tentang jawabannya.

"Aku pinter tau!" Stara berteriak tiba-tiba, membuat ketiga laki-laki itu terkesiap kaget.

(✓) [1] STARA : Discovery of Seven Companion StarsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang