Prolog

4.1K 378 12
                                    

✴✴✴

MINE -KIM JAEJOONG

✴✴✴

___

"CEPAT BAWA JAEJOONG KEMARI!!!"

"JAE! CEPATLAH!"

Jaejoong mengangkat gaun mewah berwarna hitamnya sambil berlari bersama Junsu di koridor menuju ruang kerja Ayahnya.

"Papa!" Seru Jaejoong saat sampai di ruang kerja sang Ayah lalu memeluk lelaki paruh baya itu erat. Junsu dan Himchan segera menutup dan menyegel pintu ruang kerja tersebut.

"Cepat Jongie,kau harus lari bersama Junsu dari sini!" Seru sang Ayah saat pelukan mereka terpisah.

"Jongie, tidak mau berpisah dengan Papa. Jika Jongie pergi siapa yang akan menyelamatkan Papa?!" Jawab Jaejoong menggeleng kuat. Ayah Jaejoong mencengkeram kuat kedua pundak anaknya. "Dengar, Jongie! Ini bukan saatnya kau manja! Situasi sedang kacau jika kau tetap di sini kau akan ikut mati bersama yang lainnya!".

Tubuh kurus Jaejoong bergetar hebat melihat kilatan tajam di mata merah sang Ayah menandakan jika lelaki paruh baya tersebut tengah marah,dan ketakutan. "Papa." Cicit Jaejoong pelan.

"Jangan cengeng,Jongie. Papa tidak pernah mengajarimu jadi anak yang lemah. Klan kita adalah klan terkuat dan satu-satunya yang tersisa. Jika kau tidak lari maka kau juga akan di tidurkan paksa. Mengertilah, Jongie... Ini demi kelangsungan hidupmu dan demi klan kita. Meski hanya satu yang tersisa itu sudah cukup untuk mengukuhkan klan kita di mata dunia. Papa sayang padamu,Jongie... Turuti perkataan Papa."

Jaejoong menangis tersedu mendengar perkataan Ayahnya. Tapi benar jika dirinya memaksa di sini tidak ada kemungkinan lain selain di paksa tidur untuk selamanya karena klan Immortal seperti mereka tidak dapat mati sampai kapan pun kecuali Tuhan menurunkan kiamat.

"Jongie cepat!" Junsu berteriak dari pojok ruangan dimana ada Himchan juga di sana.

"Pergilah nak. Kau harus selamat, hiduplah yang baik di masa depan." Sang Ayah mencium pipi porselen Jaejoong yang basah dengan air mata.

Junsu melompat kedalam sebuah lubang kecil mungkin seukuran tubuh orang dewasa karena badan Junsu dan Jaejoong masih remaja tentu saja dia bisa masuk dengan mudah. "Bawalah ini,setidaknya ini akan membuat kedudukan mu sebagai makhluk tertinggi di klan kita bisa melindungi mu dari klan lain." Jaejoong menggenggam erat kalung berbandul liontin biru mengkilat terang dari sang Ayah lalu ikut melompat menyusul Junsu kedalam lubang.

Setelah memastikan Jaejoong dan Junsu selamat di dalam sana Ayah Jaejoong juga Himchan menutup kembali lubang tersebut dengan batu besar yang ada di pojok kamar. Ayah Jaejoong merapalkan sebuah mantra untuk menyegel batu tersebut. Sejurus kemudian sebuah cahaya putih berpendar sebentar dari dalam lubang dan batu besar tersebut, sedetik kemudian batu tersebut mengilang di gantikan dengan lantai maremer yang sama dengan lantai di ruang kerja tersebut.

"Himchan dorong kembali lemari itu kemari." Perintah Ayah Jaejoong. Himchan mendorong lemari kaca berisi buku-buku hingga menutupi lantai marmer dimana batu besar itu menghilang.



Junsu menggandeng lengan kurus sepupunya erat. "Jongie,bisakah kau membuat api dari tanganmu? Di sini gelap." Bisik Junsu pelan yang dapat Jaejoong dengar dengan jelas. Jaejoong mengangguk kemudian berkonsentrasi sebentar pada telapak tangannya beberapa saat kemudian api merah menyala menyelimuti telapak tangan Jaejoong.

"Ini lebih baik. Cepat jalan Jongie. Kita harus sampai di perbatasan sebelum matahari terbit." Junsu dan Jaejoong beriringan menyusuri lorong sempit dan pengap tersebut. Jaejoong masih mengangkat tinggi gaun hitamnya yang panjang. Sesekali Jaejoong mendengus kesal karena lorong yang mereka masuki belum juga mencampai ujungnya padahal mereka berdua telah berjalan selama berjam-jam.

"Apa masih lama?" Tanya Jaejoong pelan. Junsu menghela nafas berat karena dirinya juga tidak tahu sampai mana lorong ini membawa mereka pergi. "Aku tidak tahu,Jongie. Tapi Papa ku bilang kita harus mengikuti lorong ini sampai kita menemukan cahaya ke tujuh."

Jaejoong cemberut kesal. "Kita sudah melewati tiga cahaya tadi dan menghancurkannya. Berarti masih ada empat lagi. Aah~ini melelahkan."

Junsu mendengus. Dirinya juga lelah apa lagi Junsu memiliki fisik yang tidak sekuat Jaejoong karena Junsu berasal dari bangsa manusia yang melakukan perjanjian pada klan Vampir milik keluarga Jaejoong.

Ya... Jaejoong dan keluarganya adalah salah satu dari klan keluarga Vampir terkuat di dunia. Sebenarnya Ayah Junsu telah di angkat sebagai adik oleh Ayah Jaejoong sehingga Jaejoong dan Junsu menjadi sepupu tidak sedarah. Dan selama ratusan tahun keluarga Junsu mengabdi pada kaum Vampir dengan membuat perjanjian darah untuk hidup lebih lama di dunia.



YUNJAE fanfic

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


YUNJAE fanfic

Boy x Boy

Jika ada kesamaan cerita, latar,setting, alur,tokoh,kesamaan karakter mohon maaf bukan kesengajaan

Kim Jaejoong
Kim Junsu
Jung Yunho
2min
Other

Don't Like Don't Read

All pic ©google
Typos is Art 😅

✴✴✴ MINE-KIM JAEJOONG ✴✴✴
2018

MINE - KIM JAEJOONGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang