Bab 20 : perjalanan(1)

8.3K 1.6K 147
                                    

KUPUBLIS ULANG KARNA ADA MASALAH HEHE MAAP:((

Oh sekedar informasi, kan mereka itu ada yang beda mobil dan pake semacam walkie-talkie. Nah yang kalimatnya di italic berarti yang beda mobil.

Sekian
.


.

"Sebentar lagi malam..." ujar Haechan yang entah sejak kapan terbangun.

Taeyong berbalik dan menatapnya, "ada apa?"

"Sebaiknya kita berhenti dan mencari tempat untuk istirahat." Jeno menyela.

"Kalian membuat ku takut aissshhh..." Yuta menatap Jeno horror.

"Haechan dan aku merasakan ada hal yang tidak beres." jelas Jeno.

"Apa itu?" Mark penasaran.

"Entahlah....tapi sebaiknya kita berhenti untuk istirahat.." jawab Jeno. "...dan berlindung."

"Hubungi yang lain." ujar Mark.

Jeno mengangguk dan langsung menyampaikan apa yang ia dan Haechan rasakan.

"Dimana kita akan berhenti?" tanya Jungwoo.

"Bagaimana dengan gedung apartemen disana?" tanya Chenle.

"Bangunan yang mana?" Yuta mengedarkan pandangannya mencari gedung yang dimaksud.

"Itu...yang disampingnya ada minimarket kecil!!" Chenle gemas karena para hyung nya.

"Terlalu berbahaya." Mark berkomentar.

"Bahaya?" Jisung mengulangi perkataan Mark.

"Mungkin maksud Mark adalah jika kita beristirahat disana dan terjadi sesuatu pasti akan sangat menyulitkan mengingat tempat itu memiliki banyak lantai dan ruangan yang bisa saja membuat kita kelimpungan sendiri." jelas Taeil.

"Lain kali bicaralah yang jelas manekin!!" ucap Jaemin sinis.

"Lalu...dimana kita akan istirahat??" Renjun buka suara.

"Rumah warga." ujar Haechan singkat.

"Apa??" ujar yang lain serentak.

"Ya, kita cari rumah biasa yang bisa dijadikan tempat bersembunyi. Kurasa rumah dua lantai yang jaraknya lima puluh meter dari sini cukup untuk kita." jelas Haechan.

"Kenapa kalian diam?" Mark heran.

"Aku....kehabisan kata-kata..." Jungwoo bersuara.

"Yeah..."

"....baiklah kita kesana, Haechan-ah...tolong tunjuk bangunan yang kau maksud nanti." Johnny kembali bersikap biasa.

"Ne.." ujar Haechan.

Seperti sebelumnya, di masing-masing mobil terdapat keributan. Seperti Lucas yang tak henti-hentinya menjahili Jungwoo yang berakhir dengan bentakan yang berasal dari Doyoung tentunya. Tak seperti Taeil dan Johnny yang sibuk berdiskusi, dan Ten yang tertidur pulas tanpa peduli sekitarnya.

Lain lagi di dua mobil berikutnya yang malah berduet bersama. Ya...Jaemin bilang sekedar menghilangkan rasa jenuh karna perjalanan. Minus Mark tentunya, ia lebih suka fokus pada jalanan dan sesekali melirik kearah Haechan yang tertawa kecil karena lawakan receh dari Jaemin.

Yuta yang sendari tadi memperhatikan gerak gerik Mark mulai memikirkan ide gila dan menyeringai tipis.

"Ekhem! Mark, bila kau lelah....biar aku saja yang menggantikanmu. Aku tahu kau tidak memiliki tidur yang cukup, benar kan?" ujar Yuta tiba-tiba.

Mark meliriknya sekilas, "kau yakin hyung?"

Yuta mengangguk kecil.

"Baiklah aku akan menepikan mobilnya terlebih dahulu.." Mark menepikan mobilnya dibahu jalan.

Ia turun dari mobil, begitu juga dengan Yuta. Tapi yang membuatnya heran adalah.....

Kenapa Yuta meminta yang lain untuk ikut turun???!!!

Mark mengernyit bingung, apa yang Yuta pikirkan sebenarnya?

Yuta yang mengerti tatapan Mark langsung tersenyum lebar, "kita rolling tempat duduknya, aku dan Taeyong didepan, Jaemin dan Jeno di barisan kedua dan kau bersama Haechan dibagian belakang."

Jaemin melotot, "tidak!! Aku tidak akan membiarkan adik kecilku bersama manusia jadi-jadian sepertinya!!"

Jeno tak protes, toh untuk apa dia protes jika masih ada Jaemin? Lagipula ia tidak over protektif terhadap adiknya yang hanya berbeda lima menit darinya.

Mark berdecih, "cih!! Siapa kau berani-berani melarangku??!"

"Aku? Aku Na Jaemin, orang paling tampan didunia ini." ujar Jaemin sembari menunjuk dirinya dengan bangga.

Yuta yang mulai jengah akhirnya turun tangan, "sudahlah Nana, Haechan tidak akan celaka bersama Mark. Kau duduk dengan Jeno." "dan tidak ada bantahan." lanjut Yuta. Ia tahu Jaemin pasti akan mendebatnya.

Jaemin mengerucutkan bibirnya, padahal ia ingin memeluk tubuh Haechan yang agak berisi itu seperti sebelumnya.

"Duduk disebelahku bukan hal yang buruk Na." Jeno tersenyum hingga matanya juga ikut tersenyum.

Jaemin menatapnya dalam, "matamu tersenyum..."

Jeno lalu terkekeh pelan, "ya, aku punya eye smile."

"Baik, aku duduk denganmu! Nah, Channie ayo kau masuk duluan....kau juga manusia es! Cepatlah!!" Jaemin mendorong tubuh Mark brutal hingga membuatnya hampir menabrak Haechan.

"Ckk, sopanlah  sedikit padaku!!" Mark mendelik kesal, walau pada akhirnya ia tetap masuk kedalam mobil diikuti Haechan dan Jeno sedangkan Jaemin melalui pintu satunya.

"Sepupu luar biasa ajaib Taeyong-ah..." ujar Yuta, ia segera masuk kedalam mobil diikuti Taeyong.

"Aku juga heran kenapa aku punya sepupu seperti itu..." Taeyong terkekeh pelan sambil melihat Jaemin melalui kaca dashboard mobil.

"Baiklah....tujuan selanjutnya, markas sementara!!" seru Yuta seperti pemandu wisata.

To be continued

Vote=ngasih Bintang
Comment =ngasih semangat
Vote and comment = semangatnya ochi buat lanjut:)

[BL End]Neo City : Unexpected PhenomenonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang