Step By Step

552 54 5
                                    



Jaejoong berdiri di ujung dahan sebuah pohon tinggi yang ada pinggir hutan. Hamparan hijau pepohonan bagai lautan dan gunung tinggi menjulang di akhir adalah sebagai latarnya. Siang itu langit juga berwarna biru cerah seperti sapuan cat di kanvas lukisan.

Tapi....

Aura di sekitar Jaejoong begitu suram dan dingin. Emosi yang dahsyat begitu berkobar terlihat jelas di mata merah darahnya.

Tatapan mata Vampir itu tajam lurus kedepan. Seolah dapat menembus gunung batu yang kokoh itu. Yang di baliknya terdapat Junsu yang di culik.

Junsu belum mati. Detak jantungnya masih baik. Hanya saja keadaanya yang tidak baik.

Jaejoong masih bisa merasakan ikatan kontrak antara manusia dan Vampir yang terjalin antara mereka  brdua. Jika detak jantung Junsu berhanti maka Jaejoong juga akan merasakan getaran yang hebat pada jantungnya yang mati.

Tapi yang Jaejoong rasakan adalah koneksi dari pikiran mereka berdua sangat lemah. Jaejoong pernah merasakan kehilangan koneksi dari pikiran Junsu saat dulu mereka berpisah di dermaga menuju pulau para penyihir sebelum dirinya menidurkan diri.

"Tunggu aku sebentar lagi dan akan aku hancurkan mereka." Kata Jaejoong tajam.

Sayap abu-abu gagah milik Jaejoong berkembang. Mengepak pelan namun kuat. Dengan kecepatan sedang Jaejoong terbang menghampiri pegunungan batu di depannya sambail mengawasi keadaan hutan di bawahnya..




Siluet menyilaukan dari arah depan mengganggu penglihatan Jaejoong. Siluet menyilaukan itu secepat kilat menuju arah Jaejoong lalu meledak kearah hutan di belaknga Jaejoong karena Vampir itu dengan gesit menghindari siluet menyilaukan itu.

"Apa itu?" Kata Jaejoong mengerutkan keningnya penuh tanya  saat dia berbalik dan melihat kepulan asap hitam yang menghancurkan hutan.

"Sebuah ledakan yang seharunya membunuh semua penguntit yang datang ke sini!" Sebuah suara berat mengagetkan Jaejoong.

Di sana. Beberapa ratus meter dari Jaejoong berdiri di atas batu besar seorang laki-laki berotot yang memikul sebuah senjata basoka di pundaknya. Seringai kejam namun tampan menghiasi bibirnya.

Alis Jaejoong berkedut. Orang di depannya itu tampan seperti para Idol yang ada di televisi yang sering Junsu kagumi.

"Siapa kau?" Tanya Jaejoong penuh waspada karena Junsu bilang orang ganteng itu berbahaya dia bisa menipu dunia dengan wajah tampannya itu. Jadi Jaejoong harus hati-hati untuk tidak terjebak.

"Bang Yongguk,penjaga gunung ini." Jawab laki-laki tampan berotot itu.

"Oh. Aku Jaejoong salam kenal." Kata Jaejoong memperkenalkan diri.

Bodoh.

Itu yang akan Junsu katakan jika dia ada di sini. Untuk apa dia memperkenalkan diri.

Alis Bang Yongguk terangkat. " Jaejoong,nama yang jarang aku dengar tapi cukup menarik." Bang Yoongguk terkekeh kecil.

"Mau apa kemari? "

" Aku mau lewat."

"Sayang sekali Jaejoong. Kau tidak boleh melewati tempat ini."

" Kenapa?"

" Karena..." Bang Yongguk mengangkat senjata besar yang ada di bahunya lalu mengarahkannya pada Jaejoong.

"....Siapapun yang melewati tempat ini. Akan mati."

SYUUUT

DUUARR!

Sebuah tembaka yang kuat Bang Yonggunk berikan. Untung Jaejoong dapat menghindar dan hanya terlempar beberapa meter di udara Sedangkan hutan di bawah Jaejoong berada hancur seketika terkena tembakan Bang Yongguk.

Jaejoong menelan ludahnya kasar. "Oh itu ledakan yang besar. Tapi tak sebesar ledakan yang akan aku buat."

Segera Jaejoong memfokuskan semua tenaga di kedua telapak tangannya lalu percikan merah yang semakin membesar menjadi bola api merah. Segera Jaejoong arahkan bola api merah itu kearah Bang Yongguk.

KABOOOMM!

Ledakan yang tak kalah besar menghantam tubuh Bang Yongguk.

Asap hitam tebal menyelimuti tepat Bang Yongguk berdiri tadi. Perlahan Asap tebal hitam itu menghilang terlihat sosok tegap Bang Yongguk yang masih berdiri tegap di tempatnya. Pakaian laki-laki itu sudah tercabik-cabik memperlihatkan tubuh bagian atasnya yang kekar dan terdapat beberpa luka yang mengeluarkan darah segar di sana.

Tidak ada raut kesakitan di wajah tampan itu tapi alisnya berkedut sekali sebagai respon dari serangan Jaejoong

Jaejoong menahan nafas. Orang di depannya kuat padahal dari auranya dia adalah manusia.Jaejoong merasa kali ini dirinya harus bertarung dengan serius.

"Ayo kita mulai sesuatu yang lebih hebat dari ini. Bang Yongguk." Kata Jaejoong serius.

Tanpa menunggu lama Jaejoong melesat cepat kearah Bang Yongguk. Tak memiliki waktu untuk menarik nafas lebih Bang Yongguk pun segera berlari menyambut serangan Jaejoong.

DUAK!

Keduanya melesat sangat cepat. Beradu pukulan dan tendangan. Beberapa kali tubuh Bang Yongguk menabrak bebatuan besar. Seolah tidak merasakan sakit Bang Yongguk bangkit kembali lalu menyerang lawannya lagi. Jaejoong pun beberapa kali terkena pukulan tapi Jaejoong itu Vampir fisiknya lebih kuat jadi Jaejoong tidak masalah.

Debu dan bebatuan kecil berterbangan di sekitar mereka bahkan tempat itu sebagian hancur karena pertarungan mereka.

DUAAR!
DUAAR!

Tubuh Jaejoong dan Bang Yongguk terpental beberapa meter setelah bertukar pukulan yang kuat.

Nafas Bang Yongguk tersengal-sengal tapi seringai kecil menghiasi wajahnya. "Aku suka bertarung dengan  orang yang kuat!" Seru Bang Yongguk diakhiri tawa puas.

" Tapi aku tidak suka bertarung dengan mu. Ini membuang waktu ku." Balas Jaejoong kesal.

" Hahaha..." Suara gelak tawa Bang Yongguk menggelegar.

"Jaejoong aku beri satu informasi padamu. Apa kau ingin merebut seseorang yang telah di culik oleh Luhan?! Percuma kau datang kesana karena tak akan ada hasil yang akan kau dapatkan!" Seru Bang Yongguk.

"Luhan tidak akan membiarkanmu merebut sesuatu yang ada di genggaman tangannya. Luhan bersama pengikutnya sangat kuat jika kau ingin melawan dia maka bawalah orang-orang yang lebih kuat lainnya. Luhan bukan manusia dia itu Werewolf dan pengikutnya adalah manusia modifikasi jika kau maju sendirian maka hasil yang kau dapat hanya satu... kematian."

Sinar mata merah Jaejoong suram begitu mendengar penjelasan Bang Yongguk.

"Pergilah Jejoong dan kembalilah bersama orang-orang yang lebih kuat lainnya. Sebentar lagi akan banyak anak buah Luhan yang akan datang karena mereka mengetahui tentang pertarungan kita ini." Setelah memperingatkan Jaejoong Bang Yongguk pun pergi dari sana.

Jaejoong tidak berniat mengejar laki-laki itu tapi merenungi perkataan Bang Yongguk. Mundur sementara mungkin lebih baik karena Jajoong sadar jika dia sendiri tidak tahu siapa musuhnya apakah lebih kuat atau lebih berbahaya daripada Hunter.

Luhan Werewolf.

Dua kalimat itu terus terdengar. Werewolf ! Sepertinya Jaejoong tahu siapa yang harus dia cari jika ingin  mendapatkan Junsu kembali.

Jaejoong mengepakkan sayapnya kemudian terbang meninggalkan pegunungan tersebut.

.
.
.
.
.
.
.
.

TCB

.


.

aku suka Bang Yongguk BAP 😄

✴✴✴MINE-KIM JAEJOONG✴✴✴
07.2020

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 25, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

MINE - KIM JAEJOONGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang