11 - Five Stars

4.1K 1.1K 796
                                    

Lima dari tujuh bintang,

aku sudah menemukannya.

Untuk ukuran sebuah tempat yang biasa disebut rumah, tempat ini lebih cocok dikatakan sebagai mansion atau mungkin istana

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Untuk ukuran sebuah tempat yang biasa disebut rumah, tempat ini lebih cocok dikatakan sebagai mansion atau mungkin istana. Sebagai salah satu bangunan paling besar di China, tempat ini menjadi idaman untuk semua orang, untuk berkunjung dan bahkan sekedar bermimpi untuk menempatinya.

Namun, berbeda dengan apa yang dikatakan orang-orang di luar sana. Sang putra tunggal justru merasakan hal yang sebaliknya.

Daripada menyebut tempat ini sebagai istana, tempat ini lebih cocok disebut sebagai neraka.

"Ish! Tua bangka sialan. Dia kira gue robot apa, bisa diperlakuin seenak jidat!" Putra tunggal keluarga Zhong─Chenle, mendengus keras-keras seraya melemparkan kembali kertas yang baru saja dia baca.

Chenle berjalan mondar-mandir sambil memijat pelipisnya. Satu jam lagi, dia harus datang ke acara amal yang sudah dia persiapkan sejak satu bulan yang lalu. Tapi entah bagaimana caranya, sepertinya tua bangka itu─ayahnya─mengetahui acara tersebut, sehingga dia membuat kesepakatan yang membuat Chenle pusing seketika.

Chenle tidak diperbolehkan pergi jika keinginan Ayahnya pada kertas itu tidak terpenuhi.

"Ish!" Chenle menjambak rambutnya keras-keras dengan kaki yang menghentak-hentak ke lantai. "PELAYAN!" Panggilnya berteriak.

Salah satu wanita memasuki kamar Chenle dengan tergopoh-gopoh, wajahnya tak pernah luput dari raut ketakutan, tidak hanya dirinya, tapi semua pelayan di tempat ini segan terhadap Chenle.

"A─ada apa, tuan?"

Chenle mengangkat salah satu tangannya─mengarahkannya pada kertas yang berada di atas meja. Tanpa perlu beranjak, kertas itu sudah lebih dulu melayang dan berakhir pada genggaman Chenle.

Chenle celingak-celinguk, mencari benda yang sedang dibutuhkannya sekarang. "Duh, pena gue mana sih?!"

"Sa ... saya tidak tahu─"

"Gue nggak ngomong sama lo!"

"Lo nggak perlu sekasar itu sama pelayan, Chenle." Seorang laki-laki memasuki kamar Chenle tiba-tiba, menggunakan gerakan tangannya dia menyuruh para pelayan untuk keluar dari kamar ini. Meninggalkan dirinya dan Chenle berdua di sini.

Chenle melirik sekilas padanya, lalu kembali fokus pada kertas di tangan kanannya. Dalam sekejap, sebelah tangan Chenle yang lain baru saja memunculkan sebuah pena yang entah datang dari mana. "Apa gue harus kasar juga sama lo?" Chenle bertanya sarkas pada laki-laki itu. "Karena secara nggak langsung, lo juga pelayan ... Winwin."

Laki-laki bernama Winwin itu terkekeh samar, "Gue salah satu orang penting di sini─kalo lo lupa."

"Orang penting?" Chenle menoleh lagi padanya, "Lo lebih cocok disebut babysitter gue daripada orang penting."

(✓) [1] STARA : Discovery of Seven Companion StarsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang