Begin

1.4K 253 0
                                    

✴✴✴

✴✴✴

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

✴✴✴

___

Zrass!

Sebuah tombak datang dari permukaan laut masuk ke dalam air menghantam tubuh Jaejoong. Sial... Para pemburu Vampir ternyata belum menyerah. Satu tombak... Dua tombak... Lebih dari enam atau tujuh tombak yang mereka lemparkan dan Jaejoong berusaha menghindar walau tetap saja beberapa bagian tubuhnya terluka karena tombak-tombak tersebut.

Jaejoong menggerakan tubuhnya,berusaha berenang mencari daratan. Dia tidak mau mati konyol tenggelam di dasar laut karena Jaejoong tahu jika dirinya tidak mahir berenang seperti Himchan atau Junsu. Setelah menemukan pantai terdekat Jaejoong segera berlari tertatih-tatih mencari tempat bersembunyi.

Tidak jauh dari pantai tersebut ada sebuah hutan lebat,Jaejoong berharap ada sebuah tempat untuk dirinya bersembunyi.
Terus berlari ke tengah hutan samar-samar Jaejoong melihat sebuah bangunan besar yang tidak terpakai. Jaejoong memasuki bangunan itu sambil sesekali meringis akibat luka-lukanya di tambah lagi penglihatannya mulai mengabur karena kelelahan.

 Jaejoong memasuki bangunan itu sambil sesekali meringis akibat luka-lukanya di tambah lagi penglihatannya mulai mengabur karena kelelahan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mata merah Jaejoong berpendar mengawasi seluruh ruangan yang gelap untuk mencari spot yang tepat untuk dirinya beristirahat sementara. Vampir belia itu menyandarkan tubuh lelahnya di dinding di tengah ruangan besar. Sebisa mungkin Jaejoong tidak membuat suara apa pun karena dia tahu para Pemburu Vampir masih mengejar. Rasanya Jaejoong ingin menangis memanggil Ayahnya juga Junsu untuk datang walaupun hal itu mustahil untuk di lakukan.

Suie,aku rasa kau harus menungguku sedikit lebih lama. Papa... Tolong bantu Jongie.

Melalui jendela besar yang ada di sana Jaejoong memandang langit yang sejak pagi mendung kini semakin gela. Awan hitam tebal menghiasi langit menjadikan sore itu seperti malam. Jaejoong merasa situasi sekarang begitu dramatis dan dia tidak suka itu.

Perlahan Jaejoong mengeluarkan kalung pemberian Ayahnya yang dia simpan di dalam tas kulitnya. Jaejoong harus bersyukur setidaknya tas miliknya tidak hilang di lautan. Liontin yang terlilit rantai kalung itu mengeluarkan cahaya redup. Jaejoong pernah dengar dari Ayahnya dulu jika cahaya dalam liontin itu meredup berarti pemiliknya sedang dalam kesulitan dan jika cahayanya padam berarti pemiliknya telah tertidur selamanya. Rumit sekali

 Rumit sekali

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



Jaejoong membuka matanya yang kembali menghitam dengan cepat saat pendengaran sensitifnya menangkap derap langkah kaki yang mulai memasuki tempat dirinya berada. Jaejoong tahu para pemburu telah menemukan tempat persembunyiannya. Sial... Cepat atau lambat pertempuran melawan mereka akan terulang lagi padahal tubuhnya masih belum pulih setelah beristirahat sebentar tadi.






TBC



Pengen Up tapi sibuk di rumah ada arisan 😃. Mungkin nanti malam di Up sisanya 😆


All pic ©google
Typos is Art

✴✴✴ MINE-KIM JAEJOONG ✴✴✴
2018

MINE - KIM JAEJOONGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang