24 (Menuju akad)

7.1K 365 16
                                    


1 minggu berlalu

Sejak lamaran itu terjadi, evelyn dan renaldo semakin lengket dan rasa memiliki satu sama lain semakin kuat.

Setelah lamaran, evelyn tinggal dirumah orang tuanya. Permintaan renaldo, takut gadisnya kenapa-napa jika di apartemen sendirian. Biasa mau nikah, menghindari hal yang tidak di inginkan.

Keluarga bigael hanya menuruti, dan membiarkan putri mereka tinggal di mansion megah mereka sampai hari H datang.

Sekarang evelyn ada di ruang santai, sedang sibuk mengetik sesuatu di handphone nya. Ya, mengurus segala persiapan pernikahan mereka.

Ga semuanya si, karena renaldo dan keluarga besar ikut adil dalam membantu persiapan pernikahan renaldo dan evelyn.

"Oke selesai!"

Senyuman cantiknya mengembang, bagiannya dalam mengurus pernikahan nya dengan renaldo sudah beres, senang sekali.

Menaruh handphone miliknya di sofa, lalu mengambil toples berisi cemilan kesukaannya di atas meja, dan memakannya.

Dari arah luar datanglah Zayn yang memakai pakaian casualnya, berjalan kearah evelyn.

"De" Panggil zayn

Evelyn menoleh "Kenapa?"

"Kirim file undangan kamu dong via whatsapp ke abang, buat kirim undangan online ke temen-temen abang" Jelas zayn, kini duduk di samping evelyn.

"Temen-temen abang?"

"Iya, kan semua temen-temen abang ga ada yang ga kenal sama kamu" Kata zayn, sambil mengambil cemilan yang sedang evelyn makan.

"Iya tau, aku lupa mau kirim"

"Yaudah kirim sekarang"

Evelyn mengambil handphone miliknya lagi, dan memberikan toples yang ia peluk pada zayn.

"Udah tuh"

Kembali menaro ponselnya dan nenarik lagi toples yang tadi ia berikan pada zayn.

"Okay" Kata zayn, mengecek handphone nya.

"Abang" Panggil evelyn, matanya menatap lurus ke arah televisi besar yang tidak menyala.

Zayn yang sedang mengecek undangan evelyn pun hanya menoleh sekilas "Apa?"

"Kak selena juga abang-"

"Iya, abang undang" Sela zayn.

Evelyn tersenyum tipis, tidak masalah sebetulnya. Hanya ingin bertanya, dan bersyukur bahwa zayn dan selena masih berkomunikasi.

"Kamu ga masalah kan?" Tanya zayn, yang kini menatap evelyn sepenuhnya.

Evelyn menaro toplesnya pada meja, lalu menatap zayn balik dengan senyum manis yang ia suguhkan.

"Tentu, sama sekali ga keberatan"

Zayn tersenyum, mengacak rambut evelyn gemas "Lagian, kalo di undang pun belum tentu dia akan dateng kan" Kata zayn, lalu bangkit dari sofa meninggalkan evelyn.

Senyum evelyn luntur kembali "Nyatanya, mereka belum baik-baik aja"

Menatap punggung zayn yang menjauh, tersenyum kecil, evelyn menyiratkan kepercayaan pada dirinya sendiri.

"Semoga dengan ini, dia akan kembali bang"

---

Renaldo, laki - laki itu menarik dasinya dan menyimpannya dalam mobil.

Baby Evelyn ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang