Di tengah hujan lebat, Y/n berlari tanpa menggunakan pelindung apapun. Tubuhnya basah, seakan tidak peduli jika akan sakit besoknya. Sepertinya gadis itu memang sedang mencari penyakit.
Y/n berlari ke arah semak-semak, samar-samar dia mendengar ada suara tadi. Sebuah karton yang dibungkus kain di bagian atasnya. Y/n mulai menerka-nerka apa isinya. Ular ? Mainan? Bayi? atau Bom? BOM?! Kalau memang benar itu bom haruskah Y/n memanggil tim penjinak sekarang?
"Tidak mungkin sampai bom" Ucap Y/n berusaha mengenyahkan pikirannya. Salahkan adiknya, Lee Chan karena mengajaknya bermain game tembak-tembak. Apalah nama gamenya, Y/n tidak ingat sama sekali. Lupakan-lupakan
Dengan berani, Y/n membuka selimut yang menutupi karton itu dan isinya bukan bom. Lagi pula mana ada bom yang punya sepasang mata dan telinga lalu punya satu hidung dan mulut? Seekor Anak anjing, itu yang Y/n lihat sekarang.
"Lucu sekali." Y/n mulai terhipnotis dengan keimutan anak anjing itu. Kenapa ada yang rela membuang anak anjing yang punya fitur kelucuan seperti ini? Mereka benar-benar jahat jika melakukannya.
Dengan cepat Y/n mengambil anak anjing itu. Hujan semakin lebat dan dia harus segera berteduh. Y/n berlari ke halte bus yang kosong. Sembari memeluk anak anjing itu dengan selimut.
"Aku harus membawamu ke mana? Haruskah aku membawamu pulang?" Tanya Y/n pada anak anjing yang ada dipelukannya. Dari kejauhan Y/n melihat ada seorang pria yang mendekati halte bus. Payung yang digunakannya menutupi wajahnya. Namun, siluet itu langsung dikenali oleh Y/n
"BOO SEUNGKWAN!" Teriak Y/n. Pria yang dipanggil Seungkwan itu sekarang berada dihadapan Y/n. Menatap gadis itu dengan cemas
"Yak! kenapa kau bisa basah kuyup begini? Besok kan kau ada kelas. Apa kau gila?" Tanya Seungkwan. Y/n hanya tersenyum sebagai jawaban. Seungkwan hanya menggelengkan kepalanya tidak percaya.
"Ayo pulang, Ibumu menyuruhku untuk mencarimu tadi."
"Baiklah." Sembari memeluk anak anjing itu kau mendekat ke arah Seungkwan. Pria itu tampak bingung dengan selimut yang dibawa oleh Y/n. Mereka berjalan berdampingan di bawah payung yang sama.
"Apa yang kau pegang itu?" Tanya Seungkwan. Sepertinya pria itu sangat penasaran.
"Anak anjing. Nanti sampai di rumah akan kutunjukkan padamu."
***
Sesat setelah Y/n sampai di rumahnya, dia dihadiahi banyak pertanyaan dan jangan lupakan dia juga kena siraman khotbah dari ibunya. Bagaimana tidak? Y/n pulang dengan keadaan basah kuyup dan lagi membawa tamu tidak diundang. Bukan, Bukan hantu dan bukan juga Seungkwan tapi anak anjing itu.
Akhir Y/n membersihkan dirinya dulu dan Seungkwan yang mengurus anak anjingnya. Setelah selesai membersihkan diri, Y/n segera menghampiri Seungkwan yang sedang memberi makan anak anjing itu.
"Seungkwan-ah..."
"Eoh..."
"Bagaimana ini? Sepertinya eomma tidak mau aku memeliharanya." Ucap Y/n dengan sedih.
"Coba kau tanyakan saja dulu."
"Tapi tadi Eomma sudah kelihatan tidak suka."
"Coba saja dulu. Kalau tetap tidak boleh kita pikirkan jalan lain."
"Baiklah."
Mengikuti saran Seungkwan, Y/n segera menemui Eomma nya di dapur. Mereka berdua, Y/n dan eommanya berdebat hebat. Eommanya tidak mau anak anjing itu tinggal di sini dan Y/n tetap bersikeras ingin memeliharanya. Tidak mungkin Y/n membuang lagi anak anjing itu. Dia tidak tega. Segala macam bujuk rayu sudah Y/n keluarkan. tapi keputusan nyonya rumah sudah Final. Tidak boleh.
KAMU SEDANG MEMBACA
Seventeen Imagine: Be mine?
FanfictionImagine Oneshot You and Seventeen member Season 1 (end) Season 2 (end) Special part (End)