Dino : Her Reason (I)

1.1K 106 2
                                    

Kau menatap sedih kertas ulangan di tanganmu. Yah kau termasuk murid terpandai di sekolah ini dan kau satu-satunya yang lulus pada ulangan matematika dengan tingkat kesulitan yang mematikan.

'Habislah aku' batinmu murung.

***

Baru saja kau memasuki pintu rumahmu, ibumu langsung menghampirimu dan kalian masuk ke dalam

Ibumu langsung membuka tasmu dan mengambil map dari sana. Kau semakin takut saat ibumu mengambil kertas ujian dari dalamnya.

"Y/n kau membuatku kecewa." Ujarnya membuatmu merasa bersalah.

"Maaf bu" sesalmu

"BAGAIMANA BISA NILAI MU HANYA 88 HAH?! APA YANG KAU LAKUKAN SELAMA INI?!" Marahnya padamu.

Kau semakin takut dan gemetar ketakutan saat ibumu menyeretmu ke sebuah ruangan gelap. Gudang. Kau paling benci tempat itu. Kau sangat-sangat fobia pada ruangan gelap dan sempit dikarenakan dulu kau pernah diculik tapi orangtuamu tidak mengetahui hal itu. Mereka hanya tahu bahwa hal itu bisa membuatmu jera.

"EOMMA BUKA! EOMMA MAAFKAN AKU!!! AKU AKAN BERUSAHA LAGI. EOMMA!" Kau lelah dan tidak kuat lagi. Setelah tidak ada suara yang keluar darimu, barulah ibumu membuka pintu gudang itu. Dan dengan santainya berkata..

"Angkat dan bawa dia ke kamarnya"

***

Kau terbangun dengan badan yang penuh dengan keringat. Rasa sesak menggerogoti dadamu mengingat kegelapan itu.

Kau adalah anak dari seorang wanita yang serba sempurna. Semua itu karena kau ada putri dari keluarga yang bermartabat dan berkedudukan tinggi. Sudah pasti kau harus sempurna

Tapi hal itu lah yang membuatmu depresi. Setiap hari kau belajar dan belajar. Rasa takut yang selalu menghantuimu apa bila eommamu akan menghukummu lagi.

Takut dan sesak. Mungkin saja mati lebih baik daripada siksaan itu.

Bunyi pintu dibuka. Kau berbalik dan melihat eommamu ada di sana. Menatap dengan angkuh. Membuatmu semakin takut.

"Sebaiknya kau tidak mempermalukanku" kau menunduk dan mengangguk kecil. Ibumu langsung meninggalkan kamar sehingga membuatmu kembali bernafas lancar.

'Tidak ada yang peduli padaku'

****

Kau duduk dengan wajah yang datar. Kau bukannya orang yang tidak bisa bersosialisasi. Tapi, eommamu akan mencari semua latar belakang dari orang-orang yang berteman denganmu. Maka dari itu kau memilih untuk menutup diri.

"Tugas kali ini berkelompok. Pas sekali kalian genap. Satu kelompok 2 orang. Saya akan memilihkan kelompok kalian" ujar saem

Kau mendengus kesal. Kerja kelompok? Selama yang kau tahu semua pekerjaan kelompok itu kau kerja sendiri. Tidak ada yang pernah berpartisipasi satupun.

Kau memilih tidak mendengarkan siapa yang menjadi partnermu. Kau hanya fokus pada tugas diberikan.

Setelah saem keluar dari kelas kaupun segera ke perpustakaan untuk mencari bahan tugas itu

Seventeen Imagine: Be mine? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang