12 (Manjanya evelyn)

9.7K 387 6
                                    

Author pov

"Abang~" Rengek evelyn yang entah sudah keberapa kali, zayn yang baru turun dari membersihkan diri pun dengan tergesa menghampiri.

"Apa, kenapa?" Tanya zayn panik duduk di samping evelyn yang sedang menunduk menahan rasa kecewanya "Kenapa baby?" tanya zayn lagi khawatir, zayn mengangkat wajah evelyn.

Evelyn mengerucutkan bibir sexynya, kesal. Namun jatuhnya malah terlihat sangat menggemaskan sehingga zayn menciumi wajah evelyn.

"Aaaaaa~" Rengek evelyn kesal, memberontak dalam kecupan zayn, zayn tersenyum dan mengelus wajah menggemaskan evelyn.

"Kenapa?" Lagi, tanya zayn dengan suara lembut dan dalam miliknya yang membuat evelyn tak mampu untuk tak menjawab.

"Renaldonya lama huhu" Manja-nya membuat zayn mati matian tak membawa evelyn kedalam pelukan hangat miliknya.

Dengan sangat lembut zayn membawa evelyn pada pangkuan miliknya, evelyn hanya menurut dan menyembunyikan wajah pada perpotongan leher zayn yang wangi.

"Sabar evelyn, renaldo di jalan mungkin" Kata zayn mencoba menenangkan dengan mengelus punggung evelyn sayang.

"Tapi ini hampir satu jam dari jadwal dia makan siang abang, lama banget" Evelyn mengeratkan pelukannya pada bahu tegap zayn.

Zayn hanya tersenyum sangat manis melihat bagaimana adik perempuan begitu menanti sang kekasih konyolnya itu, zayn sangat menyayangi Evelyn lebih dari siapapun dan kalian harus tau persaudaraan adik-kaka kandung mereka sedikit berbeda dari kebanyakan.

"Makan dulu yuk?" Ajak zayn mencium rakus aroma yang menguar dari rambut lebat panjang dan halus milik Evelyn.

Evelyn hanya menggeleng kan kepalanya "Mau di suapin~" rengeknya.

"Iya, ayo sama abang"

"Engga, maunya sama Renaldo" Evelyn kekeh dengan merengek kesal dan menggoyangkan kakinya.

Zayn menghela nafasnya dan mencoba melepaskan pelukan evelyn pada bahunya lalu menatap netra hazel milik Evelyn.

"Sayang, renaldo takutnya lama. Makan sama abang dulu ya?" Bujuk zayn di balas gelengan tegas dari evelyn .

"Yaudah, abang mau masak dulu. Sekarang kamu duduk tenang di sini ya" Ujar zayn memindahkan evelyn di sebelahnya lalu merapihkan rambut evelyn "Tunggu, abang yakin renaldo pasti sampe sebentar lagi" Zayn mencoba menyemangati adiknya itu.

Evelyn hanya menghela nafas bosan, dan mengangguk malas "Iyaaa" Jawabnya malas.

Zayn tersenyum dan mencium bibir evelyn singkat sebelum berlalu ke arah dapur untuk masak dan mengisi perutnya yang sedari tadi bersuara.

Tiga puluh menit, zayn sudah kembali dengan makanan sederhana yang ia masak dengan tangan nya sendiri.

Ya, zayn memang bisa memasak walaupun tak begitu pandai.

Evelyn menelungkup kan wajahnya pada lipatan tangannya, posisinya sedang tengkurap di sofa ruang tengah.

Zayn menggeleng dan tersenyum maklum, tanpa mau repot bertanya yang pasti akan mendapat jawaban yang sama dari sang adik ia lebih memilih duduk dengan tenang sambil menonton televisi dengan duduk di karpet berbulu di bawah sofa.

Tak lama kemudian, setelah beberapa suap nasi masuk ke dalam mulut zayn, bel apartemen evelyn bunyi, membuat zayn menoleh pada pintu lalu pada evelyn yang sudah berdiri siap membuka pintu dengan muka ganasnya, yang terkesan menggemaskan.

Zayn terkekeh dan lebih memilih melanjutkan makannya.

Evelyn menatap tajam seorang pria tampan yang sedang berdiri tegap di depannya dengan senyuman yang selalu menawan.

Baby Evelyn ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang