On & On

2.5K 322 13
                                    

✴✴✴

MINE - KIM JAEJOONG

✴✴✴

__

Kedua mata Junsu berkilat senang saat melihat sebuah Kristal tergantung di atap lorong yang tinggi. Kristal cantik itu bercahaya terang menyinari lorong yang sedikit luas dan tinggi di sekitar keberadaan Kristal tersebut. "Jongie! Kita menemukan cahaya ke tujuh!" Seru Junsu membuat Jaejoong yang tengah mengoceh tidak jelas di belakang Junsu segera berlari kearah anak itu.

"Cahaya ke tujuh." Ucap Jaejoong pelan. Tangannya menggapai-gapai cahaya tersebut,sesekali kaki kurusnya melompat kecil. Sejenak Jaejoong mengkerutkan keningnya serius. "Lalu... Apa yang harus kita lakukan saat kita menemukan cahaya ke tujuh?" Tanya Jaejoong pelan pada Junsu yang tengah tersenyum lebar.

"Uuh..." Senyum Junsu seketika menghilang saat Jaejoong bertanya begitu. "A...aku tidak tahu,Jongie." Cicit Junsu membuat Jaejoong membulatkan matanya kaget.

"Kau bercanda kan,Suie." Ucap Jaejoong pelan. "JADI KITA AKAN TERKURUNG DI LORONG PENGAP SEPERTI INI SELAMANYA!" Seru Jaejoong kalap. Junsu menutup matanya erat melihat Jaejoong berteriak padanya. Di garuknya bagian belakang kepala Junsu yang tidak gatal karena Junsu juga tidak tahu lagi apa yang harus dia lakukan.

"Kita istirahat saja kalo begitu, Jongie. Memangnya kau tidak capek apa?"

Jaejoong melotot galak ke arah sepupunya yang imut tersebut kemudian mendengus kesal. Jaejoong melipat kedua tangannya di dada lalu memejamkan mata. "Fikirkan sesuatu pantat bebek jika kau tidak mau aku makan di sini saat aku kelaparan."

Junsu bergidik ngeri membayangkan Jaejoong mengunyah dagingnya dan menyeruput darahnya. "Kau itu bukan pemakan daging,Jongie. Kau bahkan tidak suka daging." Cicit Junsu takut-takut.

"MEMANG BUKAN. AKU INI VEGETARIAN TAUUU...!" Seru Jaejoong kesal. Junsu hanya memasang cengiran innocent kearah Jaejoong. Setelah di fikir Jaejoong itu sangat anti mainstream bagaimana tidak jika dirinya adalah seorang Vampir tapi tidak suka makan daging padahal semua klan Vampir sangat suka makan daging. "Sayuran lebih sehat bisa membuat kulitmu sehat,cerah,dan awet muda. Daging itu banyak lemak dan mereka penuh dosa aku tidak mau tubuhku penuh lemak dosa dari mereka. Lagipula aku kan bukan klan drakula yang makan blepotan." dan setelahnya sebuah sendok kayu mendarat di kepalanya dari Himchan-Asisten Ayahnya yang seorang Drakula. Anak tidak tahu diri memang Jaejoong itu.

"Aku berfikir dulu. Semoga kapasitas otak ku yang cantik ini masih bisa untuk berfikir serius." Ucap Jaejoong.

Jaejoong duduk di bahwa cahaya Kristal sambil menutup kedua matanya. Raut wajahnya sangat serius membuat Junsu juga tak mau kalah untuk berfikir.

"Papa... Apa yang harus Jongie lakukan lagi. Jongie sudah sampai di cahaya ketujuh tapi Suie tidak tahu lagi apa yang harus di lakukan,di sini jalan buntu. Papa bantulah Jaejoong."

Jaejoong membuka matanya pelan. "Suie... Apa yang akan terjadi jika kita menghancurkan juga cahaya ini? Apakah sama seperti sebelumnya jika cahayanya hancur maka akan ada pintu lain yang terbuka." Tanya Jaejoong membuat Junsu membulatkan matanya kaget.

"Kau benar,Jongie. Aku ingat jika Papa pernah bilang jika batu ke tujuh kita hancurkan juga maka kita akan menemukan jalan keluar. Ah! Kenapa aku bodoh sekali baru mengingatnya." Junsu menepuk keningnya frustasi.

Jaejoong berkonsentrasi memandang Kristal yang bercahaya tersebut lalu memejamkan matanya. Mulut mungilnya merapalkan mantra pembuka segel yang Himchan ajarkan dulu.

PRANG!

Kristal itu pun pecah menjadi serpihan cahaya yang mengelilingi Jaejoong juga Junsu. Junsu maupun Jaejoong memejamkan matanya erat karena serpihan Kristal tersebut semakin lama semakin terang.

BITSSS!

Kedua tubuh remaja itu pun menghilang dari lorong tersebut bersama serpihan Kristal. Kini lorong pengap tersebut kembali hening dan gelap. Lama kelamaan akar-akar pohon dan tanah keluar dari dinding lorong perlahan menutup jalan lorong, menghancurkan dinding batu tersebut mengembalikanya ketanah seolah tidak ada lagi lorong yang di buat di dalam tanah tersebut.



BITSSS!

"Huaaaa!" Junsu berteriak kencang begitupun Jaejoong saat tubuh mereka melayang jatuh ke tanah.

BRUKK/BRUKK!

Tubub Junsu jatuh ketanah dengan keras sedangkan Jaejoong menabrak semak-semak membuatnya berguling-guling tidak jelas.

"Adududuhhh... Punggung ku sakit." Rintih Jaejoong memegangi bagian belakang tubuhnya.

"Kakiku sakit." Junsu berusaha duduk kemudian memegangi kakinya yang berdenyut. "Jongie!" Teriak Junsu sambil melirik takut-takut hutan di sekelilingnya.

Junsu melihat ke arah semak-semak yang bergoyang ribut, beberapa saat kemudian Jaejoong keluar dari semak tersebut dengan wajah kesakitan. "Aduuuh! Ini merepotkan!" Celoteh Jaejoong kesal. Junsu nyaris tertawa melihat penampilan Jaejoong yang berantakan. Gaun hitamnya kotor dan bagian bawahnya sedikit sobek padahal itu adalah gaun kesayangan Jaejoong sudah pasti Jaejoong akan berteriak-teriak kesal nanti. Rambut panjang Jaejoong juga terdapat banyak daun dan rumput yang menempel.

"Suie kau tidak apa?" Tanya Jaejoong mendekat kearah Sepupunya.

"Tak apa kok. Ayo kita segera pergi dari sini sebelum ada yang datang." Junsu kembali menggandeng lengan Jaejoong beriringan berjalan keluar dari hutan. Mereka berdua harus secepatnya keluar dari hutan gelap tersebut.



TBC

All pic ©google
Typos is art

✴✴✴ MINE-KIM JAEJOONG ✴✴✴
2018

MINE - KIM JAEJOONGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang