Matahari menerpa wajah seorang gadis yang sedang tertidur lelap di atas ranjangnya. Ia merupakan gadis yang sangat nakal. Namun di balik itu, sebenarnya Y/n sangatlah penakut.
Ia terbangun dan mulai bersiap-siap ke sekolah. Memang dirinya lahir dari keluarga kaya selain itu dia juga suka membuat onar di sekolah. Y/n bukan tipe gadis yang suka memakai seragam kesempitan dan make up seperti yeoja di sekolahnya. Bahkan, dia sangat anti dengan mereka.
Setelah selesai bersiap, Y/n langsung berangkat. Tidak ada kata sarapan untuknya hari ini karena 5 menit lagi gerbang sekolahnya akan di tutup. Walaupun berasal dari keluarga berkecukupan, Y/n sama sekali tidak berniat menggunakan fasilitas pribadi karena menurutnya itu salah satu langkah untuk belajar mandiri.
Y/n berlari dengan cepat tapi gerbangnya sudah di tutup. Gerbang sekolah akan di buka lagi setelah upacara bendera selesai dan mereka yang terlambat akan diberikan hukuman. Biasanya Y/n akan memanjat pohon dan melompati pagar untuk bisa masuk ke sekolah. Namun rencana itu sudah diketahui oleh sang ketua osis, Choi Seungcheol. Jadi, Y/n hanya bisa pasrah untuk hari ini.
"Terlambat lagi?" Ujar namja bernama Seungcheol sambil melipat kedua tangannya dan bersandar di tembok. Dirinya sudah terbiasa dengan kebiasaan buruk Y/n. Sebelumnya sudah banyak pengurus osis yang menangani Y/n mulai dari sekertaris bahkan guru bk. Namun, semuanya angkat tangan dengan perilaku Y/n dan hanya Seungchol yang masih sabar meladeninya.
"Hm." Jawab Y/n malas. Dirinya menatap wajah Seungchol seperti biasa. Namun, Y/n merasakan perbedaan dari wajah Seungcheol biasanya bibir seungcheol akan berwarna merah terang dan lembab. Namun hari ini bibirnya kering dan pucat. Yah.. Wajah Seungcheol sangat pucat ditambah dengan kantung mata yang berwarna hitam membuatnya terlihat seperti mayat hidup
"Mana dasimu?" Tanyanya masih menatap Y/n secara keseluruhan.
'Sial!' Umpat Y/n dalam hatinya.
"Aku lupa bawa." Jawab Y/n dengan santai... Toh ini bukan pertama kalinya dia lupa memakai atribut sekolah. Seungcheol menghembuskan nafasnya kasar dan menatap Y/n dengan lelah.
"-3 + -5. Bersihkan gudang sekarang. Kau boleh masuk ke kelas setelah selesai." titah Seungcheol pada Y/n. Y/n biasanya tidak mengerjakan hukumannya namun hari ini entah ada apa. Dirinya mau mengerjakan hukumannya itu.
Y/n P.o.v
Punggungku rasanya mau patah. Gudang ini sangat luas dan membuatku harus bekerja ekstra ditambah lagi debunya sangat tebal. Dan lagi aku baru mengerjakan setengah dari ruangan ini. Maaf saem sepertinya hari ini aku tidak akan mengikuti pelajaranmu seharian. Memang kapan aku ada niatan masuk kelas?
Di sekolah ini aku tidak punya sahabat. Jangankan sahabat bahkan teman tak ada dan aku sama sekali tidak peduli. Yah, aku tahu aku nakal bahkan kalian bisa menambahkan kata sangat di depannya. Namun, itu semua hanya untuk menutupi sisi rapuh dalam diriku. Aku penakut dan aku sadar aku sangat lemah. Bukan lemah secara fisik namun secara mental. Rasa iba sering muncul dalam diriku. Aku sangat tidak suka sifat ini pada diriku... Aku terlalu baik dan penakut.
''Aaaaa!!! Kecoak !" Aku melompat-lompat layaknya seekor simpanse. Untuk apa imej sekarang? Parasit satu ini lebih harus dibinasakan terlebih dahulu. Aku memukul-mukul sapu ke arah kecoak itu, memang tidak mati tapi setidaknya posisi badannya terbalik sekarang
"Huft... Cepat selesaikan" Akupun mulai melanjutkan hukumanku secepat yang aku bisa setidaknya aku tidak perlu tinggal lebih lama dengan kecoak itu. Setelah menurutku cukup bersih, aku membereskan peralatanku dan keluar dari gudang. Di luar aku dapat melihat Seungcheol tersenyum mengejekku.
'Sial! Pasti dia mendengar teriakanku dari luar. Dasar licik!' Aku bersikap seolah-olah tak terjadi apa-apa dan melewatinya begitu saja. Setelah menyimpan semua peralatan yang kugunakan, aku menuju ke taman belakang sekolah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Seventeen Imagine: Be mine?
FanfictionImagine Oneshot You and Seventeen member Season 1 (end) Season 2 (end) Special part (End)