Hari masih pagi dan Mina terlihat berada diperusahaan milik Chaeyoung. Tak ada niatan ke ruangan gadis muda itu, Mina memilih menunggu di lobi. Duduk dengan anggun dengan mata yang mengedar menatap segala yang bisa di tangkap dengan mata cantiknya.
"Mina?" teguran disertai nafas tak beraturan mengambil atensi. Pandangan menoleh ke kanan. Nampak pemilik perusahaan sekaligus orang yang ditunggunya tengah berdiri menatapnya.
Peluh keringat jelas terlihat. Membuat Mina mengernyit bingung.
"kenapa kau berkeringat begini?" tanya Mina sembari berdiri. Menyamai tinggi seorang Chaeyoung. "Apa perusahaanmu sedang mengadakan lomba lari?" tanya gadis Myoui itu lagi yang jelas hanya menggoda
Chaeyoung terlihat masih mengatur jalan pernapasannya. Sungguh Ia lelah dan menyesali perbuatannya dengan memilih lari saat tau Mina telah sampai "Aku hanya tak ingin kau menunggu lebih lama" jawabnya akhirnya ketika jalan nafas sedikit membaik.
Mina menggelengkan kepala. Tanda bahwa perbuatan Chaeyoung terlalu berlebihan. Tapi ya sudahlah, merasa bersalah tangan terangkat dan mulai membersihkan peluh keringat si gadis berlesung pipit itu.
Jangan tanyakan bagaimana ekspresi Chaeyoung. Sangat jelas jika dia sangat terkejut. Dan rona merah mulai keluar tanpa bisa di kontrol.
Kekehan kecil Mina keluarkan melihat tingkah dan eskpresi calon nya itu.
"ya sudah. Ayo pergi sebelum hari menjadi semakin siang" Mina memilih menarik lengan Chaeyoung cepat sebelum para karyawan disitu melihat wajah menggemaskan direktur mereka.
.
"kau suka yang mana?" pertanyaan Chaeyoung menembus indera pendengaran.
Mina yang ditanya kini terlihat lebih fokus dan sibuk menatap lekat barang dalam etalase di hadapannya. Menscane setiap jenis cincin untuk dipakainya juga Chaeyoung sebagai tanda pengikat mereka setelah menikah nanti.
"bagaimana kalau yang ini? Ini kelihatan elegan" ucap Mina sembari menunjuk sebuah benda.
Chaeyoung mengangguk setuju
"itu memang kelihatan bagus dan terlihat cocok untukmu yang juga terlihat elegan""eh? Kau menggodaku?"
Chaeyoung terkekeh "Buat apa menggodamu jika itu memang faktanya, hm?" balas Chaeyoung lalu menatap karyawan ditoko itu "Tolong bungkus yang ini" pintanya
"Baik"
Mina mengulum senyum. Sungguh gadis disampingnya ini sangat pintar berkata-kata.
Sepertinya pernikahan akibat adanya perjodohan ini tak akan sejelek yang Ia pikirkan dari awal.
.
Mobil berjalan dengan kecepatan rata-rata. Keheningan melanda kedua orang gadis di dalamnya. Tak ada percakapan. Keduanya sibuk dengan pikiran masing-masing.
"Apa yang akan kau lakukan sekarang?" Atau kau ingin ku antar ke suatu tempat?" Chaeyoung memecahkan keheningan diantara mereka.
Mina menatap jam tangan yang melingkar di pergelangan tangan lalu Ia menoleh pada sang pemberi pertanyaan "Antarkan aku ke Rumah Sakit xxx. Aku ada jadwal operasi sebentar lagi" ucap Mina
Chaeyoung terkejut. Itu berita baru untuknya "kau dokter?"
"hm" Mina hanya menggumam
"Serius?"
"Iya Chae. Aku dokter. Dokter Spesialis bedah. Kenapa kau terlihat kaget seperti itu?"
"yah..karena aku belum tau kalau kau seorang dokter. Ku sangka kau masih kuliah" jawab Chaeyoung jujur