41 • Kabar Haechan Saat ini

10.3K 1.6K 523
                                    

Pokoknya bakal terjawab di part ini ehehehe

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pokoknya bakal terjawab di part ini ehehehe.

Kalo di pertengahan mau sambil play lagu yang di mulmed, boleh banget loh biar makin makin. Selamat membaca!

























°°°



Perumahan WAYV No.97.

Rumah dengan cat berwarna putih dan banyak tanaman di depannya.

Aku merhatiin nomor rumah, dan ciri-ciri yang Jeno kirim di chat kemarin. Ngehela nafas sebentar, aku mutusin buat turun dari mobil dan jalan ke arah gerbang.

Kalo diliat dari rumahnya sih emang tipe Bunda banget. Banyak tanaman, walaupun kayaknya lagi gak ke urus karena aku liat ada beberapa tumbuhan yang mati.

Aku megang pager siap-siap mau buka, terus tarik nafas dalem-dalem. Inget ya Ay, apapun yang bakal terjadi, lo harus bisa nerima.

Entah Haechan masih dengan perasaan yang sama atau nggak, entah Haechan udah nikah atau belum, entah Haechan udah punya anak at— ah gak usah dilanjutin. Apapun itu, Aya harus terima.

Kesini bukan cuma buat ketemu Haechan, tapi buat ketemu Bunda dan yang lainnya. Okay.

Aku akhirnya masuk, jalan ke arah pintu dengan hati yang deg-degan setengah mampus.

Knock knock!

"Assalamualaikum. Permisi!"

Gak ada jawaban.

Knock knock!

"Assalamualaikum—"

Cklek.

Pintu ke buka, ada cewek berdiri di sana. Bukan Bunda.

"Waalaikumsalam. Cari siapa ya?" Cewek ini ngeliatin aku dari atas sampe bawah. Ekspresinya bingung.

"Ini rumahnya Bunda Wendy?"

"Iya bener ini rumahnya Bundaku. Cari siapa ya?"

Huft.

Aku senyum, terus ngehela nafas lega. Aku kemudian sadar kalo ternyata cewek di depanku ini tuh Aecha. Dulu masih kecil banget, sekarang udah sebesar ini. Cantik.

"Ini Aecha ya?" Tanya aku.

Muka dia kaget, "Eh kok Teteh tau nama aku?"

Aku ketawa, "Aku Ay—"

"Dek, siapa yang dateng?" Seseorang motong pembicaraan aku.

Aku denger suara Bunda dari dalem, kayaknya sih lagi jalan mau keluar. Dan gak lama bener aja, Bunda keluar sambil kuncir rambut.

Aku senyum, sedikit mau nangis karena Bunda gak banyak berubah, cuma beberapa garis mukanya aja yang nandain kalo Bunda nambah tua.

"Bunda...." Panggil aku.

Thank You; Lee Haechan ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang