Pukul tujuh malam,
Gedung mewah milik keluarga bermarga Al-khatiri ini sudah ramai di penuhi tamu undangan maupun media.
Mobil-mobil mewah sudah terparkir dengan sangat rapih di parkiran, mengkilat dan terlihat mahal, jelas bukan 'orang biasa' yang datang di acara resepsi pernikahan Renaldo dan Evelyn ini.
Gelak tawa, guyonan, serta canda berbaur jadi satu menjadi warna indah dalam gedung, dimana resepsi di adakan.
Evelyn, dengan gaun hijau sage kalemnya sudah duduk dengan anggun di bangku khusus pengantin. Wajahnya di poles dengan sangat apik oleh makeup namun tidak norak bila di pandang.
Renaldo sendiri, menggunakan tuxedo hitamnya, terlihat begitu tampan dan menawan duduk di samping evelyn.
Senyum keduanya tidak pernah luntur, terlihat sekali bila mereka sangat bahagia luar biasa.
"Sayang?"
Renaldo yang sedang mengutak-atik handphonenya menoleh "Ya baby?"
"Udah dong main handphonenya" Jengah evelyn.
Renaldo nyengir, naro handphone-nya ke dalam saku "Iya, maaf ya-"
"Ada apa emang?"
"Huh?"
"Dari tadi main handphone, ada apa emang?"
Renaldo ngelus pipi chubby mulus istrinya "Ga ada, cuma cek beberapa email aja. Ada beberapa temen aku diluar negeri yang berhalangan hadir, jadi ngabarin lewat email" Jelas renaldo, tersenyum.
Evelyn yang mendengar penjelasannya pun tersenyum, mengangguk "Okay"
Renaldo senyum, cium pelipis istrinya. Evelyn tersenyum malu-malu, memalingkan wajahnya. Astaga, kamera bahkan menyoroti mereka sejak tadi.
"Hai" Sapa seseorang.
Keduanya menoleh "Venya.." gumam keduanya.
Venya, dengan dress putih cantiknya, berdiri di depan kedua mempelai, tersenyum sambil membawa buket bunga mawar putih besar di tangannya.
"Hng, congratulations guys" Kata Venya, mengeratkan pegangannya pada bunga yang ia pegang, gemas sekali melihat kedua pengantin.
Evelyn berdiri, tersenyum "Terima kasih Venya, aku fikir kamu ga dateng"
Venya tersenyum "Ga mungkin aku ga dateng, ini buat kalian" Venya menyodorkan bunganya, di berikan pada evelyn.
Evelyn tersenyum, mengambilnya dan menaruhnya disamping panggung pelaminan, dimana terdapat banyak tumpukkan buket bunga, disusun dengan rapih.
"Thankyouuu" Kata evelyn
Venya mengangguk, senang.
Renaldo cuma diem, liatin interaksi keduanya. Adem liat keduanya akur gini, setelah masalah yang pernah mereka lewati.
"Ren, gue mau meluk istri lo, boleh kan?"
Renaldo terkekeh "Boleh, asal ga lo ambil aja"
"Gila lo! Lo pikir gue lesbi?"
Evelyn dan renaldo tertawa
"Santai aja kali, ngegas mulu lo!"
Venya cemberut "Lagian" Terus natap evelyn, rentangin tangannya "Evelyn.."
Evelyn tersenyum, melangkah sedikit dan memeluk tubuh venya "Hiks, selamat yaaa.."
Evelyn mengangguk tersenyum "Makasih yaa, duh jangan nangis"
KAMU SEDANG MEMBACA
Baby Evelyn ✔️
RomanceHanya tentang Evelyn dan kesayangannya . Revisi ✔️ Tamat, 18 Oktober 2020 ✔️ Mohon maaf bila masih ada kekurangan dalam pemilihan kata, didalamnya memang memakai kata yang cukup baku