25 - Real Presumption

3.3K 799 315
                                    

Bintang memiliki kuasa,

untuk menemui setiap jiwa yang akan menjadi penerus mereka.

Pertemuan yang ditandai dengan malam gelap gulita,

Dimana hanya ada Bulan-tanpa adanya Bintang disekitarnya.

Jaemin keluar dari kamarnya dengan gerakan yang tidak santai, laki-laki itu mendatangi ruang tamu secara mengejutkan dan langsung pergi begitu hanya menemukan Haechan disana

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jaemin keluar dari kamarnya dengan gerakan yang tidak santai, laki-laki itu mendatangi ruang tamu secara mengejutkan dan langsung pergi begitu hanya menemukan Haechan disana. Perlakuannya yang seperti itu─ditambah dengan ekspresi wajahnya yang terlihat panik sekaligus khawatir, mengundang tanya di benak Haechan.

"Lo nyari siapa sih?"

Jaemin tidak menjawab pertanyaannya, laki-laki itu segera berlalu ke sudut rumah yang lain─dimulai dari dapur, kamar mandi sampai halaman belakang. Tapi seseorang yang dicarinya tidak kunjung dia temukan.

Sampai ketika iris matanya terhenti pada salah satu pintu kamar, Jaemin langsung bergerak cepat lalu membuka pintu itu lebar-lebar. "Renjun?!"

Alih-alih menemukan Renjun, Jaemin justru melihat portal dimensi milik laki-laki itu yang entah mengapa belum tertutup.

"Renjun pergi nemuin Jisung lewat portal itu. Dan Stara ikut nyusulin dia belum lama ini." Penjelasan Haechan membuat Jaemin semakin frustrasi. Bagaimana tidak, mereka sekarang berada di Jeju, sedangkan Jeno-sang aktor ternama pasti berada di Seoul, mereka akan menghabiskan waktu sekitar lima jam jika pergi menggunakan kendaraan.

Lima jam itu waktu yang lama, dan mereka tidak bisa membuang-buang waktu disaat seperti ini!

Bugh!

"Jaemin!" Haechan terlonjak kaget begitu Jaemin meninju tembok secara tiba-tiba. "Bisa tenang dulu nggak sih?!"

"Gimana gue bisa tenang kalo nyawa seseorang lagi dalam bahaya, Chan?!"

Haechan terkejut, "... lagi?" Tanyanya setengah tak percaya.

Haechan masih ingat perkara mimpi Jaemin tentang Chenle waktu itu, dimana mereka harus menyelamatkan Chenle yang hampir saja mati jika mereka terlambat. Tapi ... lagi? Maksudnya, apakah kasus ini untuk orang yang sama?

"Bukan. Bukan Chenle." Jaemin berucap seolah menjawab seluruh tanya dikepala Haechan. Laki-laki itu mengusap wajahnya kasar, "Kalo lo berfikir ini tentang Chenle, lo salah. Bukan dia."

"Te─terus siapa?"

Jaemin bungkam. Bukannya tidak mau memberitahu, pasalnya Jaemin sendiri tidak tau siapa yang akan terbunuh hari ini, setidaknya itulah yang dia tangkap dari percakapan terakhirnya dengan Pibu tadi.

Melihat keterdiaman Jaemin, Haechan langsung berdecak kesal. "Na, jawab! Siapa?!"

"Jeno ...." Gumam Jaemin lirih, "Kita harus nemuin Jeno."─dan gue bakal berusaha nyelametin seseorang yang bakal jadi korban hari ini.

(✓) [1] STARA : Discovery of Seven Companion StarsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang