18 • Sosis Solo

10.5K 1.7K 94
                                    

——

Kalo kalian punya temen yang hobinya ngeberisikin kelas kayak Na Jaemin, mending dijual aja deh di shopee. Soalnya ngeselin pake banget.

Coba aja deh bayangin. Anak cewek kan lagi pada nonton film karena ini jam istirahat, seorang Na Jaemin dengan isengnya malah mainin mouse wireless dan dia kendaliin dari belakang anak-anak. Bikin yang nonton jadi bingung karena layarnya ganti-ganti sendiri.

Jaemin bisanya cuma nyengir, terus kabur abis diteriakin sama anak cewek. Aku yang lagi makan hampir aja keselek kan karena liat ekspresi anak cewek yang super keheul sama Jaemin.

"Jaemin dari kelas 10 emang pikasebeuleun." Celetuk Siyeon di sampingku. Aku, Siyeon, sama Jeno lagi makan di mejaku. Jeno duduk di depan Siyeon, ngadep ke cewek itu sambil disuapin. Dianya mah gak bawa bekel, nyomot dari ompreng aku soalnya Siyeon gak mau makanannya diganggu gugat.

"Tapi Jaemin lucu tau, rame orangnya."

"Iya rame banget ampe pengen gue masukin petasan mulutnya biar makin rame." Kata Haechan yang tiba-tiba dateng terus duduk di samping Jeno, madep ke aku persis kayak yang Jeno lakuin sekarang. Tapi bedanya cowok ini bawa bekel sendiri, terus buka bekelnya.

"Mulut lo juga sekalian masukin petasan." Celetuk Jeno terus nyuap makanan dari Siyeon.

"Idih suap-suapan kayak anak bagong." Aku ketawa denger omongannya Haechan. Cowok itu udah mulai makan bekelnya sekarang.

"Mau gak?" Tawar dia ke aku.

"Apa itu?"

"Sosis solo."

"IH ANJIR MAU." Kata Siyeon terus nyomot sosis solo di omprengnya Haechan. Jeno juga gitu, untungnya Haechan bawa agak banyak.

"Sosis solo buatan Bunda Lee emang terdaebak!" Kata Siyeon sambil makan.

"Mau gak nih? Bunda yang bikin."

"Rasanya kayak apa? Aku belum pernah makan."

"Enak. Cobain deh. Aaaa." Haechan ngarahin sendoknya ke aku, dan aku nerima suapan dia.
Baru gigitan pertama dan aaaaa ini beneran enak!

"Enak." Kata aku sambil ngunyah.

"Mau lagi gak?" Aku ngangguk. "Et gak boleh, ntar abis."

"Pelit. Ngapain nawarin."

"Di rumah banyak."

"Kan maunya sekarang."

"Kerumah aku aja ayok, sekalian."

"Sekalian apa?"

"Sekalian kenalan sama calon mertua."

Aku hampir aja keselek denger Haechan ngomong gitu. Makanya aku langsung minum.

Jeno di sebelah Haechan langsung mukul belakang kepala cowok di depanku ini sambil bilang, "Udah punya cowok, blegug."

Siyeon noleh ke aku pake muka kaget. "LO UDAH PUNYA COWOK????"

"Berisik ih." Aku nyenggol lengannya Siyeon sambil ngeliatin Haechan yang lanjut makan lagi. Cowok itu kayak gak peduli dan bener-bener langsung fokus sama makanannya. Tapi kok... ini malah jadi akunya yang ngerasa gak enak sama Haechan?

Makanya aku coba cairin suasana dengan ngehadep ke Haechan lagi.

"Haechan aku mau lagi." Kata aku.

"Apa? Sosisnya? Nih."

"Bukan. Aku mau ke rumah kamu, ketemu Bunda."

"Yaudah ayo."

"Kapan?"

"Pulang sekolah aja."

"Yes!"

"Seneng amat?"

"Kan mau makan sosis solo."

"Katanya mau ketemu Bunda?"

"Oh iya itu juga."

Haechan ketawa. "Semerdeka kamu aja daaah."

Kita lanjut makan lagi but wait- Lee Jeno, liatinnya biasa aja dong?

Kita lanjut makan lagi but wait- Lee Jeno, liatinnya biasa aja dong?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


——


Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.





Galak banget ya Jeno.

Thank You; Lee Haechan ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang