Author pov
Evelyn duduk dengan manis sambil memamerkan senyumannya kepada kedua pria tampan yang sedang asik mengobrol.
"Udah selesai?" Zayn sedikit merapihkan rambut Evelyn kebelakang telinga, Evelyn memang duduk di samping zayn dan renaldo berada di sebrang mereka.
Evelyn hanya mengangguk dengan lucu membuat zayn mencubit gemas pipi evelyn pelan, membuat evelyn terkekeh kecil .
"Makanan aku udah siap kan?" Kini mata evelyn beralih pada kekasih tampannya.
Renaldo mengangguk lalu bangkit mengambil sarapan evelyn yang sudah ia tata dengan unik, Renaldo selain tampan juga kaya raya dan jago dalam hal berbisnis ia juga pandai memasak.
"Silahkan sayang-nya Renaldo"
Evelyn tersenyum mengecup tangan renaldo dengan penuh perasaan, membuat Renaldo mengelus rambut evelyn sayang "Makasih banyak yaa love" Lalu evelyn memulai sarapannya dengan lahap dalam diam, ia sangat mematuhi aturan; tidak mengobrol selagi makan.
Renaldo kembali duduk di tempatnya memperhatikan kekasih manjanya makan sudah membuat ia kenyang, walaupun tadi ia sempat sarapan dengan sisa nasi yang lebih.
Zayn sibuk dengan ponselnya, entah apa yang ia lakukan namun wajahnya sangat serius dengan layar datar yang canggih itu.
"Kantor bang?"
Zayn mendongak sekilas "Hm?"
"Itu lo lagi ngurusin kantor?" Renaldo bertanya sekali lagi seraya memakan kacang polong yang tersedia di meja makan.
"Iyanih, nanggung" Tanpa menoleh zayn menjawab, membuat Renaldo merasa jengah.
"Entaran napa si bang, ngumpul dulu sama gue sama Evelyn, weekend nih" Renaldo memang paling tak suka kalo ada salah satu dari bagian keluarganya yang sibuk sendiri saat weekend apalagi itu urusan kerja maupun pendidikan.
Zayn terkekeh pelan melihat sikap renaldo "Bentar, janji gue! Lagian manja banget lo"
Renaldo hanya mendengus tak mau menanggapi dan menoleh pada evelyn yang baru saja sendawa tepat ketika ia selesai minum.
"Kenyang?" Tanya Renaldo tersenyum manis.
Evelyn mengangguk dengan senang seraya mengusap perutnya yang rata tanpa lipetan "Banget, makasih ya! Masakan kamu emang selalu the best" Puji Evelyn tulus sambil menampilkan dua jempolnya .
"Terimakasih kembali sayang, kalo kita udah nikah juga aku pasti akan buatin masakin apapun yang kamu mau" Renaldo berucap seraya mengambil piring kotor Evelyn lalu mencucinya, Evelyn yang melihat itu mengucap syukur tanpa henti, kaya beruntung aja gitu
"Awas kalo kamu boong!" Rajuk evelyn, pura-pura. Menahan jutaan kupu-kupu yang terasa terbang dari perutnya.
Renaldo kembali ke tempat Evelyn duduk, kini ia berdiri di samping gadisnya "Ga akan ingkar dong sayang!"
Evelyn memeluk renaldo dari samping dengan manja "Renaldo cuman milik evelyn kan?"
"Bukan tuh" Celetuk zayn yang sudah tak lagi bermain handphone.
Evelyn mendelik kesal lalu mengeratkan pelukannya dan menatap renaldo dengan sendu "Iya kan ren?" rengek Evelyn.
Baru renaldo akan membuka mulut lagi-lagi zayn memotongnya "Bukan evelyn, dia masih milik keluarganya juga!" Ledek zayn terkekeh geli melihat sang adik yang sudah menekuk wajahnya kesal.
Renaldo menggelengkan kepalanya, lalu mengelus rambut gadisnya lembut "Abangnya tuh suka ngeledek, kesel!" Rajuk Evelyn hampir menangis.
"Yaampun, ngga baby! Iya aku milik kamu, hanya milik kamu. Begitupun sebaliknya!" Renaldo mengecup pucuk kepala evelyn.
KAMU SEDANG MEMBACA
Baby Evelyn ✔️
RomansaHanya tentang Evelyn dan kesayangannya . Revisi ✔️ Tamat, 18 Oktober 2020 ✔️ Mohon maaf bila masih ada kekurangan dalam pemilihan kata, didalamnya memang memakai kata yang cukup baku