Dia yang dikata tiada, kini hadirnya mulai terasa
segala tentang dia yang dulu samar adanya,
kini mulai bisa teraba,
dia adalah dirinya, si kunci utama dari kisah perjalanan Stara.
Dua hari sebelumnya.
"Kita baru bisa kunjungin Jeno lusa, jam 9 pagi."
Stara membuka percakapan pada pagi dimana semuanya berkumpul untuk sarapan. Hal seperti ini tentu menjadi sesuatu yang langka untuk dilhat, jika mengingat bahwa mereka semua belum pernah berkumpul dan makan bersama seperti saat ini.
Pagi-pagi sekali, Chenle datang kembali ke rumah Haechan dengan membawa banyak makanan─ karena pada malam mereka sampai Chenle langsung meminta pulang, takut jika anak buah ayahnya kembali datang dan yang paling Chenle takuti adalah jika ayahnya sudah mulai curiga padanya.
"Kenapa nggak besok aja?" Tanya Haechan selagi mengunyah pizza di tangannya. "Bukannya lebih cepat lebih bagus?"
"Kita bahkan bisa pake cara yang lebih mudah, seperti menyelinap ke ruangan Jeno malam-malam pake portal gue, misalnya?" Tambah Renjun.
Stara menggeleng cepat, "Nggak bisa."
"Gue bahkan bisa ciptain obat bius ketika kita sampe disana, biar seluruh penjaga Jeno nggak tau kalo kita dateng." Chenle ikut berkomentar, "tinggal suruh Jaemin buat bikin mimpi para penjaganya indah, biar mereka nggak bangun-bangun lagi, bisa kan, Jaem?"
Di sisi kiri Stara, Jaemin hanya menggeleng sambil tertawa kecil. "Gue nggak ikutan dah." Jawabanya menyerah lebih dulu, apalagi setelah memperhatikan perubahan pada ekspresi Stara sedari tadi.
"Nggak bisa." Tegas Stara. "Aku tau kalian semua punya kemampuan istimewa, tapi bukan berarti kemampuan itu bisa kalian gunain untuk setiap hal yang mau kalian kerjakan. Kalian harus tau dimana tempat dan kapan waktu yang tepat untuk pergunain kemampuan kalian." Jelasnya sedikit kesal. "Kalian nggak boleh sombong cuma karena kalian berbeda dari manusia kebanyakan."
"Yah, yah ... jangan ngambek dong, Ra. Kan kita cuma bercanda, iya kan Jun? Le?" Haechan menatap keduanya panik sambil mengangguk cepat, memberi tanda bahwa mereka harus mengiyakan perkataannya barusan.
Sedangkan Jaemin hanya tertawa sambil menikmati apel kelimanya.
"Jeno itu salah satu orang penting. Kita harus pakai cara halus buat kenalan sama seluruh orang dari bagiannya. Kalo salah langkah, kita nggak akan mungkin bisa nemuin dia lagi."
Stara mengangguk, membenarkan perkataan Renjun barusan. "Memang cuma Renjun yang paling pinter diantara kalian ... dan yang paling ganteng." Gadis itu tersenyum lebar di akhir kalimatnya, membuat wajah Renjun langsung memerah tanpa sebab, dan tentu saja membuat tawa Jaemin berhenti mendadak.
KAMU SEDANG MEMBACA
(✓) [1] STARA : Discovery of Seven Companion Stars
Fanfiction# Fantasi Langit ─ (𝘉𝘪𝘯𝘵𝘢𝘯𝘨 Series I)✨ 𝘸𝘪𝘵𝘩; 𝗡𝗖𝗧𝗗𝗥𝗘𝗔𝗠 and 𝗝𝗢 𝗬𝗨𝗥𝗜 𝘢𝘴 𝑺𝒕𝒂𝒓𝒂 ⁽⁽ 𝘋𝘪 𝘭𝘶𝘢𝘳 𝘴𝘦𝘮𝘶𝘢 𝘬𝘶𝘢𝘴𝘢-Nya, 𝘢𝘬𝘶 𝘵𝘦𝘳𝘤𝘪𝘱𝘵𝘢. 𝘔𝘦𝘯𝘫𝘢𝘥𝘪 𝘱𝘦𝘯𝘦𝘳𝘢𝘯𝘨 𝘶𝘯𝘵𝘶𝘬 𝘮𝘦𝘯𝘨𝘦𝘮𝘣𝘢𝘭𝘪𝘬𝘢𝘯 𝘫�...