Author pov
"Ya boleh ya?"
"Tidak Evelyn!"
"Abang mah~, renaldo boleh kan honey?"
Renaldo membuang nafasnya dengan kasar, ini sudah kesekian kalinya gadisnya berdebat dengan zayn juga merengek menginginkan sebuah ice cream di kedai depan taman.
Iya, setelah adegan tangis-menangis yang sedikit mendrama, zayn dan Evelyn juga renaldo berkumpul di bangku taman sampai Evelyn melihat kedai ice cream di sebrang jalan lalu jadilah kini ia merengek pada zayn maupun Renaldo agar mau menuruti.
Evelyn mengerjapkan matanya dengan pipi yang di kembungkan sehingga bibirnya sedikit maju ke depan, renaldo menghela nafas berat lalu mengangkat bahunya tanda menyerah membuat evelyn menjulingkan matanya ke arah zayn yang menatap tajam Renaldo.
"Hanya satu, tidak masalah kan?" Kata renaldo tersenyum .
Zayn memutar bola matanya "Tapi lo ga tau kan? Evelyn kalo udah sekali makan ice cream bakalan keterusan" Jelas zayn duduk di bangku taman dengan memejamkan matanya.
"Engga ko, aku janji deh sekarang cuma satu. Tapi abis itu nanti abang temenin aku bobo ya?" Tanya Evelyn memeluk leher zayn dari belakang dengan manja.
Renaldo yang melihat tingkah evelyn hanya mengulum senyumnya berusaha sabar karena gadisnya asik dengan sang kaka.
"Fine evelyn" Pasrah zayn.
Evelyn melebarkan senyumnya dengan perasaan bahagia ia mengecupi seluruh wajah zayn dengan gemas "Terimakasih abangku sayang" Ucapnya dengan riang.
Zayn mengacak rambut evelyn "Yaudah sana sama renaldo beli ice cream" suruh zayn langsung di patuhi oleh evelyn.
Evelyn merangkul lengan renaldo dengan sangat manja "Ayo honey"
"Kiss me sayang" Pinta renaldo.
Zayn mendelik malas menatap renaldo yang modus minta cium-cium gitu sama adiknya.
Evelyn mencium bibir renaldo dengan singkat lalu melepasnya "Sudah kan? Ayoo" rengek evelyn menarik tangan renaldo.
"Bang gue beli ice cream dulu ya" kata renaldo pamit pada zayn.
"Gue nitip adek gue ya. Gue masih ada urusan di kantor" Zayn bangkit dari bangkunya berjalan ke arah mereka lalu mengecup kening evelyn sayang "Jangan nakal, ren jangan di manjain banget Evelyn nya" Peringatan dari zayn di jawab acungan jempol serta senyum lebar dari renaldo.
"Bang zayn hati-hati ya di jalan!"
"Siap princess!"
Zayn berlalu sedangkan renaldo dan evelyn kembali berjalan ke arah sebrang di mana kedai ice cream berdiri.
Evelyn tersenyum sangat manis pada renaldo "Kamu yang antri ya sayang, aku tunggu di pojok sana" Evelyn menunjuk kursi yang terdapat di pojok ruangan.
Renaldo tersenyum kecil mengacak rambut evelyn dengan gemas "Boleh, tapi nanti cium aku ya?" Tawar renaldo dengan tengil.
Evelyn membuang nafasnya dengan kasar "Modus" Ketusnya lalu detik berikutnya ia tersenyum "Oke deh, gampang itu mah!"
Renaldo terkekeh "Siap, tunggu ya manis!"
Sambil menunggu renaldo yang memesan ice cream, evelyn menyibukkan diri dengan salah satu aplikasi sosial media di handphone canggih miliknya.
"Ini sayang" kata renaldo memberikan aku sebuah cup besar ice cream.
Mataku berbinar "Wahh besar, tumben" Kataku, memakan ice cream dengan penuh rasa.
"Biar kamu ga minta nambah"
"Iya ga akan nambah, makasih honey!"
"Sama-sama sayang" Kata renaldo mengacak gemas rambut evelyn sebelum akhirnya mencium pipi gadisnya dengan lembut.
---
Evelyn dan renaldo kini sedang di dalam mobil, hanya duduk sambil memandang jalanan juga taman yang semakin siang semakin ramai.
Evelyn menghembuskan nafasnya dengan bosan, renaldo malah asik dengan ponselnya entah apa yang ia lakukan. Evelyn mengambil satu tangan renaldo lalu mengecupinya dengan lembut dengan mata terpejam, meresapi.
Renaldo tersenyum kecil "Bentar ya, tanggung" katanya lalu fokus lagi pada ponselnya, membiarkan evelyn menciumi tangannya.
Evelyn terus menciumi punggung tangan renaldo sampai akhirnya menempelkan di pipi kirinya, renaldo menaruh ponselnya di saku celana bahannya lalu mengelus rambut evelyn dengan lembut.
"Kenapa, bosen ya?" tanya renaldo di jawab anggukan manja oleh Evelyn, renaldo terkekeh "Mau kemana?"
Evelyn mendongak, menatap renaldo dengan binaran mata yang lucu "Beneran boleh minta jalan-jalan?!" pekik tertahan Evelyn.
Renaldo mengangguk dengan pelan, seyuman tampan tersungging di bibir manis milik Renaldo "Princess nya renaldo mau kemana?"
"Kebun binatang" Spontan evelyn.
Renaldo mengerutkan keningnya "Tumben, ngapain kesana? Cuma liatin binatang doang" Ujar renaldo menggenggam lengan evelyn.
Evelyn mengerucutkan bibirnya kesal "Aku mau kesana tapinya honey" rengek evelyn.
Renaldo menghela nafasnya, jika sudah merengek begini apa yang harus ia lakukam selain menuruti?
"Fine, kita kesana baby!"
"YEY, makasih calon suami tampan kuu" Teriak evelyn tertahan mengecup pipi renaldo dengan penuh kasih sayang.
Renaldo tertawa geli "Sudah cukup sayang, sama-sama! Apapun, asal kamu ga marah" kata Renaldo.
Evelyn tersenyum dengan manis lalu kembali duduk dengan benar "Kalau begitu, let's go!"
Renaldo terkekeh pelan melihat tingkah gadisnya yang sangat menggemaskan. Tak lama mobil renaldo berjalan menjauhi taman dan siap mejelajah jalanan ibu kota untuk menuju kebun binatang keinginan gadisnya.
Renaldo menoleh pada evelyn yang sibuk berceloteh dengan ria di dalam mobilnya sambil berjoget, ia tersenyum dengan manis.
'Tuhan, selalu jaga gadis ini untuk hamba. Dan jika bisa, aku mohon jadikan ia memang jodohku, amin'
----
Bagaimana bagian ini?
Ayo sertakan komentar membangun kalian di kolom bawah ya! Maaf sedikit 😊🙏
See you next part!
💙
KAMU SEDANG MEMBACA
Baby Evelyn ✔️
Roman d'amourHanya tentang Evelyn dan kesayangannya . Revisi ✔️ Tamat, 18 Oktober 2020 ✔️ Mohon maaf bila masih ada kekurangan dalam pemilihan kata, didalamnya memang memakai kata yang cukup baku