Chapter - 05

7.8K 84 1
                                    


Suasana dalam kamar kosan mewah milik seorang gadis terlihat begitu panas walaupun udara AC sangat dingin.

Seorang pria yang tak lain Ajie, sedang berusaha berfikir keras apakah ia menerima permintaan pemilik kamar kos untuk menginap atau tidak malam ini.

Ajie kembali duduk setelah mendengar permintaan gadis itu, sambil memandang ke arah LED TV di hadapannya.

"Yah... please." Suara merdu terdengar kembali ditelinga Ajie.

Ajie menoleh ke belakangnya dan memandang Mitha yang sedang tengkurap sambil menatapnya dengan menunjukkan wajah memelas dan sedang menahan sesuatu. Mata sayup dan bibir tipis membuat Ajie menarik nafas lalu pria itu pun tersenyum sebelum akhirnya ia mengangguk meng-iyakan permintaan gadis itu.

"Makasih." Kata Mitha lalu gadis itu beranjak berdiri dan turun dari ranjang.

Ajie hanya menatap tubuh gadis itu yang sedang melangkah mengambil sesuatu dalam lemari. Ajie kemudian menunduk dan tidak memperhatikan apa yang di ambil oleh gadis itu. "Aku ke toilet dulu yah."

"Hmm," Ajie menjawab hanya dengan berdehem.


Berbagai macam pikiran yang sedang menari-nari di tempurung kepalanya. Ditambah lagi ketegangan di selangkangannya membuat celananya terasa sesak.


Saat sedang sibuk-sibuknya berfikir, Mitha keluar dari toilet yang ternyata sudah berganti pakaian. Ajie menoleh, dan menatap wajah gadis sensual itu.

Mitha sudah berganti pakaian dengan menggunakan kemeja lengan panjang berwarna putih yang agak longgar hingga menutupi tubuhnya sampai di paha dan rambutnya sudah di ikat ke atas. Ia tersenyum sejenak dan terlihat ternyata wajahnya sudah bersih tanpa make up yang makin menujukkan wajah cantik natural. Ia lalu berjalan pelan menuju ranjang.

"Bersih-bersih gih sana." Kata Mitha pelan saat ia sudah naik ke atas ranjang. "Aku bobo duluan yah." Lanjutnya sambil memeluk guling dan mencoba memejamkan mata.


Ajie menoleh, lalu ia pun meraih HP di saku celana dan segera mengirimkan pesan ke orang tuanya bahwa malam ini ia lembur bersama teman-temannya karena harus menyelesaikan beberapa laporan. Dan ia akan pulang besok karena memang kebetulan besok hari sabtu dan ia juga libur.

Karena mungkin ini sudah jam 1 malam, maka balasan SMS tidak ada. Mungkin orang tuanya sudah tidur. Benak Ajie saat ini.

Ajie melangkah masuk kedalam toilet untuk membersihkan diri.

Tak lama ia keluar dari kamar mandi lalu berdiri mematung menatap tubuh Mitha yang sudah tertutup oleh bed cover.

"Bobo gih." Suara Mitha terdengar namun masih dalam posisi tidur sambil memejamkan mata.

"Hmm, minta bantalnya satu yah." Kata Ajie lalu gadis itu membuka matanya.

"Mau bobo dimana?" Tanya Mitha.

"Dibawah." Jawab pria itu.

"Di atas aja... sini." Mitha memperbaiki posisinya dengan mengenyampikan selimutnya dan sedikit bergeser kesamping. Agak rapat ke dinding lalu kembali memeluk gulingnya. Terlihat paha mulus nan putih milik gadis itu membuat Ajie menelan ludah.


Mitha sepertinya mengetahui apa yang Ajie pandangi saat ini, lalu ia menarik kembali selimut untuk menutupi tubuhnya.

"Gak apa-apa?" Tanya Ajie.

"Iya santai... udah naik aja." Jawab Mitha tersenyum hangat. Dan akhirnya Ajie pun seperti tersulap, ia naik ke atas ranjang. Sekilas, tersirat sebuah senyuman diwajah Mitha saat Ajie sudah baring disampingnya.

Ajie tidur menghadap ke atas, sambil matanya masih menatap kosong langit-langit di atas.

"Jangan banyak berfikir... bobo aja." Ujar Mitha sambil mengelus dada Ajie membuat Ajie menoleh kesamping.

"Iya."

"Ya udah. Mitha bobo duluan yah." Kata Mitha dan Ajie mengangguk menjawabnya.

Mitha bergerak, lalu sedikit mengangkat tubuhnya hanya untuk mencium pipi Ajie disampingnya. "Muachhh..." bibir Mitha mencium pipi kiri Ajie membuat pria itu kembali menoleh dan menatapnya.

"Udah mau bobo beneran yah?" Tanya Ajie dengan suara serak.

Mitha tersenyum mendengar pertanyaan Ajie sambil menahan posisinya yang sedikit menindih tubuh Ajie sebelah kiri. "Menurut kamu?"

"Kok malah nanya ke Ajie?"


"Hmm, kalau Ajie suruh bobo... yah Mitha akan bobo lah. Hmm, tapi kalau..." ujar Mitha menggantung sambil mengembukkan pipinya seperti mengulum sesuatu.

"Kalau apaan?" Tanya Ajie.

"Kali aja kamu masih pengen nyium Mitha. Hehe,"

"Emang masih boleh?" Tanya Ajie yang terlihat begitu bodoh dihadapan Mitha. Bukan bodoh tapi lugu sih menurut TSnya.

"Hmm," Mitha menjawab sambil memejamkan matanya dan menantang Ajie untuk mencium bibirnya.

Ajie menggeser tubuh Mitha lalu bergantian ia menindih tubuh Mitha sebelah kanan. "Aku ci..." belum juga Ajie menyelesaikan kalimatnya, Mitha sudah menarik wajah Ajie lalu melumat bibir pria itu.

"Hmmmmffffhhhh," Ajie membalasnya sambil menjulurkan lidahnya memasuki rongga mulut gadis itu. Aroma mint Ajie rasakan saat gadis itu mendesah menikmati ciuman mereka.

Walaupun ini bukanlah pengalaman pertama buat Ajie, namun ia akui mencium Mitha sensasinya jauh berbeda. Apalagi ia mencium bibir seksi milik gadis itu dengan penuh perasaan. Keningnya mengerut, nafasnya memburu dan juga detak jantungnya terasa begitu kencang.

"Mmmffhhhh..." tangan Ajie mulai mengelus lembut pipi, kemudian ke wajah dan turun ke lengan gadis itu.

Mungkin sampai saat ini Ajie masih menahan untuk tidak menyentuh bagian-bagian vital dari gadis itu.

Terlihat ciuman mereka makin panas. Ajie maupun Mitha sudah saling memeluk erat menyatukan tubuh mereka untuk berbagi kehangatan.

Udara dingin dalam kamar tidak menghentikan bercak-bercak keringat dikening masing-masing.

Selimut yang awalnya menutup sebagian tubuh gadis itu kini sudah berada di bawah atau di ujung kaki gadis itu. Pakaian kemeja yang gadis itu gunakan sudah berantakan karena perlakuan Ajie yang mencoba menahan sekuat tenaga nafsuh birahinya dengan mengelus, mencengkram lengan maupun pinggang gadis itu.

Makin lama pakaian Mitha makin keatas, hingga paha atasnya sudah mulai terlihat.

Ajie menggerakkan kaki kanannya dan menindih bagian tengah tubuh Mitha, sambil lengannya masih sibuk mencengkram lembut lengan gadis itu.

"Hmmmm..." tanpa melepas ciuman mereka, kaki Ajie mulai mengelus tubuh atau selangkangan Mitha yang akhirnya pakaian kemeja yang ia gunakan makin ke atas lagi.

Sebuah CD berwarna putih sudah mulai terlihat. Yang ternyata memang gadis itu hanya memakai kemeja atas namun bawahannya hanya tersisa CD doang tanpa rok ataupun celana pendek.

Mitha mengerutkan keningnya saat lutut Ajie yang masih dilapisi oleh jeans bergerak di titik sensitifnya, lalu tanpa sadar ia mencengkram lengan Ajie.

Seperti kerasukan hewan buas, Ajie mulai menghisap bibir Mitha, menggigit lalu kembali menghisap membuat nafsuh gadis itu sudah berada di atas ubun-ubun.

Kemudian Ajie melepaskan ciumannya lalu mencium leher Mitha. "Uhhhhh..." desahan mulai terdengar saat Ajie mencium dan menjilat leher gadis itu.

Ajie menggelitik telinga kiri gadis itu, lalu menjilati belakang telinga membuat darah dalam tubuh Mitha menjalar sampai ke atas kepalanya.

Mitha mendongak memberikan ruang agar Ajie makin bergerilya di lehernya lalu Ajie menuju ke wajah. Mata, hidung pipi kiri dan kanan tak lepas dari kecupan-kecupan dari Ajie.

Tanpa terasa kancing baju Mitha bagian atas terbuka. Membuat belahan dada gadis itu mulai terlihat saat Ajie mulai menurunkan cumbuannya ke leher bagian bawah.

"Uhhhh Ji... plisss." Desah Mitha sambil masih memejamkan matanya saat cumbuan Ajie makin kebawah.

Ajie hanya menggosok-gosokkan lengannya di atas gundukan dua buah payudara yang masih terlapis kemeja.

Ajie merasakan bahwa dibalik kemeja gadis itu sudah tak ada bra. Karena ia rasakan sangat kenyal dan lembut dibalik kemeja tersebut.

Masih dengan mata terpejam, Ajie mulai menurunkan kepalanya di bagian dada Mitha, lalu tanpa di komando dan tanpa dituntun Ajie menyentuh daging kecil memakai mulutnya. Ia menjepit daging kecil itu dari balik kemeja Mitha menggunakan kedua bibirnya membuat Mitha membuka kedua matanya. "Oughttt Ji... stttt." Desah Mitha mencoba menahan kepala Ajie.

Ajie menghentikannya, lalu ia mendongak melihat wajah Mitha yang sudah dilanda nafsuh birahi.


"Kenapa?" Pelan banget suara pria itu bertanya kepada gadis itu.

"Kenapa cium toket Mitha Ji?" Tanya Mitha dengan tatapan sendu.

"Maaf." Jawab Ajie dengan wajah memelas.

"Ajie... kan Mitha dah bilang. Jangan sayang ma Mitha." Gadis itu mengingatkan Ajie. Namun Ajie hanya menggelengkan kepalanya sambil tersenyum.

"Ajie janji... tidak bakalan sayang ataupun cinta ma kamu." Jawab Ajie pelan.

"Janji?"

"Iya..." jawab Ajie membuat Mitha tersenyum lalu mengangguk mengisyaratkan sesuatu.

Kemudian Ajie menyentuh leher Mitha, lalu perlahan-lahan ia membuka 1 kancing kemeja Mitha sehingga makin menunjukkan bongkahan payudara indah yang sebentar lagi akan mencuat keluar.

Mitha kembali memejamkan kedua matanya, saat wajah pria itu sudah mulai mendekati dadanya.

"Jiii...uhhhhh," desah gadis itu saat Ajie mulai mengusap dengan lidah tepat di tengah-tengah bongkahan payudaranya.

Mitha membantu Ajie membuka 1 kancing kemeja lalu dengan kedua tangannya akhirnya ia sendiri yang mengenyampingkan kemejanya kesamping kiri dan kanan sehingga memperlihatkan sudah dua buah payudara indah yang berukuran sedang namun padat dan juga 2 puting indah berwarna merah kecoklatan miliknya. Ajie tersenyum menatap payudara milik gadis itu.

Mereka saling menatap kemudian Mitha mengangguk sambil menggigit bibirnya sendiri sesaat sebelum akhirnya Ajie mulai menyentuh payudaranya yang tak terlapisi kemeja lagi.

"Oughhhh..." erang Mitha di iringin aliran darah naik ke otak saat Ajie mulai menghisap puting bagian kanan payudaranya.

Dengan bantuan lidah, Ajie mulai mengoyel-oyel titik paling tersensitif gadis itu. Tangan Ajie tak tinggal diam, bergerak memegang payudara sebelah kiri Mitha lalu meremas lembut membuat tubuh Mitha makin bergetar dan terlihat kepala gadis itu sudah mendongak keatas dengan posisi masih memejamkan mata.

