5 (Hanya karena seorang selena)

17.2K 650 18
                                    

Author pov

Mobil sport hitam mengkilat itu memasuki kawasan perumahan elit di Jakarta.

Mansion yang menyerupai istana kerena dinding penyangga yang tinggi juga yang paling menonjol di antara yang lain itu adalah mansion keluarga Bigael.

Renaldo membukakan pintu untuk Evelyn, Evelyn tersenyum dengan senang lalu menggandeng lengan renaldo untuk ikut masuk kedalam mansion keluarga nya.

"Seneng ga?" Tanya renaldo sambil berjalan untuk sampai di pintu utama mansion Stefano bigael.

"Seneng banget, apalagi yang tadi kita balapan kuda! Kapan-kapan kesana lagi ya?" Mata Evelyn berbinar sangat bahagia mengingat kegiatan yang ia dan renaldo lakukan selama di bandung tadi.

"Pasti sayang!" Jawab renaldo mengelus rambut panjang Evelyn.

Seperti biasa pintu mansion yang megah itu langsung terbuka otomatis ketika kamera kecil di sudut dinding mengenali wajah evelyn, canggih memang.

"Hallo, evelyn nih mom!" Teriak evelyn mendapat jeweran pelan dari renaldo.

"Ga boleh teriak kaya gitu, tenggorokan kamu nantinya sakit"

Evelyn menekuk wajahnya "Iya" Cicitnya pelan merangkul lengan renaldo erat.

Renaldo mengecup pucuk kepala evelyn dengan sayang lalu tak lama muncul Stefano juga Marshanda yang saling merangkul mesra.

Evelyn melepaskan rangkulannya dan berlari ke arah sang daddy lalu memeluk daddynya erat, bahkan sampai stefano mengangkat evelyn dan menggendong nya seperti koala.

"Wohoo, sebegitu rindu hm?" tanya stefano mengelus bahu evelyn sayang.

Evelyn menatap wajah tampan daddynya lama lalu mengecup seluruh wajah sang daddy dengan gemas, membuat stefano tertawa geli.

"Hanya daddy yang mendapat pelukan darimu sayang?" Rajuk marshanda membuat evelyn turun dari gendongan stefano dan beralih memeluk sang mommy hangat.

"I miss you princess" Lirih marshanda menahan air matanya, ia begitu merindukan putrinya yang super manja ini.

"Jangan menangis mommy ku yang cengeng, aku akan menginap semalam disini" Kata evelyn dengan suara riangnya membuat yang lain terkekeh.

"Baiklah, mommy sudah buat masakan kesukaan kamu sama abang zayn"

"Really? Wohoo, aku sangat senang. Terimakasih" Jerit evelyn tertahan lalu mencium seluruh wajah Marshanda yang masih cantik.

"Udah udah, kasian Renaldo tuh di diemin" Intruksi stefano membuat kedua wanita itu meringis pelan.

"Maaf ya sayang, tante suka lupa!" Ringis marshanda mengelus bahu renaldo pelan.

"Tidak masalah tante"

Marshanda tersenyum, renaldo masih sama; Pengertian dan dewasa

"Yaudah kalian duduk dulu aja di taman belakang, atau ngga ruang tamu ya tante buatin minum dulu" Marshanda berlalu ke arah dapur tanpa menunggu balasan dari renaldo yang pasti akan menolak.

Renaldo mengangkat bahunya acuh seraya terkekeh pelan

"Selalu seperti itu kan boy?" kata stefano tertawa.

Renaldo dan evelyn ikut tertawa "Iya om, tante memang sangat tau sifat renaldo kan?" Kata renaldo merangkul pinggang evelyn.

Stefano yang melihat itu tersenyum simpul, kakinya melangkah ke arah renaldo lalu memukul-mukul pelan bahu renaldo "Cepatlah kalian menikah, jangan macam-macam pada putriku sebelum kalian sah, understand?"

Baby Evelyn ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang