Bab 10 : Escape(2)

9.4K 1.6K 163
                                    

Suasana didalam mobil sangat hening dan canggung,semua orang sibuk dengan pikirannya masing-masing. Jeno menggenggam tangan Haechan yang sedari tadi bergetar karena masih syok dengan kejadian yang menimpa mereka berdua.

Mark sesekali melirik kearah mereka tanpa disadari yang lain,terutama namja manis yang bermata sembab karena banyak menangis.

"Oh ya,seperti apa ciri-ciri orang yang mengincar kalian?" tanya Jaemin tiba-tiba,membuat semua orang didalam mobil menatap sepasang saudara yang hampir tertabrak tadi.

"Itu... Kami...tidak tahu,yang jelas dia seorang perempuan,selain dari itu...kami tidak tahu..." jawab Jeno sedikit terbata.

"Perempuan ya..." ujar Jaemin entah pada siapa.

"Ada orang..." ujar Haechan lirih namun dapat terdengar.

Semua orang sontak menatapnya dengan pandangan bertanya.

Mark menaikkan alisnya,"siapa?"

"A-aku tidak tahu...tapi...tapi dia tidak sendirian! Dia...dia bersama beberapa orang..dan..dan..mereka ketakutan..." jelas Haechan terbata,matanya menatap Mark dengan takut.

"Apa kau yakin?" tanya Johny yang sedari tadi diam.

"...ya" jawab Haechan lirih.

"Dimana?" kini giliran Taeyong yang bertanya.

"Sebuah cafe,dari sini kita bisa berbelok kearah kiri dan mengendara lurus sebanyak dua blok,disanalah tempatnya.." jelas Haechan sambil menatap Taeyong.

"John,ayo kita kesana!" pinta Taeyong yang diangguki oleh Johnny.

Mobil melaju sesuai arahan dari Haechan, tapi Johnny menghentikan mobilnya terlebih dahulu yang membuat semua orang menatapnya heran.

"Kita kehabisan bensin,tunggu disini sebentar aku akan mencari pom bensin disekitar sini." jelasnya lalu turun dari mobil.

"Aku ikut!" Jaemin langsung turun dari mobil dan mengikuti Johnny.

"Mark jaga mobil baik-baik!!" sambung Jaemin setengah berteriak.

"Cih!!" Mark mendecih dan memalingkan mukanya kearah lain.

Haechan kembali terdiam sambil menunduk dan menyenderkan kepalanya di bahu Jeno. Sementara itu Jeno tak keberatan dan terus menggenggam tangan saudaranya untuk memberikan sedikit kekuatan mental.

"Apa kalian lapar?" tanya Taeyong tiba-tiba.

Sontak Jeno melihat kearah Taeyong yang duduk didepannya. "...aku tidak terlalu, tapi Donghyuck pasti lapar.." ujarnya sambil melihat kearah saudaranya yang lebih muda lima menit itu.

"Disana ada supermarket, aku akan turun untuk membeli beberapa makanan untuk kita semua. Apa ada makanan khusus yang ingin kalian beli?" tanya Taeyong sambil menunjuk pada sebuah supermarket yang berada diseberang jalan.

Jeno menggeleng, ia lalu melihat Haechan yang tertidur pulas di pelukannya. Ia tersenyum miris, Haechan yang selalu riang kini berubah menjadi murung dan selalu ketakutan.

"Apa dia tidur?" tanya Taeyong lagi.

"Ya, kurasa dia kelelahan setelah kami berlari jauh." jawab Jeno dengan senyum samar di bibirnya.

Taeyong balik tersenyum dan ikut memperhatikan wajah damai Haechan yang tengah tertidur lelap.

.

.

.

Sementara itu, Johnny dan Jaemin melihat kondisi sekitar dengan waspada. Beberapa kali Jaemin bertanya pada Johnny mengenai pengalamannya selama berada di militer yang dijawab dengan santai oleh Johnny.

[BL End]Neo City : Unexpected PhenomenonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang