+ Bonus Chapter . 2

10.8K 1.5K 170
                                    

°°°

Aku meriksain seluruh isi koper Haechan karena besok aku dan dia harus udah balik ke Indo. Isi kopernya bener-bener aku periksain semuanya sampe cowok ini ngedumel, "Udah Naaay sumpah udah aku bawa semuanya gak ada yang ketinggalaaan."

"Suuut diem, ini amanat dari Bunda, tau!" Aku selesai meriksain dan seketika aku sadar isi koper Haechan jadi berantakan lagi. "Yah..."

"Ish kan kamu maaaah." Haechan ngerengek, dia guling-gulingan di atas kasur.

"Y-ya maaf, Chan.. Kan disuruh Bunda."

Aku nyamperin Haechan, cowok itu masih nelungkupin wajahnya ke bantal, masih ngerengek. Haechan bete karena ini jadi PR buat dia karena harus masukin seluruh isi kopernya lagi. Ya maaf ini kan disuruh Bundaaaa!!!!

"Maaf dong, aku bantuin deh ayokkk." Aku tarik tangan dia.

Dia balikin badannya dan malah narik badan aku, bikin aku duduk di atas kasur dan lagi-lagi dia narik aku biar tiduran di samping dia.

"Gak mauuu, mageeeer." Haechan, masih ngerengek, kali ini sambil meluk aku. AMPUN DEH INI BAYI SIAPA SIH.

"Yaudah packing lagi aja sendiri ntar malem, aku gak mau bantuin." Aku peluk dia balik.

Haechan malah nyiumin wajah aku sampe bikin aku dorong muka dia, "APAAN SIH BAU JIGONG!"

"Bodo amat gak peduli mau bobo aja."

Haechan nduselin aku lagi,

Dan setelahnya,

Aku,

Gak mau ceritain,

Rahasia.

Pokoknya rahasia.

Wleeee😋😋😋



°°°





Aku nengok ke kiri, Haechan lagi komat-kamit alias baca doa. Aku pegang tangannya, aku genggam dan cowok ini noleh ke aku.

Haechan kemarin bilang kalau semenjak kecelakaan yang nimpa dia kemarin, setiap kali mau terbang, Haechan pasti selalu takut. Trauma.

"Sini." Aku tarik dia, terus aku peluk tangannya. "It's okay. Baca doa terus."

Haechan ngangguk dan setelahnya cowok ini bisa lumayan tenang. Aku lepasin tangannya dan ngeliat dia. "Okay?"

"Okay." Haechan nyengir. Tandanya dia mulai tenang.

Diem beberapa saat sampe aku denger Haechan nanya, "Kemarin kamu ketemu Mark, dia ngomong apa aja?"

Aku noleh, "Hmm..." Terus pura-pura mikir. "Banyak."

"Apa aja?"

"Dia bilang walaupun urusan antara aku sama dia udah selesai, tapi dia mau tetep temenan sama aku. Terus dia juga bilang kalau dia bakal stay di Indo dalam beberapa bulan ke depan jadi dia harap dia bisa sering ketemu aku."

"Ngapain ketemu kamu?"

"Aku sama dia kan sekarang temenan."

"Dih."

"Cemburu mah bilang."

"Emang."

"Lucu."

"Lucuan kamu."

"Emang."

"Ampun dah anjir gemes." Haechan narik pipi aku terus dia cium gemes, diusel-uselin gitu pake idung dia.

Thank You; Lee Haechan ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang