Dino : Her Reason (II)

859 112 3
                                    

Y/n P.O.V

Aku menghela nafas panjang... tugas kemarin baru saja kukumpulkan dan saem memberikan kami tugas berkelompok lagi. Aku tidak masalah dengan tugas itu, tapi aku hanya bermasalah dengan kelompoknya... mengapa harus sama dengan kelompok sebelumnya?

Bukannya aku tidak senang karena Chan membantu dalam mengerjakan tugas tapi aku hanya ... entahlah. Takut merasa nyaman ? Aku juga takut bila nanti aku berhadapan dengan kelompok lain selain dirinya aku malah tidak suka dan menjadi terbiasa. Intinya Chan itu berbeda dan itu mengerikan bagiku.

"Saya rasa pekerjaan terbaik lagi-lagi di peroleh oleh kelompok Y/n dan Chan." Ujar saem di depan kelas seraya memperlihatkan pekerjaan yang aku kumpulkan. Semua orang berbisik-bisik begitu melihatnya. Aku tak tahu mengapa, tapi kutebak mungkin karena aku mengumpulkannya sebelum deadline. Tepatnya, sehari sesudah saem memberikan tugasnya.

"Sepertinya kalian berdua adalah pasangan kelompok yang cocok. Maka dari itu kalian berdua akan saya daftarkan pada lomba berikutnya sebagai rekan tim. Chan dan Y/n kalian mau kan?" Ujar saem sambil melemparkan pertanyaan kepada kami. Tentu saja aku ingin menolak. Tapi, itu tidak mungkin sama sekali.

"Ne, saem!" Ujar Chan dengan semangat. Membuatku harus menghela nafas untuk sekian kalinya dan mengangguk.

"Baiklah... ah sekarang sudah jam istirahat. Sampai jumpa dipertemuan selanjutnya" ujar saem lalu pergi meninggalkan kelas setelah kami melakukan salam.

Aku segera menuju ke perpustakaan. Aku ingin menghabiskan buku yang kubaca kemarin. Buku itu keren sekali. Teori tentang pemerintahan mesir kuno, Firaun. Karya itu benar-benar menceritakan bagaimana konflik dalam pelaksanaan kekuasaan di zaman mesir. Sungguh meleggakan aku menemukan buku itu di perpustakaan sekolah.

Aku segera mencari-cari buku yang ingin kubaca itu. Namun, tidak ada.

' Apa ada yang meminjamnya?' Pikirku. Tapi, biasa tidak akan ada yang tertarik dengan buku itu. Sampulnya yang kuno dan terlihat membosankan membuat orang akan beralih ke novel yang lebih baru. Sayang sekali, padahal aku sangat ingin membacanya.

Aku mengalihkan pandanganku melihat ke segala arah. Aku ingin tahu siapa yang membaca novel itu.

Mataku terhenti saat melihat ada seorang namja bersurai hitam yang memegang novel itu. Tanpa pikir panjang, aku langsung menghampirinya dan menepuk bahunya.

"Permisi apakah aku boleh melihat novel yang sedang kau baca?" Tanyaku padanya. Dia menganggukkan dan aku mengangkat sedikit untuk memastikan apakah itu benar novel yang ku cari..

"Oh... Y/n-ah" sapanya girang. Tunggu, jangan bilang...

"Chan-ssi." Apa tidak cukup aku bertemu dengannya di kelas? Mengapa kebetulan ini terus terjadi diantara kami?

Karena saya mau :v

"Apa ini novel yang kau cari?" Ucap Chan sembari mengangkat novel itu. Tertulis firaun pada covernya.

Aku mengangguk tapi setelah itu langsung sadar.

'Untuk apa aku mengangguk?' Batinku heran. Ini aneh, aku seperti bukan diriku saat bersama namja ini.

"Maaf menganggu. Aku akan mencari novel yang lain" segera setelah itu, aku pergi meninggalkannya. Tapi, Chan malah menahan tanganku dan menarikku duduk disampingnya.

"Chan-ssi, apa yang sedang kau lakukan sekarang?!" Tanyaku kaget karena saat ini aku sudah duduk disampingnya dengan terpaksa.

"Membaca buku" jawabnya membuatku jengkel setengah mati.

"BUKAN huft... bukan itu. maksudku ... ah Sudah lupakan saja." Aku berniat pergi untuk kesekian kalinya. Dan untuk kesekian kalinya pula, Chan menahanku.

Seventeen Imagine: Be mine? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang