Author pov
Renaldo menggandeng tangan evelyn untuk masuk ke salah tempat wisata alam yang begitu sejuk dan nyaman di tempati .
Pepohonan tinggi di setiap jalan menambah kesan alam yang begitu sejuk, suara burung burung yang berkicau bersahutan belum lagi angin yang selalu menghempaskan daun gugur dan juga rambut panjang Evelyn yang tak di kuncir.
Renaldo menahan lengan evelyn membuat evelyn menoleh dan mengerutkan keningnya bingung "Kenapa? Ayo kesana" Ajak Evelyn.
"Sebentar sayang" Renaldo mengambil ikatan rambut di tangan evelyn yang selalu ia jadikan gelang lalu di ambilnya seluruh rambut evelyn untuk ia ikat menjadi satu.
Sikap sederhana renaldo inilah yang membuat evelyn sangat jatuh cinta pada renaldo, sederhana memang namun kalian harus percaya bahwa ini membuat wanita bahagia.
"Selesai, kalo kaya gini muka kamu ga gatel kena rambut panjang kamu" Kata renaldo merapihkan atas rambut evelyn.
Evelyn tersenyum menatap Renaldo dengan seluruh kasih sayang yang ia punya, pelan namun pasti evelyn mengecup pipi renaldo "Terimakasih ya sayang" Ujar evelyn lembut dengan senyuman gemas miliknya.
"Ga perlu, tapi sama-sama" Kata Renaldo terkekeh, lalu kembali menggandeng lengan evelyn berjalan bersama.
Disini mereka sekarang, di taman yang terdapat danau buatan di tengahnya dengan air mancur yang nampak indah memancarkan air.
Evelyn merentangkan tangannya, membiarkan angin menerpa tubuh serta wajahnya dengan kencang.
Renaldo tersenyum, berjalan dengan pelan lalu memeluk evelyn dari belakang. Evelyn membuka matanya dan mengelus lengan renaldo yang ada di perutnya.
"Lepas ya, malu di liatin orang" Ujar evelyn lembut, takut menyinggung perasaan renaldo.
Renaldo menggeleng, malah semakin mengeratkan pelukannya pada perut evelyn "Aku ga peduli, toh ini hidup kita" Kata Renaldo enteng lalu mengecup pipi kanan evelyn.
Evelyn mendengus "Kalo mereka nganggep aku cewe murahan gimana?" rajuk evelyn.
"Ga akan! Aku yang akan maju! Gadis aku ini gadis baik-baik yang selalu aku jaga mati-matian biar ga bablas" Ujar renaldo lembut dengan tawa.
Evelyn menahan senyumnya dan menggeplak pelan lengan renaldo "Dasar mesum!"
"Tapi kamu sayang kan?"
"Sayang lah, kalo ga sayang aku udah tinggalin kamu"
Renaldo melepaskan pelukannya lalu menarik tubuh evelyn agar menghadapnya "Mau kemana kamu segala mau ninggalin aku?" Kata renaldo menatap evelyn tak suka.
Evelyn menunduk "Kamu apaan si ren, aku kan cuma bercanda!" Cicit evelyn memainkan jarinya.
"Walaupun bercanda, aku tetep ga suka ya kamu bicara kaya gitu! Awas kamu!" Ujar renaldo mendekap evelyn yang nampak takut.
Evelyn mengangguk dengan takut lalu membalas pelukan renaldo dengan erat "Jangan marah lagi ya?"
"Iya sayang, maaf ya" Kata renaldo mengecup kening Evelyn dengan kasih sayang membuat evelyn terpejam meresapi.
"Evelyn" Sapaan itu membuat mereka melepaskan pelukannya, evelyn menatap nyalang orang itu dengan tangan terkepal kuat.
Renaldo tersenyum simpul mengelus rambut evelyn sayang lalu mengedipkan matanya pada zayn dan berlalu.
"Hon-"
"Evelyn!"
Evelyn yang ingin mengejar renaldo pun akhirnya kembali diam dan menundukan wajahnya tanpa mau melihat wajah zayn yang terdapat luka lebam.
Zayn maju mendekati evelyn, tangannya terangkat meraih dagu evelyn lalu menatap dalam mata hazel evelyn dengan sayang "Kamu lihat kan?"
Evelyn mengerutkan keningnya.
"Luka ini"
"Oh tau, lalu?" Tantang evelyn dengan nyalang, zayn terkekeh ia senang setidaknya evelyn merespon ucapannya.
"Ini balasan dari dad sama pacar kamu yang kurang ajar itu!"
"Abang tuh yang kurang ajar nampar pipi aku sembarangan, udah awas ga penting banget" Ketus evelyn melepaskan tangan zayn di pipinya.
"Abang bener-bener minta maaf soal itu" Perkataan lirih zayn membuat langkah evelyn terhenti "Semuanya di luar dugaan, abang lagi emosi saat itu, malam itu yang abang butuhin ketenangan bukan malah ejekan yang semakin buat abang berang, abang minta maaf princess" Ucap zayn menatap punggung evelyn.
Evelyn menahan nafasnya, tangannya terkepal dengan kuat. Pandangannya mengabur karena air mata yang sudah menggenang "Tapi ga seharusnya abang nampar aku seenaknya kaya gitu!" Isak Evelyn, bahunya bergetar.
Zayn tersenyum simpul, berjalan cepat dan memeluk erat tubuh evelyn dengan erat "Maafin abang ya?" Suara zayn serak nampak menahan tangis, evelyn memang hidup zayn sesungguhnya.
Evelyn membalas pelukan zayn dan menangis lah mereka disana dengan senyuman yang tercipta, renaldo yang berada di balik pohon itu mengetikkan sesuatu di ponselnya.
Calon mertua
Beres dad! Semuanya sudah sesuai rencana, evelyn dan zayn sudah baikan!
Renaldo menaruh kembali ponselnya lagi, lalu tatapannya mengarah pada kedua manusia yang masih saling berpelukan .
Zayn melepaskan pelukan mereka lalu menghapus air mata evelyn "Maafin abang kan?"
Evelyn mengangguk dengan wajah manjanya, membuat zayn menciumi wajah itu dengan brutal "Ahahah, geli abang" Rengek evelyn mendorong wajah zayn.
Zayn tersenyum dengan sangat sumringah, menatap evelyn lama "Abang ga akan melakukan hal bodoh itu lagi, tapi kamu harus janji ga akan buat abang merasa tersudutkan. Oke?"
Evelyn nampak berfikir dan tak lama ia mengangguk dengan senyuman .
Mereke kembali berpelukan "Abang sayang sama evelyn" Kata zayn mencium pucuk kepala adik tersayangnya.
"Evelyn sayang juga deh sama abang" Kata evelyn mengandung tawa.
---
KAMU SEDANG MEMBACA
Baby Evelyn ✔️
RomanceHanya tentang Evelyn dan kesayangannya . Revisi ✔️ Tamat, 18 Oktober 2020 ✔️ Mohon maaf bila masih ada kekurangan dalam pemilihan kata, didalamnya memang memakai kata yang cukup baku