Ajie memelintir puting kiri gadis itu menggunakan tangannya, sedangkan bibirnya masih menghisap lembut payudara sebelah kanan gadis itu.

Tubuh Mitha makin bergerak tak beraturan saat lidah Ajie mulai bergerak menggelitik putingnya. Kemudian Ajie bergantian menggelitik puting kirinya memakai lidahnya.

"Oughhttt plisss Ji... help,"

Ajie makin bersemangat saat mendengar desahan dari gadis itu.

Sepertinya Ajie masih belum puas bermain sekitaran wilayah payudara Mitha, dimana terlihat Ajie tak rela melepaskan mulutnya dari payudara gadis itu.

"Oughh Ji... Kok bisa kek gini." Desah Mitha. Erangan-erangan kecil makin intens terdengar ditelinga Ajie membuat gairah Ajie makin meningkat.

Tangan Ajie mulai turun ke bagian pusar gadis itu membuat tubuh gadis itu makin kelenjotan.

Ia menghentikan gerakan tangannya saat menyentuh ujung CD gadis itu. Kemudian tanpa di komando, Ajie mulai memasukkan jemarinya kedalam CD gadis itu.

"Plisss... ja-ng-an yah." Sayup-sayup terdengar suara serak gadis itu saat Ajie mulai memasukkan jemarinya kedalam CD gadis itu. Lalu tangan gadis itu menahan tangan Ajie membuat Ajie menghentikan gerakannya dan menarik kembali tangannya dari dalam CD Mitha.



Ajie menatap wajah Mitha.

Mitha tersenyum. "Ajie yakin mau melakukannya?" Tanya Mitha pelan.


"Hmm," jawab Ajie berdehem sambil mengangguk.

Mitha tersenyum lalu ia pun segera membuka CDnya sendiri hingga terpampanglah vagina indah dengan bulu tipis dihadapan Ajie. Sesaat Ajie menelan ludah. "Lakukan Ji."


Ajie segera mencium bibir gadis itu, lalu tangannya kembali mulai meremas bongkahan payudara Mitha bergantian.

"Mmmfhhhhh," suara Mitha tersumbat oleh mulut Ajie saat ia merasakan jemari pria itu mulai menyentuh titik paling berharga miliknya.

Ajie merasakan vagina gadis itu sangat basah saat jemarinya mulai menyentuh nya.

Biji kecil di vagina itu menjadi sasaran jemari Ajie, lalu ia pun mulai menggerakkannya membuat tubuh gadis itu mulai bergerak tak beraturan.

Tak butuh waktu lama, tubuh Mita melengkung dan bibirnya menggigit bibir pria itu saat ia merasakan orgasmenya barusan.

"Hashh...hash..." nafas Mitha naik turun begitu kencangnya saat ia baru saja melepaskan bibirnya sambil masih memejamkan kedua matanya.

Masih memakai pakaian lengkap, Ajie menggeser tubuhnya dan sabar menunggu gadis itu menormalkan keadaannya dari sisa-sisa orgasmenya barusan.

Mitha membuka mata lalu menoleh kesamping. "Kok...?" Mitha sedikit terkejut saat mengetahui Ajie masih berpakaian lengkap.

"Kenapa?" Tanya Ajie menoleh membalas tatapan gadis itu.

"Gak mau gituan yah?" Tanya Mitha yang kembali menggigit bibirnya sendiri. Sepertinya gadis itu sudah tak sabar ingin merasakan yang lebih dari pria itu. "Biar Mitha bantu yah." Lanjutnya yang sudah setengah duduk, dan Ajie hanya tersenyum saat gadis itu mulai mengusap tonjolan di balik jeans-nya.

Tanpa memberi aba-aba, Mitha segera membuka jeans dan juga CD pria itu lalu dengan dibantu oleh pemiliknya, Mitha pun melepaskan jeans beserta CD dari tubuh Ajie.

Mitha menutup mulutnya dengan tangan saat melihat batang kemaluan Ajie yang sudah berdiri kokoh dihadapannya.

"Kenapa?" Tanya Ajie yang juga ikut melihat kemaluannya sendiri.

Tanpa menjawab, Mitha mulai menyentuh batang kokoh tersebut. "Uhhhh," desah Ajie merasakan sensasi yang luar biasa.

"Besar Ji." Ujar Mitha sayup-sayup saat ia mulai mengurut batang kemaluan Ajie.

"Ought."

Mitha mulai menyentuh kepala kemaluan Ajie dengan mulutnya, kemudian ia memasukkan batang itu kedalam mulutnya membuat Ajie menggelinjang.

Slruppp...Slurppp...!!! Ajie memejamkan kedua matanya merasakan hisapan lembut di batang kemaluannya.

Mitha menjilat tiap inci kulit di kemaluan Ajie, lalu memasukkan kembali batang tersebut kedalam mulutnya.

Mitha dengan lembut mengulum batang kemaluan Ajie dengan dibantu dengan tangan kanannya memegang batang tersebut.

Batang kemaluan Ajie hanya masuk separuhnya di dalam mulut gadis itu.

"Uhhhh, Mit..." Mitha mendongak ke atas menatap wajah Ajie yang terlihat ke-enakan tanpa melepaskan kulumannya.

Slurppp...Slurppp...Slurppp...!!!


Ajie membuka kedua matanya, lalu ia bangkit untuk duduk dan menahan kepala gadis itu. "Sudah... Ajie gak tahan Mit."

"Hmm," Mitha tersenyum saat melepaskan kulumannya, namun tangannya masih mengocok lembut batang milik pria itu.

Tatapan Mitha seperti menusuk dada Ajie, kemudian Ajie menarik tubuh Mitha untuk rebahan disampingnya.

Mitha mengikuti apa yang Ajie inginkan, lalu Ajie mulai bangkit, melepas bajunya dan memposisikan tubuhnya di atas gadis itu.

Mitha menggelengkan kepalanya saat Ajie ingin mencium vaginanya. "Jangan... jorok Ji."

Ajie tersenyum dan tak menghiraukan perkataan gadis itu, ia segera menempatkan wajahnya di depan vagina milik gadis itu.

"Oughhhttttt Ji... jorok!" Pekik Mitha saat Ajie mulai mengusap vagina itu dengan lidahnya.


"Masukin aja... oughtttt," kepala gadis itu mulai bergerak ke kiri dan kekanan bergantian saat lidah Ajie mulai mengobok-ngobok liang kemaluannya.

Ajie merasakan sebuah cairan lendir yang baru saja keluar dari lubang surgawi gadis itu.

Slurppp...Slurppp...!!! Ajie menggelitik daging kecil sebesar kacang membuat tubuh Mitha makin meliuk-liuk.

"Oughttt Ji... udaaaaahhhh," erang Mitha saat tangan Ajie mulai meremas payudaranya.


Beberapa saat Ajie menghentikan pekerjaannya, lalu ia berlutut di bawah selangkangan gadis itu.

"Oughhhhhttt masukin Ji... masukin plis..." terdengar suara Mitha yang sudah tak tahan lagi. Saat Ajie mulai menggesekkan kepala kemaluannya di bibir vagina gadis itu.


Pantat Mitha naik turun dan tubuhnya makin kebawah mengikuti gelitikan kepala penis pria itu di bibir vaginanya.

Tangan kanan Ajie memegang batang kemaluannya, dan tangan kirinya melebarkan kedua paha gadis itu.

Perlahan-lahan Ajie mulai memasukkan kepala penisnya kedalam liang vagina gadis itu. Dan Mitha yang merasakan kepala penis Ajie mulai masuk kedalam vaginanya, hanya menggigit bibirnya dan keningnya mengerut menahan siksaan kenikmatan dari pria itu.

Mitha meresapi inci demi inci batang kemaluan Ajie yang mulai menerobos masuk kedalam vaginanya.

Hanya 3/4 batang kemaluan Ajie masuk kedalam liang vagina Mitha.

Ajie menahan untuk tidak bergerak dan menikmati pijatan hangat di batang kemaluannya.


"Ugggghhhh..." licin, hangat dan lembut yang Ajie rasakan saat ia menarik setengah keatas batangnya lalu menurunkan kembali.

"Oughhtttt jangannn siksa Mitha Ji..." erang Mitha saat Ajie hanya menaik turunkan pantatnya dengan sangat pelan.

Terlihat dimana Mitha sudah menggerakkan pantatnya naik turun lebih kencang dibandingkan gerakan yang Ajie lakukan.

"Santai aja..." tegur Ajie menahan pantat gadis itu. Kemudian Ajie memajukan tubuhnya dengan bertumpu menggunakan kedua tangannya.

Ajie mencium bibir gadis itu, sambil menambah tempo memompa batang kemaluannya di dalam vagina gadis itu.


Plok...Plok...Plok!!!


"Mmmfhhhhh," Ajie bermain sangat lembut, namun Mitha malah sebaliknya. Ia berusaha menaik turunkan pantatnya dengan agak cepat namun Ajie selalu menahannya.

"Oughhhtt santai aja Mit."

"Ajie jahat... Ajie jahat..." balas Mitha merengek saat bibir mereka terlepas dan Ajie masih memompa penis dalam vaginanya agak lambat.

Ajie tersenyum, lalu ia makin menambah goyangannya membuat Mitha kelenjotan. "Oughhhttttt dari tadi kek... ahhhhhhhh," erang Mitha selanjutnya.


Plok...Plok...Plok...!!!


Saat ini mereka masih bercinta dengan gaya misionaris karena gaya inilah yang menurut Ajie paling nikmat. Gaya klasik dan membuat mereka saling berpelukan sambil berciuman satu sama lainnya.

Terlihat Ajie sekarang sudah mendindih sebelah tubuh Mitha dan tangan kirinya masih bertahan menopang tubuhnya. Sedangkan tangan kanannya sudah mengusap lembut rambut gadis itu tanpa menghentikan genjotan penisnya di dalam liang kenikmatan gadis itu.

Ajie mengangkat tubuh gadis itu sedikit keatas dengan menggunakan tangan kanannya, hingga tulang pubisnya menyentuh area klitoris gadis itu. Tentu saja Mitha merasakan tambahan kenikmatan yang tak ada duanya.

Ajie menambah sensasi bercintanya agar lebih mengasyikkan, dengan merapatkan posisi kaki Mitha hingga vagina gadis itu menjadi mengencang dan makin menjepit penis Ajie dengan kuat.

"Oughtttt sayang... nikmat-nya," desah Mitha yang hampir bersamaan dengan Ajie.


Plokk...Plokkk!!!


Ajie mengangkat full tubuh gadis itu, dan membimbing Mitha untuk duduk di atas pangkuan Ajie. Sedangkan Ajie tanpa melepaskan penisnya, ia menarik kedua kakinya untuk berselonjor di atas ranjang.

Mereka saling menatap, dan kedua lengan mereka saling melingkar ditubuh masing-masing.

Mitha menaik turunkan tubuhnya, dan Ajie menarik kepala Mitha lalu melumat bibir merekah yang sedikit terbuka di hadapannya.

"Mmmhfffffffmmmm."


Mitha melepaskan bibirnya dan menggeleng-gelengkan kepalanya merasakan kenikmatan di vaginanya.

Ajie membantu memegang pinggang gadis itu biar goyangannya makin beraturan.

"Oughttttt... ampunnn sayang." Erang Mitha sambil kepalanya mendongak ke atas dan kedua matanya terpejam.


Plokk...Plokkk...Plokkk!!!

"Oughhhttt Ji... gak tahaaaaaannn." Erang Mitha kembali yang menaik turunkan pantatnya dengan kencang saat merasakan gatal di vaginanya.

Detik-detik terakhir orgasmenya akan meledak. Mulutnya terbuka, matanya melotot ke atas. Dan dadanya membusung di hadapan Ajie.

"Arghhhhhhhh... Mithaaaa nyampeeeeee...." teriakan merdu di iringi puncak orgasme gadis itu hingga tubuhnya lemas dan segera memeluk tubuh Ajie.

Ajie membelai rambut gadis itu tanpa melepaskan penisnya yang masih berdiri kokoh di dalam liang vagina yang licin.

"Hash...hash...hash." Mitha melepaskan pelukannya, lalu menatap wajah Ajie yang masih terdiam meresapi pijatan lembut dibawah selangkangannya.

"Ajie belum yah?" Tanya Mitha lembut.

Ajie hanya menjawab dengan menggelengkan kepala. "Mau lanjut?"

"Hu uh." Jawab Mitha manja.

Ajie melepaskan penisnya dengan mengangkat tubuh gadis itu lalu merebahkannya di atas ranjang.

Kemudian ia menindihnya kembali tubuh Mitha sambil memasukkan penisnya kedalam liang vagina gadis itu yang sudah terasa licin.

Pelan-pelan Ajie sudah mulai menggoyangkan pantatnya membuat tubuh Mitha kembali bergetar.


Plok...Plok...Plok...!!!

Ajie menarik kedua kaki Mitha dengan menekuk keatas. Hingga kemaluannya bisa masuk maksimal didalam vagina gadis itu.


Mitha berinisiatif meletakkan kakinya di atas bahu Ajie dengan bantuan pria itu dengan menutup rapatkan kaki gadis itu. Vagina Mitha terasa sangat sempit dan licin menyebabkan penis Ajie intens menyentuh G-spotnya dan tentu saja makin menambah kenikmatan gadis itu.

Dengan tumpuan dua tangan yang diletakkan di samping kiri kanan pantat gadis itu, Ajie memompa cepat penisnya keluar masuk di dalam vagina gadis itu.

Keset, hangat dan nikmat yang Ajie rasakan hingga membuat sekujur tubuhnya seperti tersengat listrik.

Plok...Plok...Plok...!!!

Dua payudara Mitha bergoyang dengan indah dihadapan Ajie saat ia memompa penisnya.

Mitha masih terpejam, sedangkan Ajie tak mau menyia-nyiakan menikmati pemandangan wajah pasrah dan seksi dihadapannya.

"Oughtttt Ji... Mitha pengen nyampe lagi... uhhhhkkkkk." Erang Mitha membuat Ajie makin mempercepat genjotannya.

"Sama...oughttt. bareng yah."



Plok...Plok...Plok...!!!

"Oughhttttt didalam atau diluar," Ajie masih menyempatkan untuk bertanya.

"Mitha udah aman... dalam aja."


Plok...Plok...Plok...!!! Ajie menurunkan kedua kaki Mitha lalu kembali menggenjot gadis itu dengan cepat.


"Arghhhhh nyampeeeeee...." teriak Mitha saat orgasmenya tiba membuat Ajie memeluk tubuhnya erat.

Tak lama Ajie pun merasakan orgasmenya sudah di ujung tanduk. "Arghhh... oughhhtttt."


Croot...Croot...Croot....!!! Beberapa kali Ajie menembakkan spermanya kedalam vagina gadis itu.

Mitha merasakan kehangatan saat vaginanya menampung sperma Ajie barusan.

Ajie melumat habis bibir gadis itu dan memeluknya erat. Sedangkan Mitha melingkarkan lengan dan kakinya di atas punggung pria itu.

Lama mereka bertahan dengan posisi itu, hingga penis Ajie sudah mulai kendur.

Ploppp...!!! Ajie melepaskan penisnya membuat Mitha terkejut. "Auww."

Kemudian pria itu baring bersebelahan dengan gadis itu.

Tangan Mitha bergerak ke atas dada Ajie. Sambil memejamkan kedua matanya merasakan sisa-sisa kenikmatan yang baru saja mereka raih.

Begitu juga Ajie yang sudah memejamkan mata sambil mengatur nafasnya.

Mereka bersamaan menoleh dan membuka mata. Saling menatap dan tersenyum bahagia setelah meraih sebuah kenikmatan dan tentu saja babak baru dalam kehidupan mereka.

"Makasih yah." Ujar Mitha tersenyum.

"Sama-sama... makasih juga." Balas Ajie.

Akhirnya Ajie bangkit dan berdiri lalu melangkah ke toilet untuk membersihkan tubuhnya.

Don't Give UpWhere stories live. Discover now