Bab 19 : The Mission (5)

8.2K 1.4K 50
                                    

Mereka bergegas pergi dengan mobil militer, tentunya sesuai dengan pengaturan tempat duduk yang sudah disetujui sebelumnya.

Di mobil yang ditempati Haechan, Jaemin tak henti-hentinya mengoceh tentang ia yang harus berhati-hati. Bahkan Jaemin juga membatasi Haechan untuk menggunakan senjata. Jeno yang berada di depan mereka berdua hanya menggeleng pelan, memaklumi Jaemin yang bersikap over protektif pada saudaranya.

"Sudahlah Nana ya! Kau malah membuatnya tidak nyaman." Mark menyela.

Jaemin mendelik kesal, "ck, kenapa kau selalu membuatku kesal eoh?!"

"Jaemin hyung sudahlah..." Haechan menjadi penengah diantara mereka.

Jaemin mendengus kesal, ia memalingkan wajahnya ke arah jendela. Sementara Mark sendiri kembali fokus pada aktivitas mengemudinya.

"Aku heran, padahal aku saja yang saudara kandungnya tidak terlalu khawatir. Tapi kau sangat protektif dan mengkhawatirkannya seperti itu..." ujar Jeno apa adanya.

Taeyong dan Yuta yang mendengarnya tertawa kecil, yang membuat Jeno mengerutkan keningnya heran. "Kenapa?"

"Kau itu...haahh lupakan.." Yuta terkekeh pelan.

Jeno merenggut kesal, pada akhirnya ia hanya membuka laptopnya.

"Hei apa kalian mendengar suaraku?"
-ucap ten diseberang.

"Woaahh Ten hyung!!!" -lucas berteriak heboh.

"Ckk!! Diam kau kingkong!!" terdengar suara Doyoung yang kesal

"What the?? Kingkong? Hahahaha" giliran Chenle yang menyahut.

"Sebenarnya ada apa?" tanya Kun penasaran.

"Aku ingin bilang bahwa jalur menuju tempat tujuan kita agak sedikit....yeahh begitulah..." ujar Ten

"Bicara yang benar Ten!" Taeyong kesal karena Ten tidak berbicara dengan jelas.

"Begini, distrik 9 yang kita tuju cukup jauh. Sebelumnya sudah kukatakan bahwa lama perjalanan yang ditempuh itu tiga hari, karena kita menggunakan jalur darat. Tapi jika menggunakan jalur udara hanya memakan waktu lima jam perjalanan, dan itu mustahil karena kita tidak punya pesawat." ten berhenti sejenak.

"Lalu?" jisung mulai penasaran.

"Memasuki perjalanan hari kedua kita harus hati-hati karena ada kemungkinan disana terdapat banyak zombie seperti digedung tadi. Distrik yang akan kita lewati adalah distrik 5-7 memiliki penduduk yang padat itulah sebabnya kita harus waspada." jelas Ten.

"Bagaimana dengan hari ketiga?" Jeno menimpali.

"Di distrik 8 adalah kawasan pertanian, disana tidak terlalu padat dan hanya dipenuhi ladang dan kebun. Dan ini kabar baik untuk kita, semua tanaman itu bisa kita jadikan perbekalan benarkan Doyoung-ah?" ujar Ten.

"Ya, dengan begitu kita tidak perlu khawatir tentang kehabisan makanan. Karena yang kutahu di distrik 9 jarang sekali ada toko, jadi sulit untuk merampok makanan lagi jika nanti toko-toko itu sudah habis dijarah." ujar Doyoung.

"Apa hari ini tidak akan ada masalah?" tanya Renjun.

"Kurasa tidak, para zombie di distrik 4 sudah berpencar. Jadi kemungkinan untuk adanya masalah cukup kecil." jawab Haechan.

"Haechan hyung benar, kita sekarang ada di distrik 3 dan sebentar lagi menuju distrik 4." timpal chenle.

"Baguslah kalau begitu." ujar Johnny singkat.

Setelahnya, mereka kembali ke kesibukan masing-masing. Seperti di mobil kedua yang dikemudikan Johnny, ada Lucas dan Ten yang berebut cemilan yang sesekali dibentak Doyoung karena sangat berisik.

Lain lagi di mobil ketiga yang dikemudikan Jaehyun, Chenle dan Winwin tengah bercanda dengan yang lainnya hanya mendengarkan. Sesekali suara tawa Chenle yang mirip lumba-lumba itu memenuhi mobil yang mereka tumpangi.

Mungkin hanya dimobil pertama yang berisi kesunyian, kenapa? Karena Haechan sedang tertidur bersama Jaemin yang saling peluk, Mark sibuk mengemudi, Jeno yang sedang berusaha mengaksesnya internet, dan Taeyong yang sedang berdiskusi mengenai jalan bersama Yuta.

To be continued

Dah lama gak update :')
Hp ochi error kawan plus bentar lagi mau uas jadi ochi sibuk:(
Maap ya:(

[BL End]Neo City : Unexpected PhenomenonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang