Bab 54 : Perlawanan (4)

5.4K 917 94
                                    

Next : duel(1)
______________

Mereka tiba didepan gedung, dan segera masuk dengan posisi Jeno yang berada ditengah formasi perlindungan. Meski dilindungi, Jeno akan menembakkan anak panahnya untuk melawan para semihuman yang sudah menjadi setengah zombie.

Ya, semihuman itu berubah menjadi zombie karena mereka gagal beradaptasi dengan anastesi dan gelombang elektromagnetik yang dipancarkan oleh suar yang diciptakan RM.

Tubuh mereka akan membusuk secara perlahan, darah mereka berubah menjadi nanah, beberapa organ tubuh rusak dan air liur akan keluar dari mulut mereka.

"Ewhh... menjijikkan!! Kenapa mereka bisa menjadi seperti ini?!" Keluh Ten, wajahnya berubah hijau saat melihat nanah dan darah yang bercampur.

"Tahan lah Ten Hyung, sebentar lagi kita sampai." Seru Jaemin yang berada didepan.

"Sebenarnya ini tempat yang bagus untuk penelitian, hanya saja si bajingan itu menyalahgunakannya untuk kejahatan." Seongwoo berkomentar.

"Aku tidak mau melakukan penelitian ditempat sialan ini!!" Ten memandang sekelilingnya jijik.

"Sudahlah, hentikan." Lerai Jeno.

"Jen, apa kau masih lama?" Suara Taeyong terdengar dari alat komunikasi mereka.

"Sebentar lagi kami sampai, Hyung." Jawab Jeno dengan tenang.

"Baiklah, tetap berhati-hati." Setelah mengatakan itu, Taeyong tak lagi berbicara.

"Sepertinya keadaannya sangat genting hingga dia mendesakmu seperti ini " ujar Seongwoo setelah menebas leher semihuman yang ingin menyerangnya.

"Yahh... sepertinya begitu." Jeno berkata tanpa daya.

"Kalau begitu ayo percepat langkah kalian! Jangan biarkan mereka menunggu!" Timpal Ten.

Ketiga orang lainnya mengangguk setuju lalu mereka menambah kecepatan lari mereka.

=====

Disisi lain, ditempat tim yang bertugas memancing perhatian di sisi gedung. Mereka bertarung dengan sekuat tenaga hingga tak menyisakan satu semihuman pun untuk lolos.

Mereka layaknya guillotine yang tidak peduli dengan apapun dan terus menebaskan di-sword atau menembakkan peluru mereka untuk membuat banjir darah.

Seolah tak memiliki jiwa dan dikendalikan oleh sesuatu; kecepatan, keakuratan dan kelincahan mereka menjadi meningkat.

Ditengah-tengah pertarungan yang mereka lakukan, alunan musik aneh yang terdengar mengerikan menjadi musik pengiring pertarungan mereka.

Seketika, warna mata mereka berubah. Dan mereka menjadi lebih brutal dari sebelumnya. Sementara para semihuman seolah kehilangan kekuatan yang mereka miliki.

Tanpa ampun mereka menebas leher semihuman yang mereka lihat, memotong setiap inci tubuhnya hingga hancur. Membuat lantai dan tanah dipenuhi warna merah yang kental dengan bau amis yang menyeruak di udara.

Apa yang mereka lakukan adalah apa yang mereka pikirkan sebelumnya, dan sekarang adalah waktunya untuk merealisasikan apa yang mereka inginkan di benak mereka.

[BL End]Neo City : Unexpected PhenomenonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang