Chapter - 21

3.3K 42 3
                                    

National Sales Conference yang diadakan di Palace Hotel Cipanas. Dalam sebuah Ballroom yang mampu menampung sekitar 300 orang. Dalam ruangan yang lumayan besar, para panitia memilih set-up ruangan tersebut dengan Round table. Terlihat para karyawan dari seluruh Nusantara telah berkumpul disini.

Sebelum acara dimulai, para peserta atau karyawan masih terlihat berbincang-bincang di meja masing-masing.


Setiap meja sudah ter-isi oleh para peserta yang tidak se-kota atau se-daerah. Karena panitia sengaja mengaturnya sedemikian. Begitu-pun Ajie yang posisinya berpencar dengan teamnya. Ia bergabung dengan beberapa peserta yang berasal dari pulau Sumatera dan juga Jawa Barat.


Ajie menyempatkan untuk melirik ke Mitha. Dan ternyata wanita itu kebagian duduk bersama Jenny, dan juga beberapa karyawan pria yang berasal dari daerah Jawa.


Beberapa saat kemudian, acara pun dimulai.


Dua orang MC (Master Of Ceremony) membuka acara dengan memberikan kata sambutan buat para peserta National Sales Conference kali ini. Tak lupa juga, kedua MC menyebutkan satu persatu jajaran Direktur, senior Manager, para Manager dan juga seluruh staff yang hadir.

Setelah itu, MC mempersilahkan para anggota Band yang sudah stand by di atas panggung kecil yang terletak di samping panggung utama untuk mempersembahkan sebuah lagu sekaligus menandakan pembukaan acara.


Saat lagu mulai dimainkan oleh band penghibur, keceriaan dalam ruangan menikmati music yang sedang di mainkan di panggung. Saat setelah lagu selesai, acara dilanjutkan dan kedua MC kembali ke atas panggung,


MC mempersilahkan Pak Elliezer selaku CEO di group Seasoning memberikan Opening Speech.


Acara berlanjut ke sesi presentasi. Dimana semua Brand Product Manager mempresentasikan masing-masing brand productnya. Mulai dari review sales/volume, review program dan beberapa opportunity di tahun depan beserta program-program apa yang telah mereka siapkan untuk menangkap opportunity tersebut.


Hingga tak terasa, waktu Coffee Break tiba.


Ajie melangkah ke luar ballroom beserta para peserta acara untuk mengambil minuman dan cemilan yang telah di siapkan oleh pihak hotel.


Saat Ajie baru saja mengambil sebuah cangkir di salah satu meja, Mitha menghampiri-nya sambil tersenyum. "Ganteng amat yank..." Mitha berbisik, sambil melihat penampilan Ajie pagi ini.

"Udah beda yah sekarang... hihihi." Ajie hanya geleng-geleng kepala mendengar ucapan Mitha barusan.

"Team Makassar mana?" Tanya Ajie sembari mencari-cari Pak Ferry beserta team.

"Tuh mereka..." kata Mitha menunjuk beberapa orang yang sedang berjalan ke arah mereka berdua.


Ajie segera mengulurkan tangannya, saat Pak Ferry tiba. "Pak Fer..."


"Gimana kabar Ji?" Tanya Pak Ferry bersalaman dengan Ajie.


"Alhamdulillah baik Pak."

"Hei Bos... widih, bener-bener kawan kita udah berubah nih Dod." Sem, ikut berjabat tangan sambil menegur Ajie. Begitu juga Dody, salah satu SR Pak Ferry di Makassar.

Terjadilah obrolan antara team Sulawesi yang sedang berkumpul tak jauh dari meja prasmanan.

Tak lupa, Ajie ikut memanggil teamnya untuk bergabung. Lalu mereka hanyut dalam obrolan hangat, dan sesekali saling bully. Terlihat juga team Kendari dan Palu ikutan ngobrol dengan mereka.

"Wah... pada ngumpul disini yah ternyata." Pak Putu selaku ASM mereka, baru saja tiba bersama seorang pria yang perawakannya hampir sama dengannya.


"Pak Ton... ini yang namanya Ajie." Kata Pak Putu ke pria yang datang bersamanya.

"Ohh... Thanks yah Ji, udah bantu ngembangin area Putu." Ujar Pak Tono, RSM East dan juga atasan Pak Putu sambil bersalaman dengan Ajie. "Gimana? Betah di Manado?"

"Hehe... alhamdulillah betah Pak." Jawab Ajie tersenyum.

"Yah harus betah lah... tuh ada Vita dan Jenny... " kata Pak Tono bercanda sembari melirik kedua team Ajie yang sedang berdiri di samping Ajie. "Benerkan... nama kalian Vita dan Jenny?"

"Iya Pak... hehehehe," jawab Vita dan Jenny yang hampir bersamaan.



Tak lupa, Pak Tono bersalaman dengan semua team Sulawesi sesaat sebelum ia pamit untuk meninggalkan para group Sulawesi. Karena ia harus menyapa para group area lain di area coverages-nya. Seperti area Papua, area Kalimantan dan juga tentu saja Area Bali Nusra. Sedangkan untuk area Jawa Timur, karena Pak Tono berkantor di Surabaya maka sepertinya ia hanya menegur para group area Jatim dikarenakan hampir setiap hari ia bertemu dengan mereka.

Saat Pak Putu bersama team masih ngobrol. Terlihat Jenny seringkali melirik ke Ajie dengan perasaan tak menentu.


"Ji... gimana materi presentasi kamu? Dah beres gak?" Tanya Pak Putu menyela.

"Sudah Pak." Jawab Ajie.

"Goodlah... kalo gak salah, nanti sore giliran kamu presentasi." Ujar Pak Putu membuat jantung Ajie berdetak kencang. Tentu saja, ini adalah pertama kalinya untuk Ajie tampil dihadapan seluruh karyawan seasoning group. Tubuhnya seketika merasa gugup, namun Mitha yang menyadari perubahan di wajah Ajie tiba-tiba menatapnya.


Mitha mendekat...

Bersamaan suara MC di atas panggung memanngil para peserta yang masih berada di luar Ballroom untuk segera masuk kembali karena acara akan dimulai kembali.


Sesaat Mitha memegang lengan kiri Ajie sambil tersenyum. "Kamu pasti bisa sayang." Bisik Mitha memberikan kekuatan ke pria itu.

Ajie menoleh, lalu ia-pun ikut tersenyum sambil mengangguk. Setelah itu, Mitha melepaskan genggamannya, lalu berjalan lebih dulu untuk masuk ke dalam ballroom.


Suasana dalam Ballroom mulai tenang saat MC kembali menyambut mereka.


Kini MC menyebut peserta presenter lainnya. Dan sekarang giliran Trade Marketing & Execution Manager untuk presentasi.


Sekedar informasi, dimana ada perbedaan antara Brand Marketing dengan Trade Marketing.

Brand Marketing atau Brand Product Manager, disini tugasnya hanya memastikan brand productnya di terima di pasar. Berarti ia harus bekerja sama dengan divisi produksi untuk menjaga kualitas dari produk tersebut. Kemudian, mereka harus memikirkan program-program apa yang harus di buat untuk menunjang produk tersebut bisa dengan cepat berkembang di pasaran. Programnya bisa berupa Media Cetak, maupun iklan VTV.

Sedangkan Trade Marketing sendiri tugasnya menjadi seorang Snipper. Sebetulnya, antara Sales Team seperti Pak Putu dan Teamnya dengan Trade Marketing bedanya di cara eksekusi atau berperang di market.

Team Sales, adalah prajurit terdepan sedangkan Trade Marketing adalah Sniper yang membidik lawan dari jauh.

Seorang snipper harus mampu membidik dengan cermat satu peluru untuk satu sasaran, karena peluru yang disediakan untuk setiap target sangat terbatas. Dengan budget yang sudah di siapkan oleh para Brand Marketing diharapkan mendapatkan hasil promo yang optimal.


Setelah sesi presentasi dari para Marketing. Kini giliran FAM (Finance and Accounting Manager) melakukan presentasi. Seperti biasa, materi presentasi FAM lebih banyak berbicara mengenai Profit and Lose. Review NSR (Net Sales Revenue), maupun beberapa rencana kenaikan harga dikarenakan harga bahan baku-pun ikutan naik.

Tentu saja, suasana dalam ruangan menjadi ribut. Karena banyak team sales yang protes atas rencana kenaikan harga tersebut. Namun hanya sesaat, lalu kembali terdiam saat FAM menjelaskan beberapa Blind Bonus untuk para team sales di semester berikutnya.


Masing-masing Function seperti HRD, Supply Chain, bahkan IT Help Desk-pun mendapatkan jatah presentasi di atas panggung. Setelah itu, tibalah waktu untuk makan siang.



Beberapa saat kemudian...




Acara kembali dimulai dan di awali dengan beberapa lagu dari anggota band di atas panggung kecil. Kemudian, berlanjut dengan perform dance dengan tarian-tarian yang sewajarnya.

Kemudian, kedua MC kembali menyapa para tamu yang berada di dalam ruangan.

"Gimana? masih semangat?"

"Masihhhhhhh..." Jawab hampir seluruh peserta di dalam ruangan.

"Coba deh, kita test dulu." Ujar MC satunya.


"SEMANGAT PAGIIIII..." Teriak kedua MC bersamaan.

"LUARRRRRR BIASAAAAAA." Serentak semua perserta menjawab dengan teriakan.


Tibalah saatnya season presentasi sukses story dari dua orang karyawan yang memang sudah di tunjuk beberapa hari yang lalu.

Ternyata giliran pertama adalah team dari Supply Chain. Dimana mereka berhasil mengganti bahan baku salah satu produk, sehingga produk tersebut bisa tumbuh signifikan di pasaran. Dan kali ini perwakilan dari divisi Supply Chain diwakili oleh SPC Supervisor.


Kemudian, setelah team Supply Chain turun.


"Oke, sekarang kami panggil presenter kedua untuk sharing sukses storynya..."

"Kita panggilkan, Bapak Ajie Prayoga untuk naik ke atas panggung." MC memanggil nama Ajie Prayoga yang kali ini terpilih untuk mewakili team sales mempresentasikan sukses storynya baik di Makassar maupun di Manado.

Sesaat tubuh Ajie bergetar ketika mendengar namanya disebut. Ajie mulai mengatur nafasnya, untuk menghilangkan kegugupannya saat ini.

Drrrtttttt...!!! Tiba-tiba, HPnya bergetar. Ajie meraih HPnya sesaat, lalu membuka sebuah pesan masuk dari seseorang.



Don't Give UpWhere stories live. Discover now