🎊🎉🎊
I'M Happy Coz Yuwin's Wedding Day ☺
🎊🎉🎊
___
Jaejoong membuka matanya yang kembali menghitam dengan cepat saat pendengaran sensitifnya menangkap derap langkah kaki yang mulai memasuki tempat dirinya berada. Jaejoong tahu para Pemburu telah menemukan tempat persembunyiannya. Sial... Cepat atau lambat pertempuran melawan mereka akan terulang lagi padahal tubuhnya masih belum pulih setelah beristirahat sebentar tadi.
✴
✴
✴Jaejoong mendekati sebuah patung Phoenix besar berwarna putih kusam karena dimakan usia. Di letakkannya tas kulit miliknya di bawah kaki patung tersebut setelahnya mantar pelindung Jaejoong rapalkan guna melindungi dirinya. Beberapa saat kemudian tembok transparan berdiri kokoh di sekitar Jaejoong. Dari luar mungkin Jaejoong tidak terlihat namun dari dalam Jaejoong bisa melihat sekitar dengan jelas.
Tak butuh lama Pemburu Vampir memasuki ruangan besar dimana Jaejoong berada. Ada tujuh orang yang datang lengkap dengan senjata mereka. Jaejoong menggeleng pelan, menelan ludahnya kasar,apakah dirinya mampu melawan mereka semuanya.
Jaejoong berkonsentrasi, bibir merahnya berkomat-kamit pelan. Beberapa benda di sekitar ruangan besar itu mulai bergerak dari mulai puing-puing tiang penyangga, tangga yang runtuh,dinding yang jebol,patung-patung kecil dan benda lainnya. Jaejoong mengarahkan semua benda untuk menghantam para Pemburu Vampir. Serangan jarak jauh seperti ini yang bisa Jaejoong andalkan untuk sekarang terbukti beberapa dari orang-orang itu terluka parah.
"Hati-hati dengan benda-benda yang datang! Makhluk itu mengendalikannya untuk melukai kita!" Seru seorang pria bermata satu (karena mata satunya di tutup dengan kain hitam) pada teman-temannya.
Baru saja pria bermata satu itu berbicara, sebuah teriakan mengagetkan semua. Tubuh salah seorang dari Pemburu menghantam dinding dengan keras.
Crass!
Pria malang itu jatuh tepat di atas reruntuhan besi yang mencuat membuatnya tewas seketika.
"Sial..." Ucap pelan Pria bermata satu itu. "Lindungi aku. Aku akan menemukan dimana makhluk itu berada. Aku yakin dia berada di sekitar ini." Lanjutnya lagi.
Dengan membabi buta orang bermata satu itu menyabetkan pedang besarnya ke segala arah. Jaejoong yang sedang berkonsentrasi tidak menyadari jika pria itu mendekat ke arahnya.
Praang!
Pelindung yang di buat Jaejoong pecah terkena sabetan pedang pria bermata satu tersebut. Vampir belia itu membulatkan matanya kaget.
"Aku tahu kau bersembunyi di sekitar sini. Sekarang giliran kami yang menyerangmu." Desis pria itu tajam.
Baku hantam pun tak terelakkan lagi. Jaejoong sebisa mungkin menghindari serangan mereka.
Seorang pria kurus hampir saja melukai kepal Jaejoong jika saja refleks Jaejoong tidak cepat.
Buuk!
Sekuat tenaga Jaejoong menendang pria kurus itu hingga membentur pilar yang patah setengah. Dengan cepat Jaejoong menghempaskan angin besar membuat pilar itu jatuh menimpa pria kurus itu.
Berkurang satu lagi...
Dan mereka terus bertarung sampai tersisa dua orang Pemburu dan Jaejoong sendiri.
"Kalian benar-benar menyebalkan." Nafas Jaejoong terengah-engah. Tubuhnya letih,tenaganya terkuras banyak. Walau Jaejoong Vampir dan memiliki daya tahan tubuh di atas manusia tapi tetap saja dia akan kelelahan jika bertarung terus-menerus.
"AAAAGRR! SUIE, AKU BENCI MEREKA!" Teriak Jaejoong frustrasi.
Jaejoong berlari mendekati pria bermata satu yang ternyata cukup kuat. Jaejoong mengayunkan pedang kecilnya tanpa ampun tapi sayang tanpa Jaejoong sadari jika satu orang lainnya mendekati padanya dari arah belakang.
Crass!
"Aark!" Jaejoong membentur tembok keras karena sebuah tombak menancap di punggungnya. Jaejoong mengerang kesakian, dengan cepat Jaejoong mencabut tobak itu susah payah kemudian melemparkan kembali pada si pemilik hingga tepat mengenai dadanya. Dia mati
Jleb!
Satu-satunya manusia yang tersisa berhasil menusuk Jaejoong saat Vampir itu lengan. Jaejoong terdorong beberapa langkah ke belakang hingga menabrak patung Phoenix besar.
"Kurang ajar kau." Desis Jaejoong. Vampir itu segera membalasnya dengan melemparkan pedang kecil miliknya tepat ke kepala pria bermata satu itu membuatnya mati seketika.
Jaejoong menyandarkan tubuhnya pada patung Phoenix dibelakangnya. Jantungnya seperti hancur,nafasnya pun mulai tersengal-sengal. Jaejoong tahu ini adalah batas terakhirnya bertahan.
Di genggamannya kalung pemberian sang Ayah yang sebelumnya Jaejoong simpan di saku baju. "Maafkan aku Ayah,Suie." Entah mengapa Jaejoong benci dimana suasana berubah menjadi drmatis begini.
Dengan tenaga terakhirnya Jaejoong merapalkan mantra keramat yang pernah Himchan ajarkan dulu. Beberapa detik kemudian sinar hitam berpendar menyelimuti tubuh Jaejoong.
✴
✴
✴Sinar hitam yang tercipta dari mantra terlarang sedikit demi sedikit mulai menghilang menyisakan dinding pelindung transparan yang menyelimut tubuh kaku Jaejoong dan patung Phoenix.
Sekilas Jaejoong seperti pahatan patung yang sempurna yang menyatu dengan patung Phoenix kusam karena tubuh kakunya. Jantung Jaejoong hampir tak terdengar lagi sama halnya dengan nafas Jaejoong yang hampir tidak terasa hembusannya,bahkan aliran darahnya terhenti mengalir.
Akhirnya Jaejoong memilih menidurkan dirinya sendiri untuk waktu yang tidak di tentukan.
TBC
Saya bingung dengan apa yang saya tulis. 😑
All pic ©google
Typos is Art✴✴✴ MINE-KIM JAEJOONG ✴✴✴
2018
KAMU SEDANG MEMBACA
MINE - KIM JAEJOONG
Fiksi PenggemarJaejoong Vampir belia yang terpaksa menidurkan dirinya sendiri selama beratus tahun hingga tak sengaja di bangkitkan oleh Yunho mahasiswa yang suka mendaki gunung. Karena saya pecinta Nobless jadi saya ambil inspirasinya dari Webtoon fav saya ini Co...